🍁 Chapter [39] 🍁

32.1K 787 9
                                    

Author POV

TAP TAP TAP~

Suara langkah kaki yang mendekat membuat semuanya menoleh dan mendapati, Adam memasuki area gedung mencari keberadaan sang kakak. Pandangannya langsung terfokus oleh kerumunan orang, dengan langkah lebarnya ia membuka kerumunan orang itu.

"Abang....."lirih Adam.

"Ambulancenya sudah datang!"ucap salah seorang tamu.

Steven dan Adam membantu membawa tubuh Samuel ke dalam ambulance, sedangkan Stella masih terduduk lemas di lantai.

"Antarkan aku ke dia, Mah"lirih Stella.

"Kamu yakin, Nak?"tanya Cindy.

Stella hanya menganggukan kepalanya, saat ini ia hanya ingin berada di sisi suaminya, tidak ada yang lain.

🍁🍁🍁

RS Phantomhive.

Tubuh Samuel sudah memasuki ruang UGD. Kini semua hanya bisa menunggu kabar dari para dokter. Seluruh keluarga pun sudah memadati area rumah sakit. Karna keadaan Samuel menjadi prioritas utama saat ini.

Bahkan...

Ishani dan Rahul pun memutuskan untuk menghentikan acaranya dan bergegas kerumah sakit.

"Hiks... Aku mau masuk kesana... Hiks..."ucap Stella.

"Stella, tenanglah dokter pasti sedang mengusahakan yang terbaik"balas Ishani.

"Bagaimana aku bisa tenang Ishani? Suamiku... Hiks... Aku tidak mau dia sampai kenapa-napa"sahut Stella.

"Aku mengerti, sekarang hanya doalah yang bisa kita lakukan. Semoga dia baik-baik saja"lanjut Ishani.

"Aminnnn..."balas Stella kemudian.

Tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan wajah dokter yang baru saja memeriksa keadaan Samuel. Keluarga pun langsung mendekati dokter dan berharap bahwa semua akan baik-baik saja.

"Bagaimana keadaan suami saya, Dokter?"tanya Stella.

"Begini, Nyonya. Maaf kami telah berusaha sekuat tenaga. Tapi Tuan, sudah meninggal saat di perjalanan menuju kesini"jawab Sang Dokter.

DEG.

Stella merasakan udara di sekitarnya menghilang. Keheningan pun masih kentara disana. Hanya hembusan nafas yang terdengar.

"Ngga... Itu gak mungkin, Dok"

"Tapi Nyonya--"

"Suamiku pasti selamat, periksa sekali lagi. Saya mohon"

"Nyonya... Tuan sudah tiada. Kami bahkan sudah mencatat waktu kematiannya"

"Tidakkkkkk...."

Stella memasuki dengan paksa ruang UGD. Tubuh suaminya sudah berbalut selimut putih. Stella meraihnya dan membukanya perlahan. Kebenaran itu memanglah benar.

Samuel Meshach.

Suaminya. Sudah terbujur kaku. Tak bernyawa.

"Hiks... Gak, sayang. Kamu gak boleh pergi... Bangun Sam... Kamu pasti sedang tidur kan?"

"Sam.... Bangun aku mohon buka mata kamu. Bangun, sayang..."

Keluarga menangis pilu melihat kematian orang terdekat mereka, kematian mendadak Samuel di karenakan serangan jantung itulah informasi yang sudah di tanyakan oleh anggota keluarga yang lain.

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang