Benih-benih cinta

6.1K 346 5
                                    

Outhor pov

Sunyi keadaan saat ini benar-benar sunyi hanya dihiasi senyuman antara ve dan kinal, mereka masih terperangkap dalam tatapan hanggat antara satu dengan yang lain ve yang menyadari itu segera menempelkan diri pada meja yang kini menghalangi mereka berdua saraya berkata

"Kamu anak manis, sudah makan?" tanyanya

"...." kinal menjawab dengan gelengan kepada

"Kalo begitu ayo kita makan" u
ajak ve menarik lengan kinal yang masih tetap menatap ve menuju tempat junk food

"Kamu mau makan apa anak manis?" tanya ve pada kinal

"Waffel.. Waffel itu" jawab kinal gelagapan karna mulai sadar tangannya di gengam ve

"Oke, aku buatin tunggu disana ya" ucap ve menujuk tempat duduk di dalam ruangan yang terhalang rak-rak produk

Kinal berjalan menuju bangku sedangkan ve membuat 2 buah waffel setelah selesai ve kembali ke arah kinal membawa 2 buah waffel di tanganya

"Makasih ve" ucap kinal kepada ve

"Oke sama-sama oh ya kamu tau dari mana aku kerja disini?" tanya ve pada kinal

"Aku gatau tiba-tiba aja takdir membawa aku kesini vee mungkin emang takdir kita ketemu di sini" ucap kinal panjang

"Euuh bisa aja nih adek manis" ucap ve

"Ade manis ade manis mulu sih vee.. Badan kamu aja sama badan aku gedean aku " ucap kinal bete sambil mengaduk-ngaduk selai di atas waffel dan memasukannya ke mulut

"Diih pundung" ungkap vee

"Ya abis bete ah di godain mulu" ucap kinal

"Yaudah deh gini aja manggilnya kinal manis, kinal manis" goda ve dengan wajah yang sungguh imut membuat dada kinal berdegup kencang

"Aduh vee aku ga tahan"gumam kinal dalam hati

"Ve" gumam kinal pelan

"Ia kinal?" tanya ve

"Ko tuhan jahat ya...?" tanya kinal

"Loh tuhan jahat kenapa nal?"

"Jahat aja masa bidadari kaya kamu harus tinggal di bumi sedangkan teman-teman kamu di kayangan" jawab kinal menyendok sebuah waffel tanpa melepas pandangannya pada ve

"Heemm gombal ya kamu kinaall" ucap ve saraya mencubit ke dua pipi kinaal...

"Aduh vee sakit vee.. " seru kinal memegang kedua tangan ve yang ada di pipinya

Deeg suasana menjadi semakin sunyi karna ve dan kinal terdiam tanpa suara kinal merasakan seperti ada listrik menyambar saat tanganya mengengam tangan ve, ve juga merakan hal yang sama segera ia membalikkan tangannya membalas gengaman tangan kinal yang masih betah berada di pipi kinal, ve mulai memberanikan diri mendekatkan muka miliknya ke muka kinal hidung mereka mulai bersentuhan sedikit lagi bibir ve akan benar-benar menempel kepada bibir kinal tapi...

Kring...

Bel pintu terbuka cotumer supermaket itu berjalan menuju dalam supermarket berjalan mengitari rak, kinal dan veranda yang tertutup rak dari arah pintu segera melepaskan gengamannya serta kegiatannya tadi, ve segera berjalan menuju kasir

"Selamat siang " ucap vee sambil mengatur nafasnya yang tentu saja masih mengebu-gebu

Veranda pov

"Mati kenapa gue bisa ngelakuin itu" gumam ve dalam hati

Hati ku masih berdegup dengan kencang seolah aku telah berlali mengitari lapangan olahraga tentara 10 keliling.. Aku tersenyum simpul saat aku melihat kinal yang duduk di bangku dengan wajah yang memerah aku tau dia juga kaget.. Kenapa aku sebodoh ini.. Veranda tolong kontrol dirimu perintahku pada diriku sendiri

Kinal pov

Appa.. Apa itu tadi? tanyaku pada diriku sendiri. ve, ve mencoba mencium ku? Apa ini bukan mimpi, kupegang pipiku yang tentu saja memerah karna ulah ve tadi, untung aku dan ve tadi duduk di bangku belakang yang ditutupi rak-rak kalo tidak sudahlaah entah apa yang akan terjadi, tapi tunggu maksud ve tadi apa? Dia ingin mencium ku?? Oh tuhaann aku pusing... Cepat-cepat aku menghabiskan waffle ku dan berdiri ke arah ve saraya bertanya

"Berapa ve 2 wafflenya?" tanya kinal

"Kinal mau kemana?" tanya ve

"Aku mau pulang udah siang, nanti kapan-kapan aku kesini lagi" jawabku

"Oh yaudah, 2 waffle 25ribu nal" ucap ve

"Kamu jangan telat makan ya vee" ucapku memberikan uang kepada vee...

"Ia kinal maniss... Kapan-kapan kesini lagi ya" pinta ve

"Ia vee... Sudah dulu ya costumer nya ke arah sini, sampe ketemu besok vee" jawab ku berjalan menuju pintu keluar sambil dadah-dadah cantik kepada vee

~~~

My Bidadari Senior (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang