Pagi itu suasana sebuah cafe tepi laut jepang di sulap menjadi sedikit berbeda dengan paduan biru laut dan hijau tosca di sebuah pendopo kinal berdiri menghadap sang pastor yang akan mengucapkan janji suci pernikahan untuk kinal dan veranda...
Veranda berjalan diiringgi shania dan gracia yang menuntun dress panjang yang berwarna biru yang selaras dengan jas milik kinal. Kinal terpana mana kala melihat calon istrinya begitu cantik berjalan angun di atas karpet merah yang di gelar di antara dua kubu kursi tamu, semua mata tertuju pada veranda kecantikan veranda sukses membuat semua mata terbius olehnya begitu juga kinal ia seolah kembali di butakan dengan kecantikan bidadari seniornya itu sunguh kini veranda benar benar seperti sosok bidadari di mata kinal.
Veranda terus berjalan hingga kini ia sudah berada di hadapan kinal dituntunnya tangan veranda oleh kinal agar berdiri selaras denganya pastor mulai siap membacakan janji suci yang harus di ucap ulang oleh kinal dan veranda...
Janji sucipun selesai kini kinal dan veranda telah sah menjadi sepasang suami istri, kinal mengecup singkat kening veranda saat mereka selesai mengucapkan janji suci...
Suasana mulai berubah kini pesta pernikahan sedang berlangsung kinal dan veranda sudah berganti pakaian menjadi hijau tosca suara dentuman music jass mengiringi pesta pernikahan kinal dan veranda saat ini, teman keluarga dan rekan kerja kinal maupun veranda mulai menyapa dua insan yang baru saja sah menajadi sepasang suami istri itu senyum tergambar dari kedua pasangan itu, kinal sesekali dengan sadarnya memeluk pingang ve, mengusap rambut ve bahakan membetulkan rambut ve yang sedikit berantakan
"Ve cape ya? " tanya kinal kini veranda dan kinal sedang berdiri bercengkrama dengan beberapa rekan kerja kinal
"Minum dulu yu sini" ajak kinal menuntun tangan beranda ke stand minuman...
"Ini" tawar kinal menyerahkan segelas minuman kepada veranda...
"Makasih kinal" veranda menjawab dengan senyuman...
"Sama-sama sayang" keluh kinal mengusap pipi veranda
"Ve kalo cape istirahat dulu aja ya" pinta kinal
"Aku gamau kamu kenapa-kenapa nanti ve" keluh kinal
"Ga apa apa kinal, aku ga enak sama tamu tamu masa aku ilang gitu aja " keluh veranda
"Yaudah deh tapi kalo cape jangan maksain yaa" keluh kinal mengusap pucuk kepala veranda
"Kinal" suara keras beby sukses membuat kinal melirik kepada beby dan shania yang duduk di kursi meja tamu
"Siniii" ajak shania
"Di pangil shania kesana yu" ajak kinal menuntun tangan veranda
Veranda hanya menganguk dan membalas merangkul tangan kinal
"Kenapa? " tanya kinal saat berdiri di hadapan shania dan beby
"Duduk gue tau kalian cape" keluh shania, kinal dan beby pun segera duduk di kursi yang di sediakan
"Nih makan dulu cheese cake nya seenganya lo berdua harus masuk asupan makanan kalo pingsan kan berabe" keluh beby..
"Eh ia ve, gimana udah liat hadiah dari gue sama shania? " tanya beby tiba-tiba saja wajah kinal berubah
"Hadiah apa? " tanya veranda menatap shania dan beby
"Loh padahal kemarin aku udah kasih ke kinal loh di kamar hotel" keluh beby
"Nal hadiah apa ko kamu ga ngasih tau aku? " tanya veranda pada kinal
"Bukan hadiah apa apa ko ve ga penting juga"
"Ga penting gimana itu penting nal" keluh shania
"Apa sih nju, itutuh ga penting buat aku sama veranda toh selama ini kita ga maen begituan" keluh kinal
"Begituan apa? " tanya veranda
"Serius lu ve ga tau barang begituan? " tanya beby
"Apa sih kalian ngomongin apa ko aku ga ngerti " keluh veranda
"Itu loh vee itu mainan yang panjang buat.... " tiba tiba saja ucapan shanju terhenti saat bibirnya didekap kinal
"Ga ve ga penting ko" keluh kinal
"Kinal aku ga suka ya kamu kaya gini, apa sih nal hadiah dari mereka " keluh veranda...
"Dil** ve Dil** masa lo ga tau sih" keluh beby
"Beb ah elu" keluh kinal
"Ooh dil**" keluh veranda santai
"Loh ko kamu santai sih ve" keluh kinal
"Emang kenapa kinal? " tanya veranda
"Kitakan ga pernah pake yang gituan ve ko kamu tau sih? " tanya kinal
"Tau lah, ga pake bukanya gatau berarti nal" keluh veranda
"Pokoknya aku akan pernah mau pake dil** " keluh kinal
"Dil** apa sih kak?" tiba tiba saja suara lain terdengar dari kursi disisi lain
"Ia gre aku juga gatau Dil** apa sih gre? " tanya okta
Ternyata dua manusia yang menimbrung omongan orang dewasa di hadapan mereka itu adalah gracia dan okta
"Anak kecil gaboleh tau sana sana makan aja gih mending sana" keluh shania
"Tapi aku pengen tau kak" keluh gracia
"Nanti kalo lu berdua udah nikah baru gue kasih yang begituan sekarang lo berdua belom boleh tau sana sana mending makan lagi gih sana di stand makanan" keluh beby
"Aku sama okta udah gede tau udah mau 20 tahun masa ga boleh tau " keluh gracia
"Pokoknya nanti kalo kalian udah gede udah nikah baru boleh tau dah dah ah jangan di omongin lagi adik lu kepoan abis ve" keluh shania
"Ia emang" cibir veranda
"Ih kak veranda mah jahat, ayo ah ota kita ke stand makanan lagi di sini ga asik" keluh gracia pergi
"Ayo gre" keluh okta mengikuti gracia pergi
"Aku ngerasa kalo gracia itu lebih cocok jadi adiknya kinal dari pada aku gaada kalem kalemnya tuh dia" keluh veranda
"Emang mulai sekarang gre adik aku kali ve udah sah" keluh kinal
"Huuh mau banget di sah in jadi kakaknya gre" keluh veranda
"Cie bidadari cemburu ciee" keluh kinal
"Apa sih nal basi" keluh veranda
"Basi basi tapi kamu suka kan ve, ayo ngaku" keluh kinal
"Apa sih nal... " keluh veranda malu dan mulai muncul semburat merah di pipi veranda
Dan semburat merah itupun sukses menjadi bahan bullyan kinal beby dan shania
....
Pendek... Yak... Aku bingung mau nambahin apa lagi hehe
Mau promo nih ff baru hehe siapa tau bekenan yuk di baca ada venal venju dan bebnju desta juga genrenya sesuai JKTBand Reborn^^
http://my.w.tt/UiNb/C6dkUzYFzE
Kalo ga bisa di buka cek di profil aja ya... Happy reading guys 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bidadari Senior (End)
Fanfiction"Haii junior ku, aku jatuh cinta padamu" - ve "Hai bidadari, apa kau di hukum? Kenapa masih di sini? Pulanglah ke kayangan, aku sayang kamu senior ku" - kinal (Ada beberapa part yang di private follow dulu ya )