Sudah sekitar 2 minggu Mom and Dad disini. Malam ini, mereka akan kembali ke Paris untuk kembali melanjutkan pekerjaan. Aku dan Liam mengantarnya ke bandara. Sebenarnya aku kecewa karena waktu libur mereka sebentar sekali. Tapi,apa boleh buat.
"Mom, i'm gonna miss you so much." Aku memeluk Mom erat.
"Me too,Clay." Mom membalas pelukanku. Lalu melepasnya.
Lalu Liam memeluk Mom. "Li, jaga adikmu ya!"
"Pasti,mom."
"Dad! Kau harus janji jika mendapat libur lagi, kalian harus kembali kesini." Ocehku.
Dad mengecup pipiku. "Iya,Clay. Kami janji."
"Kurasa beberapa menit lagi pesawat kami akan berangkat." Kata Mom.
Kami kembali berpelukan secara bergantian. Liam merangkulku lalu kami melambai pada Mom dan Dad yang mulai masuk ke ruang tunggu.
Aku menghembuskan nafas beratku. Huh. Aku kembali hidup berdua dengan Liam.
"Clay, ayo ke mobil." Liam menarik tanganku.
Sepanjang perjalanan,aku hanya tertunduk lemas.
"Ayolah Clay. Masih ada aku,Zayn,Louis,dan lainnya. Kau tak sendirian." Tangan Liam mengusap kepalaku.
Aku mengangguk lemas.
Ponselku bergetar pertanda pesan masuk. Aku membukanya. Ternyata dari nomor yang tak ku kenal.
From : xxxxxx
Semakin kau menyayanginya, semakin terancam pula keselamatanmu.
Aku mengerutkan dahi. Apa dia salah mengirim pesan? Atau?
Aku memutuskan untuk tidak membalasnya dan kembali menyimpan ponselku di saku.Kami sampai di rumah. Aku langsung memasuki kamar sedangkan Liam duduk menonton TV di ruang keluarga. Hmm.. Rumah ini kembali sepi.
Aku duduk di tepi ranjang. Pikiranku kembali tertuju pada pesan tadi. Kira-kira itu memang untukku, atau salah kirim? Tapi jika memang untukku, dari siapa? Dan apa maksudnya?
Berbagai pertanyaan muncul di benakku. Sehingga rasa takut mulai menghantuiku.
Ponselku kembali bergetar. Aku membukanya, ternyata ada pesan dari nomor tadi.
From : xxxxxx
Lepaskan Zayn, atau keselamatanmu terancam. Kuharap Zayn tak tau tentang ini. Jika dia tau, kau tak akan selamat.
Deg.
Jantungku seakan berhenti berdetak.
Apa-apaan sih ini? Aku semakin tak mengerti.
Dengan keberanian yang penuh, aku menelpon nomor itu.
Tut..tut..tut..
Sial. Panggilanku di reject.
Aku mematikan ponselku. Lalu berbaring di ranjang. Lebih baik aku tidur. Masa bodoh dengan pesan misterius itu.
***
Aku melihat Eleanor dan Louis sedang duduk di bangku taman sekolah. Aku menghampirinya karena aku ingin bicara dengan Louis.
"Hey,Love Bird!" Sapaku.
"Oh-hai Clady." Eleanor membalasnya.
"Hmm.. Maaf aku mengganggu."
"Tidak kok.." Eleanor tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I
Fiksi Penggemar"Dia yang selalu ada,dia yang selalu menjadi penyemangatku. Karenanya,hidupku terasa lebih berarti."-Clady "Senyumnya selalu menjadi favoritku. Sifatnya selalu membuatku nyaman. Aku mencintanya. Sangat." -Zayn "Lalu, siapa yang sebenarnya ada dihati...