• 16 : Meet them (2) •

75 6 1
                                    

Aku dan Liam mengamati satu-satu penumpang yang keluar.

"Mom dan Dad mana sih?" Tanyaku.

"Sabar sedikit." Liam mengacak rambutku.

"Itu dia! Mom! Dad!" Liam menunjuk ke arah Mom dan Dad.

Mereka yang melihat kami langsung berlari menghampiri kami.

"Mom! Oh my god i miss you so badly!" Aku memeluk mom Erat-erat lalu mom mengecup pipiku. "Miss you too,honey! Astaga kau semakin cantik!"

Aku lalu memeluk dad,bergantian dengan Liam. "Clady,ayah rindu sekali! Kau semakin mirip ibumu." Dad lalu mengecup pipiku.

Mom mengecup pipi Liam. "Kau menjaga adikmu kan?" Tanya Mom.

"Tentu saja,mom. Itu kewajibanku. Walaupun dia sedikit bandel,tapi aku sayang." Dad tertawa mendengar celoteh Liam.

Liam memasukkan koper mom dan dad ke bagasi mobil. Lalu kami sekeluarga masuk ke dalam mobil dan meninggalkan bandara.

"Bagaimana perjalanannya?" Tanyaku.

"Ya,cukup melelahkan. Tapi melihat kalian, semuanya hilang seketika." Jawab mom.

"Mana Louis? Dia tidak ikut?" Tanya Dad.

"Dia,aunty Joannah dan lainnya menunggu di rumah kita." Jawab Liam sambil fokus menyetir.

***

Malamnya, kami sekeluarga makan malam bersama di rumah. Dan yang paling aku nantikan adalah....masakan mom!

Aku melahap makananku dengan semangat. "Mom! Aku rindu masakan ini!" Kataku.

"Aku juga,mom." Tambah Liam.

Mom hanya terkekeh.

"Jadi bagaimana sekolah dan kuliah kalian?" Tanya Dad

"Aku lancar-lancar saja,dad." Jawabku santai.

"Aku sedang sibuk-sibuknya dengan tugas. Jadi, akhir-akhir ini aku pulang kuliah agak lambat. Untuknya ada-"

Aku langsung menginjak kaki Liam. Dia meringis kesakitan.

"Hmm... Ada yang kalian sembunyikan?" Mom seperti mencurigai kami.

"Untungnya ada Zayn yang menemani Clady. Jadi aku tak perlu khawatir." Sialnya,Liam malah melanjutkan kalimatnya. I will kill you soon,Li.

"Zayn?" Dad mengerutkan dahinya.

Astaga. Aku tertunduk malu.

"Iya,kekasih Clady." Liam tertawa licik. Sialan.

"Oh ya? Kau tak pernah cerita pada Mom,sayang." Mom terlihat senang. Huft. Syukurlah.

"Wah wah.. Clay ternyata diam-diam sudah punya kekasih." Dad menggodaku. Aku melirik Liam tajam. Dia sedang memasang wajah tanpa dosa.

"Yes Dad. Kau ingat juniorku yang dulu sering kesini untuk menjemputku latihan? Itulah yang namanya Zayn." Jelas Liam semakin membuatku ingin memukul kepalanya.

"Hmm.. Sepertinya dia anak yang baik. Bagaimana kalau besok kita undang makan malam disini?" Usul Mom membuat aku terkejut.

"What? Makan malam?" Akhirnya aku angkat bicara.

"Aku setuju,Mom! Kemarin juga Clady pergi ke acara makan malam dengan keluarga Zayn." Tambah Liam. Aku mencubit pinggangnya membuat dia meringis.

"Really? Astaga,Clay. Ternyata kau menyimpan banyak cerita." Kata Mom.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang