28. Melanjutkan Perjalanan

120 8 0
                                    

Pagi ini Callysta, Fulbert, Emery dan Kalena telah siap untuk kembali meneruskan perjalanan mereka. Meskipun hanya satu malam, mereka sangat berterima kasih pada Raja Galvacos karena telah diizinkan untuk beristirahat di istananya. Pelayanan yang mereka dapatkan sungguh luar biasa. Tidak seperti pertama kali mereka bertemu dengan Orrian dan para pengawalnya. Dan ternyata Orrian adalah anak dari Raja Galvacos sendiri.

Keempatnya sekarang telah mendapatkan pakaian baru. Kalena juga memakai pakaian yang sama seperti Callysta, pakaian yang sering dipakai oleh para ksatria. Ia terlihat lebih anggun dan perkasa. Ia juga mendapatkan sebilah pedang yang pas di tangannya. Sementara Callysta mendapatkan sekantong anak panah penuh dan mendapatkan belatinya kembali yang pernah dipinjamkannnya pada Kalena.

Fulbert dan Emery juga sama seperti mereka. Mereka terlihat lebih baik dengan pakaian baru mereka. Bahkan Callysta sempat tidak mengenali Emery yang sejak awal pertemuan mereka hanya memakai pakaian kotor compang-camping sekarang memakai pakaian baru. Ia terlihat lebih segar dan energik.

Mereka sekarang tengah berpamitan kepada Raja Galvacos.

"Aku harap kalian berhasil dalam tugas yang sangat penting ini. Jika saja tempat ini masih menjadi kuasaku, maka tanpa ragu aku akan mengangkat senjataku untuk membantu kalian. Tapi apa daya, aku hanya bisa menjadi penunjuk arah bagi kalian. Aku juga sangat berharap agar kau bisa mendapatkan penawarmu," ucap Raja Galvacos. Untuk kalimat terakhirnya ia tujukan khusus kepada Callysta.

Callysta tersenyum sedikit. "Kamu akan berusaha sebaik mungkin. Terima kasih atas kebaikan anda yang mulia." Callysta membungkukkan badannya.

"Tidak usah seperti itu." Raja Galvacos menarik Callysta agar kembali pada posisinya seperti semula. "Aku sungguh bahagia jika Florean kembali seperti dulu. Penuh dengan suka cita. Dan aku sungguh berharap agar kalian bisa mencapai tujuan kalian."

Ia menepuk bahu Fulbert. "Kau akan menjadi pemimpin yang bijaksana. Maka dari itu buatlah pilihan yang bijaksana. Aku percayakan semua ini pada kalian."

"Aku akan mengingatnya," ucap Fulbert.

"Dan untuk tempatnya akan aku beritahukan secara mendetail sekarang. Perangkat itu disimpan di sebuah tempat yang menjadi pujaan para kurcaci. Dimana ia tidak akan terlihat lebih menarik dari semua hal yang berada di sana."

Mata Callysta mulai berbinar. Ia tersenyum lebar. "Aku mengerti. Terima kasih."

"Kalian terlalu banyak berkata terima kasih pada orang yang telah menjadi pengecut sepertiku." Mereka semua tertawa pelan. "Pergilah! Semoga kejayaan menjadi milik kalian."

Akhirnya, dengan kata pengantar itu mereka berjalan keluar dari wilayah Elfanorth. Tidak pernah mereka sangka jika mereka akan bertemu dengan seorang yang berhati baik seperti Raja Galvacos. Meskipun sambutan yang diberikan kepada mereka tidak terlalu ramah, tapi perhatian dan pelayanan mereka setelahnya sungguh diluar dugaan. Sangat sulit untuk mengingat jika Elfanorth pernah menghianati leluhur mereka.

"Kemana kita akan pergi sekarang?" tanya Emery di tengah perjalanan. Ia terlihat lebih bersemangat dan segar dari kemarin.

"Ke arah yang sedang kita tuju sekarang. Barat," jawab Callysta. Callysta menghela napas dalam dan menghembuskannya kembali. Semoga mereka bisa mengahadapi apapun yang akan menghalangi perjalanan mereka kedepannya.

Callysta menatap Fulbert yang tidak terlihat seperti kedua temannya yang lain. Sejak tadi pagi ia terlihat lebih pendiam. Tidak seperti biasanya. Bahkan saat kerajaannya hancur dan kedua orang tuanya tidak diketahui nasibnya Fulbert tidak jadi sependiam ini.

Melihat hal tersebut, Callysta berinisiatif untuk mensejajarkan langkahnya dengan Fulbert yang tertinggal beberapa langkah dibelakangnya.

"Ada apa?" Callysta bertanya pada Fulbert. "Apa ada masalah?" tanyanya lagi.

History of Florean : The Return Of The King MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang