maaf aku belum siap ve...

2.8K 210 45
                                    

Outhor pov

Setelah kepergian kinal ke Jepang Veranda mulai bangkit dari keterpurukannya sedikit demi sedikit walau di hatinya masih benar-benar merasa sakit dan kehilangan ia tetap bangkit untuk menyelesaikan pendidikannya... Veranda terduduk sendiri di bangku Taman kampus di tanganya terdapat sebuah revisian tugas akhir miliknya... angan Veranda melayang, tatapanya kosong menatap langit...

"Naal... aku kangen..." gumam Veranda pelan namun cukup terdengar oleh seseorang di balik pohon ...

"Aku juga ve..." balas seseorang itu dari balik pohon...

Ia tentu saja dia kinal sosok yang benar-benar di rindukan oleh Veranda... 3 bulan setelah kepergiannya ke Belanda kinal menyadari bahwa hidupnya tak bisa ia lanjutkan di negri sakura itu, hati dan kehidupannya itu ada di Indonesia tepatnya di kota yang ia tempati sekarang... selama 3 bulan ia tinggal di Jepang selama itu pula kinal merasa benar-benar merindukan sosok Veranda... sosok wanita yang berhasil mencuri hatinya... wanita yang begitu menyakitinya tapi kesakitan itu tak mampu membuat kinal membenci wanita itu.. ya disinilah sekarang kinal... memperhatikan wanita yang ia cintai dari balik pepohonan.. ia telah berjanji kepada dirinya sendiri tak akan menunjukan dirinya di hadapan Veranda hingga ia merasa benar-benar siapp..

"Ve... kamu kurusan" tutur kinal pelan dari balik pepohonan...

Seorang gadis yang sedang di tatap kinal dari Balik pepohonan itu mengelap peluh yang menetes dari pelipis wajahnya memang cuaca hari ini benar-benar panas...

"Coba aku ada di samping kamu sekarang vee aku akan mengusap peluh mu dengan tanganku sendiri.... vee... sunguh aku rindu dirimu.. " seru kinal

Kinal membalik tubuhnya menyandarkan diri kepada pohon yang ia gunakan sebagai persembunyiannya, di simpannya kedua tangan di dada miliknya... wajah kinal menadah ke langit saraya memejam kan mata, rasa sakit ini seolah benar-benar menyiksa kinal sisi lain ia ingin menemui Veranda berada di sisinya menemani Veranda saat Veranda berada di titik terberat seperti ini... dan di sisi lain ia takut, takut akan rasa sakit yang akan menyambar saat ia mendekati Veranda lagi.. ketakutan itu sukses membuat kinal memilih untuk bersabar memandang dan memperhatikan Veranda dari kejauh...

Kinal membuka matanya masih dengan posisi bersandar kepada pohon matanya mencari sesuatu yang sedang ia pikirkan... tiba tiba saja kinal berlari menuju sebuah kantin di belinya 2 botol minuman dan 2 buah permen lolipop... setelah membayar kinalpun berlari kembali ke balik pohon yang ia pilih menjadi persembunyiannya dari tadi...

Saat kinal kebingungan bagaimana caranya ia memberikan minuman ini pada Veranda tiba-tiba saja seorang adik manis berjalan di hadapannya...

"Deek..." panggil kinal pelan...

"Ia ka?" Tanya adik kecil itu...

"Lagi apa disini?" Tanya kinal basa basi..

"Nunguin mamah mamah lagi ada kelas" jawabnya

"Hmmm... ade mau permen?" Tanya kinal...

Tatapan aneh tergambar dari wajah adik munggil itu

"Tenang kaka ga jahat koo... nama kamu siapa?" Tanya kinal

"Namaku anin" jawabnya...

"Naah... Ade anin... mau ga bantu kaka... kakak punya minum nih dua punya kaka satu dan punya kakak itu satu" tunjuk kinal pada veranda yang masih betah duduk di bangku Taman itu

"Kakak mau minta tolong anin anterin minuman ini buat kaka itu dan ini buat anin... anin mau?" Tanya kinal...

"Tapi kak kata mamah.."

"Nga ko anin... kaka ga jahat kaka mahasiswa di sini percaya deh, oke kalo ga percaya permen ini satu buat anin dan satu buat kaka... kaka buka ya... kaka ga jahat ko... mmm tuh kaka ga papa" tuturku sambil membuka bungkus permen lolipop itu dan memakannya...

"Mmm ia deh kaa anin mau..." jawabnya...

"Okee adik pintaar makasih ya.. ini permennya dan ini minumannya" seru kinal mengusap pucuk kepala adik manis itu

Adik manis itupun berjalan ke arah Veranda di tatapnya wajah Veranda yang di banjiri peluh tanpa basa basi ia langsung menyimpan minuman itu di atas revisian Veranda dan adik kecil itupun duduk di bangku samping Veranda

"Heii anin.." sapa Veranda ...

"Hy kak Veranda..." sapanya

"Loh ini apa?" Tanya Veranda mengambil minuman di atas revisian itu

Ternyata anin adalah anak dari dosen yang membimbing Veranda menyusun skripsinya...

"Minuman kaa.." jawabnya singkat...

"Ia kakak tau ini minuman, ini dari siapa?" Tanya Veranda...

"Dari kakak yang berdiri di sana" tunjuk anin pada sebuah pohon...

"Looh ko gaada?" Tanya anin polos..

"Looh emang siapa anin?"

"Dia katanya temen kaka..." jawab anin...

"Loh siapa? Ciri-cirinya?" Tanya Veranda...

"Rambutnya segini (nunjuk bahu nya) pake poni samping (meragakan poni kinal) tomboy dan lebih gendut dari kak ve" jawab adik kecil itu...

"Looh kinal??"

Kinal pov

Saat adik kecil yang bernama anin itu duduk di bangku samping Veranda aku segera memelih untuk pergi setidaknya aku sudah melihatnya tersenyum hari ini... walau sebenernya rindu ini terus mengusikku tapi aku masih tak kuasa untuk bertemu dan bertatap muka denganmu ve... maaf ve bukan aku pengecut tapi aku masih takut untuk memulainya kembali...

Aku berjalan menuju parkiran mobilku... aku duduk di jok mobilku sambil menenggelamkan kepala ku di balik kemudi mobil... lama aku di posisi itu aku terbangun dan menatap pas foto kecil di dasbor mobil ku ku tatap wajah ve yang masih betah berada di atas pas foto dasbor itu kuusap gambar wajah Veranda itu dan akupun tersenyum... lama aku memandang gambar wajah Veranda aku langsung melajukan mobilku keluar kampus dan menuju rumah kedua orang tuaku...

Veranda pov...

Saat anin berkata ciri-ciri orang yang memberiku minum itu aku yakin itu pasti kinal aku segera beranjak dari duduk ku.. kusimpan revisianku dan minuman itu bangku Taman yang diduduki anin...

Aku berlari menuju pohon yang anin tunjuk tadi... semoga saja orang itu masih ada di balik pohon itu...

Namun sayang saat aku melihat ke balik pohon itu ternyata kosong, kemana dia kemana orang yang anin bilang tadi...

Aku mencari sosoknya menatap nanar sekelilingku... sekelibat aku melihat tubuh kinal berlari kr arah parkiran mobil... dari belakang saja aku sudah tau kalo itu kinal... dengan cepat aku mengejar sosoknya itu tapi saat aku berhenti di persimpangan parkiran mobil yang berjejer aku kehilangan sosoknya...

Kinal apa itu benar kamu? Tapi mengapa kamu tak menemuiku... kinal apa kamu pura pura tidak tau? Disini aku benar-benar merindukan mu kinal... kinal, apa kamu masih marah kepadaku tapi maksudmu apa memberiku minuman itu kinal, tapi tunggu itu tak mungkin kinal... kinal masih di Jepang... vee... kamu salah itu bukan kinal... kalo memang itu kinal dia tak akan menyakitimu seperti ini... ia akan menemui mu ve... aah sudah lah aku pusing...

Aku kembali ke bangku Taman yang di duduki anin... walau aku tau itu pasti bukan kinal tapi mengapa hati ini seolah berkata itu kinal dan mengapa hati ini seolah merasa kinal berada di dekatku sejak pagi tadi... ahh.. sudahlah..

Ku tatap botol minuman itu yang kini ku pangku dalam ke tanganku di atas paha kubuka tutup botol itu dan saraya meminumnya ku tutup lagi botol itu dan kembali menatap langit dari selah-selah dedaunan itu..

"Jika itu memang bukan kinal... aku mohon tuhan hentikan kesakitan ini" keluh ku dalam hati...

....

Ciee updatee.... hehe...

Jangan lupa votemennya ya biar semangat lanjutinnya hehe...

With love 💕💕

Kecup jauh 😘 hihi

My Bidadari Senior (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang