38. Kebenaran tersembunyi

94 9 0
                                    

Malam sudah semakin larut dan hutan sudah semakin menggelap. Fulbert dan Kalena masih setia bersembunyi di atas pepohonan sembari mengamati kesibukan yang tengah terjadi di hadapannya.

Di atas sana, tepat di daerah puncak dari tempat yang mereka jejaki saat ini ada sebuah batu permata besar yang sangat indah dengan potongan sudut sempurna. Itulah batu yang akan menangkap sinar rembulan pada malam keberkahan bulan bintang ini. Sinar bulan dan ketiga pendampingnya akan dikumpulkan ke dalam satu permata tersebut dan dipantulkan keseluruh penjuru Florean. Terkadang batu permata itu juga sering memantulkan cahaya matahari hingga puncak bukit itu terlihat bercahaya. Karena itulah bukit itu akhirnya dinamakan Bukit Cahaya.

Berbeda dengan cahaya matahari, maka cahaya pada malam istimewa ini akan mengirimkan kekuatan pada seluruh penghuni Florean. Alasan mengapa Florean dapat bertahan selama ribuan tahun dan tetap menjadi tempat yang nyaman serta aman dari segala bentuk bencana alam serta menjadi pusat kehidupan dari seluruh daerah di luar sungai Lusia. Semua itu karena berkah yang diberikan oleh para Putri Alam selama lima ratus tahun sekali dan akan tetap begitu selamanya.

Fulbert menyandarkan punggungnya pada batang pohon Tanpa mengendurkan tingkat kewaspadaannya. Matanya menatap puncak yang berada tak jauh di hadapannya yang sekarang tampak terjaga ketat oleh beberapa prajurit hitam atau ilusi lebih tepatnya. Untuk sesaat Fulbert merasa sangat marah saat melihat mereka. Tidak. Bukan hanya sesaat tapi ia benar-benar merasakan emosinya yang semakin menggelegak. Setumpul itukah dirinya hingga tak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak.

Ingin sekali ia menggorok leher orang yang telah beberapa kali hampir menghabisi nyawanya itu. Tapi kemarahannya pada mereka sama sekali tidak ada apa-apanya dibanding kemarahannya pada Zoikatras. Semua ini disebabkan olehnya dan darah Fulbert terasa mendidih karena marah. Ingatan tantang kehancuran dari masa lalunya berkelebat cepat di depan matanya. Malam ini semua ini harus dihentikan.

"Menurutmu dimana mereka menyembunyikan Callysta dan Emery?" Kalena bertanya dari sampingnya. Ada nada kekhawatiran di sana.

"Aku tidak yakin," jawab Fulbert jujur. Ia sungguh tidak tahu. Ia tidak punya rencana apapun untuk menghadapi setuasi semacam ini. Selama yang ia tahu, ia bergerak hanya karena perkataan dari ibunya. Tapi sekarang ia tahu jika semuanya telah berubah. Fulbert menginginkan hal lainnya. Hal yang tidak pernah ia alami dan setelah mengalaminya ia tidak akan bisa meninggalkan semuanya begitu saja. Fulbert tidak akan mampu.

"Apakah mungkin mereka ditawan jauh di tempat ini?" Mata Kalena masih menatap keadaan di bawahnya. Banyak pelayan yang hilir mudik entah tengah mempersiapkan apa. Pelayan itu pasti terdiri dari orang-orang yang lemah yang tidak kuasa untuk melawan kekuasaan Zoikatras. Wajah mereka terlihat letih dan lelah hingga beberapa diantaranya seringkali kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Pada saat itulah datang prajurit lain yang akan menghajar mereka hingga orang itu tergeletak tak berdaya.

"Aku tidak tahu. Aku rasa mereka berada tidak jauh dari tempat ini. Zoikatras akan memastikan jika musuh-musuhnya melihat detik-detik kejayaannya dan menunjukkan kekalahan pada kita. Mereka pasti tidak jauh dari sini."

Fulbert menatap bulan yang sudah mulai meninggi. Waktu mereka semakin menipis dan mereka belum melakukan apapun. Fulbert dan Kalena tidak akan mampu menghadapi ini semua sendiri. Mereka akan membutuhkan bantuan dan bantuan yang mereka harapkan tengah terkurung entah dimana.

Tiba-tiba Fulbert memiliki ide. Ia turun dari batang pohon tempat persembunyiannya dan bersembunyi di dalam bayangan pohon.

"Apa yang kau lakukan?" bisik Kalena takut jika ada yang mendengar. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada yang memperhatikan mereka.

"Jangan khawatir. Sebentar lagi aku akan punya pekerjaan untukmu," jawab Fulbert acuh tidak memperhatikan nada khawatir dalam pertanyaan Kalena.

"Pekerjaan apa?"

History of Florean : The Return Of The King MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang