27. Langkah selanjutnya

116 11 0
                                    

"Jadi, apa alasannya?" tanya Fulbert tidak sabar. Matanya memancarkan sesuatu yang berbeda. Ia seperti tengah menahan sesuatu.

Raja Galvacos beralih menatap Fulbert. "Alasannya karena kekuatan terbesar dan terkuat akan kembali hadir dalam waktu beberapa hari ke depan."

"Kekuatan terbesar dan terkuat?" tanya Callysta tak paham.

Raja itu kembali tersenyum, tapi tidak lama karena kemudian ekspresinya berubah mengeras. "Ya, kekuatan terbesar dan terkuat yang hanya akan muncul setiap lima ratus tahun sekali. Malam dimana ketiga bintang penjuru berkumpul bersama-sama dengan bulan memberikan anugerahnya untuk memberkati tanah Florean. Satu-satunya malam dimana para roh alam akan kembali bangkit menikmati kebebasannya. Suatu malam yang akan menjadi malam terpenting bagi Florean. Malam keberkahan bulan dan bintang."

Fulbert mengerutkan kening, kaget sekaligus tidak mengerti. "Malam keberkahan bulan dan bintang? Beberapa hari kedepan?"

"Benar. Kalian manusia memang sangat sulit untuk mengenali tanda-tanda alam. Aku tidak menyalahkan hal tersebut. Itu memang sudah kodrat kalian. Tapi aku yakin kau bisa melihat beberapa pertanda yang alam tunjukan padamu." Pandangan Raja Galvacos beralih pada Callysta yang tengah menatap kosong ke arah dirinya. Ia seperti terguncang.

"Callysta," panggil Raja Galvacos lembut.

Callysta memfokuskan pandangannya. "Beberapa hari ini aku sering melihat bintang terlihat lebih terang dari biasanya. Itu aneh karena bahkan cahaya bulan pun tidak bisa membuat mereka terlihat tercemar. Apa itu yang kau maksud dengan pertanda?"

Raja Galvacos mengangkat kedua alisnya. "Bisa juga itu sebagai sebuah pertanda. Tapi ada sesuatu yang lain. Ketiga bintang penjuru juga tengah saling mendekatkan diri. Jika kau lebih teliti kau akan bisa melihat mereka. Dan ketahuilah, tidak ada yang lebih indah selain dengan melihat Arexta, Selton, Urufa, dan Azexton berkumpul di langit malam."

Pandangan Raja Galvacos beralih pada langit-langit. Di sana telah tercetak jelas sebuah gambaran bintang yang membentuk formasi segitiga dan bulan berada di tengahnya.

"Aku pernah meninggalkan medan perang sekali. Aku menghabiskan waktuku untuk menyesalinya. Sekarang aku hanya bisa menjadi penunjuk arah bagi kalian. Aku tidak bisa ikut berjuang, meskipun aku ingin," lanjutnya dengan suara lirih namun masih bisa mereka dengar. Pandangan Raja Galvacos terlihat menerawang. Ada penyesalan dalam matanya.

"Kami juga tidak akan memintamu untuk ikut berjuang bersama kami karena kami tahu ini bukan lagi tempatmu. Kau hanya menunggu hingga tugasmu selesai. Sebentar lagi kau akan menyelesaikan tanggung jawabmu. Katakan saja apa yang harus kami lakukan!" Pandangan dan perkataan penuh tekad Fulbert seperti kembali membakar semangat mereka.

"Ervanthe menyuruh kami untuk bertanya padamu tentang langkah apa yang harus kami ambil. Aku hanya perlu mengatakannya pada kami dan kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya," ucap Callysta.

Raja Galvacos mendesah pelan. "Sebenarnya aku tidak ditugaskan untuk memberitahu kalian bagaimana cara untuk membunuh Zoikatras. Aku berada di sini untuk tujuan yang lain. Tapi ternyata semuanya memang saling berkaitan," ujarnya.

"Kumohon, jangan membuat kami bingung perkataanmu," pinta Callysta.

Raja Galvacos membalikkan badannya dan membelakangi mereka. "Malam keberkahan bulan dan bintang adalah hal luar biasa yang terjadi setiap lima ratus tahun sekali dan hanya terjadi di Florean. Dulu, karena ancaman kejahatan yang tidak pernah ada habisnya, manusia, elf, illyad dan para kurcaci sepakat akan menyembunyikan perangkat penting untuk malam itu di tempat paling tersembunyi. Dan kami menyembunyikannya."

History of Florean : The Return Of The King MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang