🍁 Chapter [31] 🍁

28.4K 792 17
                                    

Author POV

Suasana duka masih meliputi keluarga besar Vallerosha. Steven masih terdiam di kamar Milley dahulu. Wajahnya terlihat lelah setelah prosesi pemakaman berlangsung tadi. Air mata masih mengalir di kedua mata indah lelaki itu.

"Kenapa kamu pergi, Mil? Kenapa!!"lirih Steven.

Dari kejauhan Samuel melihat sang sahabat yang sedang terpuruk, Stella masih menemani Selena di bawah bersama saudara yang masih ada. Sedangkan David tertidur dan di letakan di kamar tamu.

"Hai... Kau terlihat kacau, Steve"ucap Samuel.

"Seharusnya kau tak melihatku, Sam. Aku sudah..."balas Steven terhenti oleh ucapan Samuel.

"Sudahlah lupakan masalahmu denganku, sekarang perbaiki dulu dirimu ikhlaskan dia, Steve. Maka dia akan tenang disana"lanjut Samuel.

Air mata kembali jatuh saat mengingat janji terakhirnya pada sang adik. Bagaimana bisa ia menduda selamanya bukan? Dia hanya bisa menikah dengan Stella? Itu artinya dia harus kembali rujuk kepada mantan istrinya? Itu sangat tidak mungkin batin Steven.

"Bisakah kau tinggalkanku sendiri, Sam"pinta Steven.

"Baiklah jika itu maumu"balas Samuel dan perlahan keluar dari kamar itu dan melangkah menuju istrinya.

🍁🍁🍁

"Tante sudahlah... Milley sudah tenang disana. Aku yakin itu"ucap Stella.

"Tapi... Dia masih terlalu muda bahkan ia tak pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Dia anak yang baik kenapa Tuhan mengambilnya dariku? Kenapa!!!"jerit Selena tak kuasa menahan sakit di hatinya.

Stella mengusap pelan punggung Selena dan terus mengucapkan kalimat penenang. Hingga akhirnya Selena kelelahan dan tertidur. Saat itulah Stella menemui Samuel.

"Bagaimana keadaan Tante Selena?"tanya Samuel.

"Dia masih shock, mungkin beberapa hari lagi dia akan pulih kembali"jawab Stella.

"Bagaimana dengan keadaan Steven, Mas?"lanjut Stella bertanya.

"Tak berbeda jauh dengan Ibundanya. Aku sangat mengerti itu"jawab Samuel.

"Lebih baik kita pulang Mas kasihan David, kita juga harus mengurus beberapa hal disini kan"ucap Stella.

"Iya. Ayo kita pamitan dulu"balas Samuel.

Samuel dan Stella bergegas berpamitan dan langsung menuju rumah mereka. Diperjalanan Samuel menghentikan mobilnya.

"Ada apa, Mas?"tanya Stella.

"Sepertinya itu... Clara"jawab Samuel.

"Mana mungkin, Mas. Itu kan klinik bersalin"ucap Stella.

"Apa kita sebaiknya mengecheck? Atau pulang saja?"tanya Samuel.

"Sebaiknya hubungi saja, Mas"jawab Stella.

Setelah menunggu beberapa nada dering akhirnya diangkat juga. Disaat itulah nafas Samuel seakan tercekat.

"Apa yang ingin kamu lakukan, Clara?"

"..."

"Hentikan! Aku akan masuk sekarang juga!"

Klik. Sambungan terputus nafas Samuel memburu dan segera menoleh mendapati wajah bingung Stella.

"Dia ingin menggugurkan kandungannya. Dia hamil di luar nikah, sayang"

"Dengan siapa, Mas?"

"Aku tidak tahu. Tadi yang menjawab adalah teman yang bersama Clara. Dia bilang Clara menjadi gila setelah mengetahui kehamilannya"

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang