42. Kembali

97 6 0
                                    

Sudah satu tahun berlalu sejak peristiwa kematian Zoikatras. Sekarang bahkan jiwanya pun ikut lenyap berkat pedang terkutuk azorul menikam nyawanya. Pedang itupun Fulbert berikan kepada bangsa elf Utara untuk dihancurkan.

Kehidupan kerajaan Vozelon kembali berjalan dengan baik. Fulbert telah diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya, Raja Houdoin. Raja Houdoin dan istrinya, Ratu Galiena, gugur dalam usaha mempertahankan istana dari serangan para Ogre. Sekarang mereka hidup dalam kenangan rakyat sebagai raja dan ratu yang adil dan pemberani yang mati dalam masa kegelapan kedua. Meskipun hanya sepuluh hari tapi peristiwa itu meninggalkan luka yang mendalam di hati semua orang, termasuk Fulbert.

Masih berdiri di puncak menaranya, Fulbert menatap hamparan lembah hijau yang membentang di bawahnya termasuk sungai revile yang membelah antara Vozelon dan Lonaria. Sementara tangannya sibuk memainkan sebuah peluit kecil yang terbuat dari daun. Hal ini mengingatkan Fulbert pada malam satu tahun yang lalu dimana ia pernah kehilangan semuanya. Fulbert bersyukur karena setidaknya masih ada hal yang tersisa untuk diselamatkan setelah masa-masa gelap yang mengancam kehidupan di tanah Florean ini.

Tidak pernah disangka jika hari-hari penuh dengan kegelapan itu juga akan membawanya pada sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Untuk pertama kalinya Fulbert merasakan perasaan yang selalu dipuja oleh semua orang. Perasaan yang tidak akan pernah hilang sampai kapanpun.

"Aku mencintaimu."

Fulbert memejamkan matanya saat sayup-sayup suara itu kembali terdengar dalam kepalanya. Ia tahu jika Callysta mengatakan hal itu saat Fulbert berada dalam keadaan setengah sadar. Suara lembut yang menyiratkan perpisahan. Suara yang mampu membuat tekadnya kembali menguat dan menyadari jika satu-satunya hal yang sangat penting untuk dirinya pada saat itu adalah untuk menjaganya agar tetap selamat. Tapi semuanya sirna saat melihat matanya perlahan menutup.

"Aku merindukanmu," ucap Fulbert lirih sambil memejamkan matanya mencoba meresapi setiap sentuhan pada tubuhnya berharap mereka bisa menyampaikan rasa rindu yang tengah ia rasakan pada gadisnya dimanapun ia berada.

Pintu di belakang Fulbert tiba-tiba saja terbuka menampilkan seorang gadis cantik lainnya. Ia menunduk sebagai tanda hormat pada Fulbert.
"Hormat kepada yang mulia raja," ucapnya.

Fulbert tersenyum melihat temannya yang berubah menjadi sangat sopan semenjak ia diangkat menjadi raja. "Tidak perlu seperti itu. Ada apa? Apa ada masalah?"

Kalena tersenyum. "Kau seorang raja. Kau memang seharusnya mendapatkan penghormatan seperti ini. Bahkan ayahku juga melakukan hal yang sama pada ayahmu meskipun mereka berteman."

"Baiklah. Terserah kau saja. Katakan ada masalah apa?" tanya Fulbert gerah. Kalena memang selalu saja berkepala batu jika diminta agar memperlakukannya selayaknya sebagai seorang teman. Untung saja Emery lebih longgar dengan peraturan itu sehingga ia masih bisa merasakan kehidupan normal dengan berteman dengannya.

"Tidak ada masalah apapun yang mulia. Semua persiapan berjalan dengan baik. Aku hanya ingin menyampaikan jika dia sudah datang."

Untuk sesaat Fulbert terdiam untuk mencerna perkataan Kalena barusan. Memastikan jika dugaannya benar. "Dimana dia?"

"Dia sedang menunggu anda di atas bukit."

Secepat kilat Fulbert berlari keluar dari ruangan dan menuruni setiap anak tangga itu dengan langkah tidak sabar. Para pelayan yang tengah sibuk berlalu lalang untuk memepersiapkan pesta yang akan segera di gelar terlihat heran melihat raja mereka berlari seperti orang kesetanan. Bahkan sapaan Emery pun tidak ia gubris.

"Siapkan kudaku!" perintah Fulbert pada prajurit yang bertugas mengurusi kuda-kudanya.

"Kuda anda sudah siap yang mulia," ucap prajurit itu sambil membawa kuda Fulbert padanya. Fulbert heran dari siapa prajurit itu tahu jika ia akan membutuhkan kuda dalam waktu dekat. Ah, pasti Kalena. Ia memang selalu melakukan yang terbaik untuk Fulbert.

History of Florean : The Return Of The King MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang