• 30 : Our Cuddle •

106 8 1
                                    

AUTHOR'S POV

"Zayn? Hari ini dia gak masuk. Kata miss Ann, dia sakit." Ujar gadis berkepang dua itu.

"Ohh begitu ya.. baiklah terimakasih." Balas Clady lalu beranjak pergi.

Seharian ini,dirinya memang tidak melihat Zayn. Clady sudah mencoba menghubunginya, tapi tak ada jawaban. Benar saja, setelah ditanya pada salah satu teman kelas Zayn, ternyata si Arab itu sedang sakit. Pantas saja, dia tak mau membalas pesan Clady.

Clady yang awalnya ingin mengisi perutnya di kantin, malah sekarang tidak ada selera makan sama sekali. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kelasnya.

Di kelas, yang ia temukan hanya beberapa anak lelaki yang sibuk membicarakan sepak bola. Huft.

"GUYS!!" Seseorang berteriak sambil memasuki ruang kelas Clady, membuat sekumpulan lelaki tadi menghentikan aktifitasnya.

"Di depan Labor kimia, ada pertengkaran seru!" kata pria tadi heboh.

"Alah! Palingan cuma dua anak perempuan yang rebutan cowok."

"BUKAN! Louis dan si anak baru itu, mereka saling hajar!"

BRAK.

Refleks, Clady langsung bangkit dari duduknya, lalu berlari menuju tempat yang disebutkan anak tadi.

Benar saja.
Disana, sudah banyak siswa yang berkerumun.

"WAH GAWAT!" Ujar Clady panik.

Gadis itu menerobos kerumunan tadi. Masa bodoh dengan siswa yang meneriakinya.

"Back off, jerk! Sudah kuperingati kau, jangan sekalipun menyentuh gadisku!"

"Hey! Itu terserahku mau melakukan apa. Tak ada yang bisa menghalangi seorang Ansel!"

BUKH!
Satu pukulan mendarat di wajah Ansel. Ya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Louis.

"Sialan!" Ansel yang tak mau kalah, melakukan hal yang sama kepada Louis.

Louis kini terduduk di lantai, sambil memegangi pelipisnya yang berdarah. Pria itu nampaknya tak mau menyerah. Dia kembali bangkit lalu menghempaskan tubuh Ansel hingga terlentang di lantai. Louis sedikit mencondongkan tubuhnya kebawah, lalu mencengkram kerah baju Ansel.

"Sekali lagi kau mengganggu hidupku, kupastikan hidupmu juga tak akan tenang!" Tangannya bergerak untuk memukul Ansel.

"LOUIS CUKUP!" Jerit Clady lalu menarik tubuh Louis keluar dari kerumunan itu. Tak perduli dengan keadaan Ansel.

Gadis itu membawa Louis ke UKS lalu menyuruhnya duduk di ranjang.

"Apa-apaan sih! Kau lupa ini di sekolah? Kalau sampai guru-guru tau,dan kalian di skors,gimana?!" Omel Clady.

"Ssst! Nanti saja marah-marahnya. Aku butuh obat untuk luka sialan ini." Ujar Louis sambil sesekali meringis perih.

Clady mengambil kotak P3K, lalu bergerak mengobati wajah Louis.
Tapi, dia berubah fikiran. Obat yang tadi ia pegang, diletakkan kembali.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang