• 28 : Dia •

77 9 3
                                    

CLADY'S POV

Semua sudah kembali seperti awal. Aku dan Zayn sudah kembali, Louis dan Eleanor juga begitu.

Aku bahagia sekali dengan semua ini. Melihat sahabatku kembali mendapatkan cintanya yang sempat hilang. Dan aku juga bisa bersama dengan Zayn tanpa ada penghalang lagi.

Tuhan memang adil. Setelah aku sedih dan seperti tak ada semangat hidup lagi, Dia membalas semuanya dengan kebahagiaan yang tak akan tergantikan.

Tak terasa, ini adalah tahun terakhirku bersekolah. Perrie sudah lulus tahun lalu dan kudengar,dia mengambil kuliah di Australia lalu membuka usaha butik disana.

Oh iya,satu lagi. Liam akhirnya melamar Sophia dan tentu saja Sophia menerimanya. Bertambahlah kebahagiaanku.

"Babe, ayo turun." Kata Zayn. Aku turun dari mobil lalu menggandeng tangan Zayn.

"Hari ini aku ada latihan basket seusai jam sekolah." Ujarnya.

"Akan ada pertandingan lagi?" Tanyaku.

"Hmm.. Tidak. Hanya latihan biasa." Jawabnya. Aku hanya mengangguk mengerti.

"Kau tidak keberatan jika menungguku sampai selesai latihan?"

"Aku bisa pulang dengan taxi kok."

"Tidak! Sebentar sajaa..please.." Zayn memajukan bibir bawahnya.

God, menggemaskan sekali!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

God, menggemaskan sekali!

"Yasudah,nanti aku ke lapangan." Ujarku membuatnya tersenyum lebar.

BRUK

Tiba-tiba Bahuku disenggol seseorang.

"Watch your step,dude!" Kata Zayn berteriak ke arah orang tadi.

Dia hanya menoleh pada kami lalu pergi begitu saja seakan tak perduli.

"What the hell?!" Protes Zayn. Wajahnya terlihat kesal.

Aku masih memerhatikan orang tadi.
Lelaki itu, seperti asing di sekolah ini,Tetapi familiar denganku. Aku seperti pernah melihatnya,tapi lupa dimana.

"Babe, are you okay?"

Zayn menyadarkan lamunanku.

"Y-yes i'm fine.." Aku mengulum senyum.

"Aku ke kelas dulu ya." Pamitku lalu mengecup pipinya.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang