Ve pov
Saat sania sedang membuat minuman di dalam dapur aku duduk sendiri disini sambil sesekali memainkan handphon di tanganku tapi beberapa saat kemudian
"Praang"
Suara kegaduhan terjadi di atas diiringi teriakan seseorang yang ku tau itu kinal
"Ayah ga ada hak buat ngurusin hidup kinal yah, kinal udah dewasa, kinal punya jalan sendiri. Ayah bunda mau cerai kinal ga peduli kinal bukan anak kalian kinal anak bibi! Jadi terserah sekarang kinal mau hidup kaya gimana yang pasti kinal gamau hidup sama papah dan harus pindah ke jepang" seru kinal menuruni anak tangga
Shania yang baru saja berdiri di hadapan ku sama-sama terkaget dengan apa yang terjadi saat ini. Kinal berjalan ke arahku dan berkata
"Ve ayo kita pulang masalahnya udah selesai"
"Shania gue titip caffe ini gue mau pulang dulu, masalah caffe aman masih di pegang sama lo"
Kinal berjalan keluar sambil mengengam tangan ku... Wajah kinal berubah drastis dari yang walanya manis, santai dan cantik itu tiba-tiba berubah jadi wajah yang merah padam, penuh emosi dan kekesalan. Ada apa kinal? Aku di sini aku siap untuk menjadi sandaran keluh kesahmu kinal...
"Nal..." seruku pelan saat kinal mulai menaiki motor funya
"Udah naik duku ve, nanti aku ceritain semua" jawab kinal masih dengan nada cuek
Yaampun kinal kau buat diriku gila... Kinal mulai membawa motor fu miliknya Memecah gelapnya malam, kinal membawaku kesebuah gedung tinggi bertuliskan apartemen the ****,
"Kinal?" tanyaku saat kinal mulai menarik lenganku masuk kedalam apartemen
"Ini apartemen aku ve, jangan takut, gapapa kan kita tidur disini malam ini? Sudah terlalu larut kalo kita kembali ke kostan kamu" jelas kinal sambil terus menarik lengan ku pelan
"...." aku hanya menjawab dengan angukan saja
Wajah kinal kini mulai kembali seperti kinal yang ku kenal tanpa emosi dan amarah di dalamnya... Kinal membawaku menaiki life ke lantai 12 tanpa melepaskan gengaman tanganya di lenganku, kulepaskan gengaman tanganya dan balik mengengam tangan kinal, jari ku mulai ngelingkar di antara jari-jari kinal ku sandarkan bahuku pada kinal yang berdiri di sampingku life naik dengan pelan didalam life hanya ada aku dan kinal. Life berhenti kinal segera melangkah keluar dari life dan ku ikuti langkahnya bersamaan, kinal membawa ku ke sebuah apartemen bertuliskan 0201 kinal mulai memasukan kata sandinya dan pintupun terbuka
Kinal berjalan duluan ke dalam dan aku hanya bisa berdiri termenung "keren" gumamku dalam hati, baru saja aku memasuki pintu masuk aku sudah melihat kitchen set lengkap, di sampingnya ruang tivi lengkap dengan sofa dan tivi lcd berukuran 4 kali lipat yang ada di kamarku, dan samping kithen set aku melihat taman indor serta air mancur di dalamnya lengkap dengan kolam ikan, di samping taman indor aku melihat sebuah pintu yang tertutup yang aku tau itu pasti kamar milik kinal dan satu pintu lain di pojok ruang tv yang ku tau itu pasti toilet.
"Hey ko malah bengoong, ayo masuk vee" seru kinal pelan mampu memecahkan lamunanku
"Eh ia nal.." seruku segera masuk menyamai langkahku dengan langkah kinal
"Ini apartemen aku ko ve ga perlu takut, mulai sekarang apartemen ini juga apartemen kamu," seru kinal lagi mengengam tangaku dan mulai menyandarkan kepala ke pundak ku
"Kinal..." gumamku pelan meraba pipi kinal dengan tangan yang lain
"Vee..." tuturnya membalas gumamanku takalah lembut yang cukup membuat diriku tergoda
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bidadari Senior (End)
Fanfiction"Haii junior ku, aku jatuh cinta padamu" - ve "Hai bidadari, apa kau di hukum? Kenapa masih di sini? Pulanglah ke kayangan, aku sayang kamu senior ku" - kinal (Ada beberapa part yang di private follow dulu ya )