2. Pertemuan

503 30 0
                                    

Burung merpati putih terbang menghampiri seorang wanita yang tengah tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Burung itu hinggap di lengannya yang putih. Dia mengambil kertas berwarna coklat yang diikatkan pada kaki merpati itu dan kembali menerbangkannya.

Dengan senyum yang masih terkembang di wajah, gadis itu berlari ke dalam kamarnya. Kamar yang bisa dibilang terbuka dengan jendela yang cukup besar. Callysta duduk di ambang jendela dan membuka surat yang tadi dia dapatkan dari merpati kesayangannya, Otta. Surat ini adalah surat balasan dari kakaknya yang tengah pergi dari istana karena diberi tugas oleh raja agar menyelidiki masalah yang selama ini telah menggangu ketenangan rakyat.

Callysta adalah seorang putri dari kerajaan Lonaria. Satu-satunya kerajaan dimana penduduknya hanya terdiri dari para manusia setengah elf. Mereka menyebut diri mereka sendiri dengan sebutan Illyad. Sesuai dengan daerah yang mereka tinggali sebelum berganti nama menjadi Lonaria.

Lonaria adalah sebuah tempat yang sangat indah. Negeri itu dipenuhi oleh banyak hal yang akan memuat para peri ingin tinggal dan menetap. Pohon-pohon yang rindang dan tinggi. Bunga-bunga yang indah dan harum. Sungai-sungai yang bersih dan jernih airnya.

Biasanya bangsa illyad akan menggunakan burung sebagai sarana komunikasi dengan orang-orang yang berada di tempat yang jauh. Bukan hanya merpati, tapi berbagai jenis burung juga bisa digunakan sebagai pengantar informasi. Namun, sepertinya merpati memiliki peminat yang cukup banyak dari jenis burung yang lain.

Callysta membuka surat itu dengan tidak sabar. Pasalnya sudah tiga hari ia mengirimkan surat itu dan baru sekarang kakaknya menjawab. Padahal kakaknya bukan sedang melintasi kerajaan atau berkunjung ke kerajaan lain yang jelas mustahil untuk dilakukan. Pasti Otta bisa menemukannya dalam waktu kurang dari satu hari. Entah ada hal apa hingga membuatnya terlambat untuk menjawab surat darinya. Dan itu berhasil membuat dirinya cemas.

' Aku akan menjelaskan semuanya setelah aku kembali. Aku akan segera pulang'

Sesaat setelah ia membaca surat itu wajahnya berubah menjadi muram. Hanya ada dua baris kalimat dalam surat itu dan itu bukan hal yang biasa.

"Apa yang terjadi?" gumamnya entah pada siapa

Di atas sana burung-burung terbang berhamburan dari hutan. Saling berkoar seakan saling mengingatkan akan adanya bahaya yang datang mengancam. Angin senja berhambus menyapu kulit Callysta membuat bulu kuduknya meremang.

Callysta spontan mengusap kedua tangannya. Hari ini berlalu dengan aneh. Setelah menerima surat itu perasaan Callysta semakin tidak baik. Ada keresahan di alam dan dia bisa merasakannya.

Saat angin itu kembali berhembus Callysta bergegas turun dari ambang jendela dan segera menutupnya. Semoga saja kekhawatirannya salah. Semoga saja tidak akan ada hal buruk yang terjadi.

****

Malam itu Callysta tidak bisa tidur. Surat balasan dari kakaknya benar-benar telah membuatnya tidak bisa tenang. Pikiran-pikiran buruk merasuk ke dalam kepalanya seperti badai besar. Dia khawatir pada keselamatan kakaknya. Dia takut sesuatu terjadi pada keluarga dan rakyatnya. Hingga akhirnya dia menyerah mencoba untuk tidur dan pergi ke luar kamar untuk mencari udara segar. Siapa tau dia bisa melupakan sedikit rasa khawatirnya.

Callysta melangkahkan kakinya ke taman. Udara malam yang dingin menggelitiknya. Malam ini bintang-bintang terlihat terang di langit. Meski sinarnya tidak sebesar bulan, bintang tetaplah sumber panas yang menawan. Callysta duduk di sebuah kursi kayu dan memejamkan matanya untuk mencari ketenangan. Membiarkan dirinya terlarut bersama suara-suara malam.

Untuk beberapa saat ia bertahan dengan posisi itu. Sampai ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Suara binatang tiba-tiba saja berhenti berbunyi. Keheningan terjadi hampir seketika. Sesuatu bergerak di rerumputan dekat dengan kakinya. Merayap mendekatinya dengan cepat membuatnya membuka mata dengan spontan.

History of Florean : The Return Of The King MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang