Part 27

2.3K 155 3
                                    

Aku tau setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap kehidupan pasti ada kematian. Tapi, tidak bisakah waktu tidak mempertemukan ku dengan namanya perpisahan ataupun kematian secepat ini? Kenapa waktu seolah bersikap kejam padaku? Waktu seakan-akan sengaja membuat setiap detik, menit, dan jamnya berlalu sangat cepat. Sehingga waktu mempertemukan ku dengan perpisahan dan kematian yang sama sekali tidak aku inginkan. Dan sekarang, saat aku ingin waktu berlalu dengan cepat, waktu seakan enggan untuk mengganti tiap detik, menit, ataupun tiap jamnya. Tapi ayah, mulai sekarang aku janji padamu! Aku akan merebut istana kita, dan membalas semua perbuatan orang yang telah beraninya membuat ibu dan kakak ku menderita dipenjara sana. Aku janji ayah!

Putri Courtney menghapus air matanya. Mengubah kesedihan menjadi tekat yang kuat untuk membebaskan ibu dan kakaknya dari dalam penjara, dan merebut kembali istana langit yang telah dirampas oleh Wildark.

....

Demi bisa merebut kembali istana langit dan juga membebaskan ibu dan kakaknya, putri Courtney berlatih pedang dan juga ilmu sihir untuk meningkatkan kekuatannya melawan Wildark. Cedric yang melihat putri Courtney berlatih pedang dengan sangat keras menjadi sangat khawatir. Lantaran putri Courtney dari tadi terus berlatih, dan bahkan dia belum makan sedikitpun. Cedric tidak tahan melihat semuanya, dia mencoba untuk menghentikan putri Courtney.

"Apa yang kau lakukan? Kau ingin menyakiti dirimu sendiri?" Perkataan Cedric sama sekali tidak diperdulikan oleh putri Courtney. Tanpa memperdulikan Cedric, putri Courtney terus berlatih pedang.

"Hentikan putri! Kalau seperti ini terus kau bisa menyakiti dirimu" Cedric mengambil pedang dari genggaman putri Courtney.

"Kembalikan pedangku!" Pinta putri Courtney kesal.

"Tidak akan"

"Kenapa kau melarangku untuk berlatih pedang? Aku harus meningkatkan kemampuan ku. Dengan begitu aku bisa merebut kembali istanaku dari tangan Wildark, dan membebaskan ibu dan kakak ku"

"Kau bisa berlatih pedang setelah kau makan. Dari tadi kau belum makan bukan?"

"Aku tidak lapar"

"Kalau kau tetap bertingkah seperti ini, apa kau pikir kau bisa mengalahkan Wildark?Dan kalau terus seperti ini, kau bisa sakit. Dan kalau kau sakit, apa kau juga bisa mengalahkan Wildark? Tidakkan. Jadi aku mohon istirahat dan makanlah sebentar! Dan setelah itu, aku janji akan membantumu berlatih pedang ataupun ilmu sihir."

"Baiklah"

....

Sekarang Cedric dan putri Courtney berlatih pedang bersama-sama. Mereka saling serang menggunakan pedang. Dan saat itu Cedric berhasil menghunuskan pedangnya keleher putri Courtney.

"Kau kalah" Ucap Cedric. Dan tiba-tiba seseorang mendorong Cedric hingga membuatnya terjatuh.

"Apa yang kau lakukan? Jauhkan pedang mu itu dari putri Courtney! Atau aku sendiri yang akan membunuhmu."

"Pangeran Richard apa-apaan ini?" Ucap putri Courtney. Dan orang itu adalah pangeran Richard.

"Kau tidak apakan? Apa kau terluka? Apa dia menyakitimu?" Tanya pangeran Richard cemas.

"Kau telah merusak latihan pedang kami" Ucap putri Courtney kesal.

"Apa maksudmu? Jelas-jelas dia tadi menghunuskan pedangnya dilehermu"

"Iya. Tapi dia tidak akan menebas leherku. Karena itu hanyalah latihan pedang."

"Ah. Jadi hanya latihan pedang. Aku tidak tau. Hei ayo aku bantu berdiri. Aku tadi mendorongmu hanya karena aku ingin menyelamatkan mu dari ular"

"Ular katamu?" Tanya Cedric kesal.

"Iya. Tadi ular hampir saja menggigit kakimu"

"Apa kau bercanda? Tidak ada ular disini" Ucap putri Courtney.

"Ah tidak ada ya. Apa aku salah lihat?"

"Sudalah! Jelas-jelas kau tadi ingin membunuhku" Ucap Cedric sembari berdiri.

"Aku? Kapan kau dengar aku ingin membunuhmu? mungkin kau hanya salah dengar"

"Is kau ini. Benar-benar ya. Sudalah cepat pergi sana!" Ucap putri Courtney kesal.

"Tidak mau! Aku kesini karena aku ingin kepohon itu" Ucap pangeran Richard sembari menunjuk sebuah pohon.

"Terserah. Yang penting kau jangan mengganggu latihan kami!" Pangeran Richard pergi kepohon yang tidak jauh dari tempat latihan putri Courtney dan Cedric. Sambil berjalan pangeran Richard terus saja bergumam.

"Apa yang aku lakukan? Ular? Ah benar-benar memalukan" Gumam pangeran Richard sembari mengacak-acak rambutnya.

"Tapi apa aku baru saja diusir? Akukan malakukan itu karena aku peduli dengannya. Coba saja kalau laki-laki itu beneran mau menebas lehernya. Bukankah aku sudah menyelamatkan nyawanya? Ah entalah." Gumam pangeran Richard lagi.

....

Putri Courtney kembali berlatih pedang bersama dengan Cedric.

"Tunggu putri! Bukan seperti itu. Tapi ayunkan pedangmu seperti ini!" Cedric menggenggam tangan putri Courtney untuk mengajarinya.

"Apa yang dia lakukan? Apa harus mengajarinya sambil menggenggam tangannya? Dia kan bisa mencontohkannya saja" Ucap pangeran Richard yang kesal melihat Cedric menggenggam tangan putri Courtney.

Latihan masih terus berlanjut. Cedric telah beberapa kali menggenggam tangan putri Courtney. Sesekali Cedric juga menggenggam tangan putri Courtney dari belakang, seperti sedang memeluk dari belakang. Pangeran Richard yang melihat semuanya, mencoba untuk menahan dirinya. Pangeran Richard benar-benar tebakar dengan api cemburu.

"Putri" Ucap Cedric.

"Iya. Kenapa?" Tanya putri Courtney.

"Tidak aku hanya ingin mengelap keringatmu." Ucap Cedric sembari mengelap keringat putri Courtney.

"Ah kau tidak perlu melakukan ini. Tapi terimakasih"

"Sekarang apa? Tidak. Aku tidak bisa menahannya lagi. Mereka benar-benar..." Ucap pangeran Richard sembari pergi menuju putri Courtney dengan wajah kesalnya.

"Kalian berdua kenapa sih? Hei kau kan bisa mengelap keringat mu sendiri. Dan kau juga, tidak perlu melakukan ini" Ucap pangeran Richard kesal kepada putri Courtney dan Cedric.

"Aku yang melakukannya, tapi kenapa kau yang malah seperti ini? Apa kau cemburu?" Tanya Cedric.

"Iya" Ucap pangeran Richard tanpa sadar.

"Apa?" Ucap putri Courtney terkejut.

"Ah maksudku tidak. Sudahlah kau ikut aku!" Ucap pangeran Richard sembari menggenggam tangan putri Courtney, agar putri Courtney mengikutinya.

"Hei lepaskan! Aku tidak mau ikut denganmu. Hei" Ucap putri Courtney dan berusaha melepaskan genggamannya. Tapi dia tidak berhasil melepaskan genggaman itu, dan terpaksa mengikuti pangeran Richard.

"Jelas-jelas kalau dia itu cemburu." Ucap Cedric yang melihat kelakuan pangeran Richard. Dan latihan pedang pun terpaksa dihentikan.

The Kingdom Of Heaven And Earth (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang