🍁 Chapter [29] 🍁

34K 823 45
                                    

Author POV

7 Bulan Kemudian~

Pukul 11.00 Di Jerman.

Stella berjalan pelan menuju belakang rumahnya. Ia membawa senampan minum dan cemilan ringan. Tak berapa lama terlihatlah 2 pria yang sangat berharga dan berarti di hidupnya. Samuel dan Steven.

"Wow, apa itu, sayang? Kau membuat cookies?"tanya Samuel.

"Ya. Aku sedang belajar. Cobalah, Mas"jawab Stella tersenyum manis.

Samuel dan Steven bergerak mengambil cookies yang terlihat menggiurkan tersebut dan ternyata rasanya sangat enak. Stella tersipu mendengar pujian dari 2 lelaki itu.

"Mas, aku ingin sesuatu"pinta Stella.

Samuel dan Steven menghentikan makannya dan menatap wajah Stella serius.

"Minta apa, sayang?"tanya Samuel.

"Aku ingin kembali ke Indonesia. Aku gak betah disini"jawab Stella tangannya memegang ujung dress kuning bermotif bunganya.

"Baiklah, aku akan urus mengenai kepindahan kita ya. Bersabarlah"ucap Samuel.

"Benar, Mas? Asikkk makasih, sayang"balas Stella.

Samuel tersenyum manis seraya melihat kelakuan Stella yang berubah sejak usia kandungannya dulu yang memasuki bulan ke-4 hingga saat ini saat usia kandungannya kurang lebih 7 bulan. Samuel harus mati-matian menahan emosinya kerap kali Stella meminta hal aneh padanya dan juga Steven.

Samuel teringat akan mengidam Stella beberapa waktu lalu, saat Stella menginginkan dinyanyikan lagu oleh Steven. Lalu minta di dongengkan seperti anak kecil oleh Steven. Dan meminta disuapi pula oleh Steven membuat Samuel harus menahan rasa sakit hatinya. Semua karna sang bayi, entah mengapa bayi itu lebih suka dengan Steven. Namun hal itu tak berlangsung lama karna beberapa waktu kemudian Stella berubah menjadi manja pada Samuel dan tak bisa lepas barang sedetikpun darinya.

"Lihatlah dia nampak seperti gadis berusia 18 tahun, hahaha"ledek Steven.

"Yap kau benar sekali. Entah mengapa kehamilannya kali ini sangat berbeda dengan dulu. Ia bahkan hanya sesekali saja mengidam tapi coba sekarang hampir setiap hari dia merengek minta sesuatu"balas Samuel.

"Karna yang satu ini spesial Sam, baiklah aku pergi dulu aku ada urusan"ucap Steven.

"Baiklah, hati-hati, Steve. Terimakasih kau sudah sering membantuku"balas Samuel yang diangguki oleh Steven.

Steven segera keluar dan melajukan mobilnya ke tempat yang sudah hampir 3 bulan terakhir ini ia kunjungi. Seulas senyum tercipta di bibir Steven membayangkan apa yang akan ia lakukan nanti di tempat itu.

🍁🍁🍁

Samuel berjalan pelan mendekati Stella yang masih terduduk menatap buku usang ditangannya.

"Itu apa?"tanya Samuel.

"Ini buku tahunan, Mas. Aku kangen temanku"jawab Stella.

"Memang kau punya teman?"tanya Samuel dengan senyum mengejek.

"Ihh jahat banget sih kamu!! Ya punyalah"jawab Stella dengan memanyunkan bibirnya.

Samuel menahan dirinya agar tidak tertawa melihat ekspresi istrinya yang menggemaskan. Betapa lucu dan imutnya wajah istrinya itu. Akhirnya ia sudahi menggoda sang istri dengan menanyakan sebuah pertanyaan yang menjadi pikirannya belakangan ini.

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang