ini salah paham kinal!!!

3.9K 236 0
                                    

Veranda pov

Benar saja saat aku dan beby berhenti di depan rumah yang besar dengan pagar yang menjulang tinggilengkap dengan taman luas ada motor kinal terparkir di depan rumah besar tersebut, setelah aku menjelaskan kedekatan dan niat ku untuk bertemu kinal satpam itpun mengizinkanku masuk ke dalam gerbang setelah ku mencoba mengetuk pintu, keluarlah seseorang dari balik pintu, dengan tatapan bertanya ia memandangku

"Kinalnya ada?" tanyaku

" neng siapa?" tanya wanita yang berpakaian seperi seorang pelayan

"Saya veranda bu temen kinal, kinalnya ada?" tanyaku lagi

"Oh neng ve silahkan masuk neng kinalnya ada di lantai atas duduk dulu nanti bibi panggilkan" serunya yang sekarang ku tau ini adalah bibi yang sudah di anggap kinal seperti ibunya sendiri

Kinal pov

Aku segera pergi setelah apa yang tadi aku lihat aku melajukan motor fu ku dengan kencang menuju rumah orang tua ku, disana ada seseorang yang ku yakini dapat membantuku melepaskan segala kesedihan yang ada di hati ini, ku buka pintu rumah dan berlari ke dapur ku peluk bibi dari belakang di depan hadapan pelayan-pelayan yang lain tanpa malu-malu air mataku mulai turun sederas air hujan

"Bii... Aku sedih bii" rengekku pada bibi

"Ada apa kinal?"tanya bibi membalikan badannya mengusap kepalaku

"Bibi bidadari, bidadari kinal berubah, dia bukan lagi bidadari yang kinal kenal" tuturku dalam pelukannya bibi yang tau soal kisah cinta aku dan ve mengerti apa yang terjadi

"Ada apa sama bidadarinya kinal?" tanya bibi

"Dia, dia pelukan sama cowo bii kinal benci itu, kinal gasuka bii..." tuturku

"Memang gimana kejadiannya?" tanya bibi

Ku ceritakan semua sejak awal aku keluar kampus hingga aku mendapati ve sedang berpelukan dengan marcel yang membuat hariku menjadi suram seperti ini, bibi muali mencoba menenangkanku saat ceritaku mulai selesai

"Kinal, apa kinal tau apa yang sebenarnya terjadi? Sudah tanya kepada ve apa yang terjadi? Kadang mata suka berbohong kinal, jangan suka percaya gitu aja sebelum kamu mendengar penjelasan dari mulut veranda sendiri kinal, menyimpulkan sesuatu hanya melalui mata itu tidak benar sayang, kamu harus tau kebenaran kisah dari mulut ve sendiri," saran bibi kepadaku

"Tapi bii aku sakit.. " seru ku

"Kinal... Itu belum tentu seperti apa yang kamu pikirkan sayang, sekarang kamu mandi dulu ya nanti bibi bawa makanan ke atas" seru bibi mendorong tubuhku menuju tangga

Lega sudah saat aku selesai menceritakan semua keluh kesahku pada bibi, kurebahkan diriku saat tubuh ini sudah bersih karna ku bersihkan tadi ku tatap sekeliling kamarku, bayangan ve dengan marcel tadi masih terngiang bersemayam di pikiranku, lamunanku buyar saat bibi mengetuk-ngetuk pintuku

"Neng, ada veranda sama beby di bawah, bibi boleh masuk?" tanya bibi

"Masuk bi tidak di kunci," tuturku

"Neng di bawah ada veranda apa bibi suruh dia naik saja?" tanya bibi

"Ia bi suruh naik aja, bibi temenin beby di bawah gapapa biar kinal ngobrol berdua sama ve" jawabku

"Baik neng" seru bibi

Aku masih merebahkan diriku di atas kasur hingga seseorang masuk ke kamarku yang aku tau itu pasti veranda

"Kinall... Ada yang harus aku jelaskan" seru ve masih di bibir pintu

"Masuk ve dan tutup pintu" seruku berbalik membelakangi ve

"Nal dengerin aku dulu" pinta ve padaku setelah menutup pintu

"Berhenti disitu jangan mendekat ceritakan semua di situ, aku gak mau liat muka kamu" seruku ketus dan cuek

Ve mulai menceritakan semua mulai dari tatapan aneh yang waktu itu aku lihat antara ve dan marchel ve menjelaskan semuanya panjang lebar hingga akhir tadi yang ternyata aku salah menilainya ternyata ve menolak seorang lelaki yang jelas-jelas begitu sempurna di mata perempuan tubuh tegap,gagah,mapan,ganteng, harum dan berwibawa. Ve tolak hanya karna aku yang anak ingusan yang egois, aku merasa malu sekarang, ve sampai di akhir ceritanya yang penuh isakan. ku terduduk sekarang berjalan mendekat kearah ve, kupeluk dia erat dan berbisik

"Maaf karna sikap kekanakanku yang membuat kamu terisak seperti ini" bisikku pada telinggaku veranda

"Maaf karna aku gabisa jaga tubuh aku yang aku janjikan hanya milik kamu" seru ve membalas pelukanku

"Itu bukan salah kamu ve.." tuturku melepaskan pelukannya dan mengusap sisa-sisa butiran krital di pelupuk matanya

"Nal... Aku harus pulang kasian beby sudah terlalu larut" tutur ve kepadaku

"Yaudah gpp ayo aku antar kebawah" seruku saraya mengandeng tanganya keluar kamar

Seakan aku tidak perduli dengan tatapan-tatapan bertanya para pelayan di rumahku ini aku gandeng tangan ve menuju ruang tamu disana beby sudah menunggu

"Udah selesai?" tanya beby saat melihat diriku dan ve berjalan ke arahnya

"Sudah" jawab ve dengan senyuman

"Beby gue titip ve ya anterin dia sampe rumah, sorry ngerepotin lu lagi" seruku tersenyum ke arah beby

"Okey nal gapapa ko santai aja" seru beby

"Yaudah nal aku pulang dulu ya..." seru ve menarik tangan beby keluar rumah

"Ia ve hubungi aku kalo kamu udah sampe kostan" seru ku mengantarkan mereka kedepan rumah

~~

My Bidadari Senior (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang