Setelah hari itu, pangeran Richard dan putri Courtney sering bertemu. Mereka melakukan banyak hal bersama. Mulai dari pergi keberbagai tempat dan belajar ilmu sihir bersama-sama. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama sama, entah itu dikerajaan langit ataupun dikerajaan bumi. Kadangkala pangeran Richard yang mengunjungi putri Courtney diistana langit. Dan kadangkala juga putri Courtney yang mengunjungi pangeran Richard diistana bumi. Mereka seakan-akan tidak mau melewatkan seharipun tanpa pangeran Richard ataupun tanpa putri Courtney. Mereka bagaikan sepasang kekasih baru.
"Apa kau tau putri Courtney?" Tanya pangeran Richard.
"Hmm?" Putri Courtney bingung dengan pertanyaan pangeran Richard.
"Jika adik ku putri Taliska tidak meninggal, dia pasti akan ikut bermain bersama kita. Apa kau tau, putri Taliska seumuran dengan mu. Jika saja hari itu Wildark tidak merampas adik ku dan membunuhnya, maka adik ku itu pasti akan ada bersama dengan kita. Aku sangat membenci Wildark. Dia telah membunuh adikku. Aku sering kali mencoba untuk membunuhnya, tetapi Wildark sangatlah kuat. Aku tidak akan membiarkan calon adikku ini dirampas dan dibunuh lagi oleh Wildark." Ucap pangeran Richard panjang lebar.
"Tidak pangeran. Itu semua tidak akan pernah terjadi lagi. Wildark tidak akan bisa merebut adikmu lagi. Karena sekarang kau yang akan melindungi calon adikmu itu. Kau sudah banyak menguasai ilmu sihir bukan? Dengan ilmu sihir yang kau kuasai sekarang, maka Wildark tidak akan bisa merampas calon adikmu itu." Ucap putri Courtney bijak.
"Aku tidak tau kau bisa berkata sebijak ini putri. Kau belajar dari mana kata kata bijak seperti itu?" Suasana yang tadinya sangat serius sekarang sudah hilang. Putri Courtney yang mendengar perkataan pangeran Richard yang seolah-olah mengejeknya tidak bisa diterimanya. Dia mengejar pangeran Richard yang sudah lebih dulu lari meninggalkannya. Akan tetapi karena tidak bisa mengejar pangeran Richard, putri Courtney berpura-pura terjatuh.
"Apa kau gapapa?" Tanya pangeran Richard cemas melihat putri Courtney yang terjatuh.
"Kaki ku terkilir. Ini semua karena kau pangeran Richard. Aku tidak bisa berjalan. Sebagai gantinya kau harus menggendong ku!"
"Ya baiklah. Ayo naik kepunggung ku" Sekarang putri Courtney telah naik dipunggung pangeran Richard. Akan tetapi saat putri Courtney telah naik dipunggung pangeran Richard, putri Courtney mengatakan jika kakinya tidaklah terkilir. Ini hanya hukuman yang diberikan putri Courtney kepada pangeran Richard yang berani mengejeknya.
"Jadi kau berbohong kepadaku jika kaki mu terkilir? Sekarang ayo turun dari punggungku!" Ucap pangeran Richard.
"Tidak mau. Kau harus tetap menggendongku!"
"Apa kau ingat? Saat itu aku ingin menggendong mu. Aku ingin mengantar mu pulang keistana langit dengan menggendong mu. Tapi saat itu kau sangat tidak mau aku gendong. Tapi sekarang kau yang malah ingin aku gendong. Apa kau sudah mulai menyukaiku putri Courtney?" Tanya pangeran Richard yang langsung membuat merah pipih putri Courtney dengan pertanyaan nya itu. Dan saat itu putri Courtney telah turun dari punggungnya pangeran Richard.
"Apa kau bercanda? Aku ti..." perkataan putri Courtney terhenti dikarenakan pangeran Richard tiba-tiba menciumnya. Saat itu putri courtney ingin melepaskan ciuman pangeran Richard dari bibirnya, akan tetapi dia tidak bisa. Ciuman yang diberikan pangeran richard sangatlah hangat. Putri Courtney hanya bisa membalas pelukkan dari pangeran Richard. Mereka berdua berciuman sangat lama, hingga putri Courtney tidak bisa membiarkannya lebih lama lagi, karena saat itu nafas putri Courtney hampir habis.
"Ha....ha"nafas putri Courtney terputus-putus. Beberapa kali dia menghirup udara tetapi masih saja terasa sesak. Pangeran Richard yang melihat putri Courtney hanya bisa tersenyum.
"Kenapa reaksi mu seperti itu putri? Inikan bukan ciuman pertama kita" Mendengar perkataan pangeran Richard putri Courtney sangat marah. Karena jelas-jelas ini ciuman pertamannya.
"Apa maksud mu pangeran Richard? Ini adalah ciuman pertamaku." Suara putri Courtney terdengar malu.
"Tidak putri. Ini ciuman kedua kalinya kita lakukan" ucap pangeran Richard sembari tertawa.
"Apa maksud mu? Kita sudah melakukan ciuman untuk kedua kalinya?" Putri Courtney sangat terkejut mendengar perkataan pangeran Richard.
"Iya. Saat itu kau sedang tertidur dibawah pohon dekat danau. Melihat bibir mu yang begitu indah saat itu, aku tidak bisa menahan untuk tidak mencium mu." Pangeran Richard tertawa karena melihat wajah putri Courtney yang sudah sangat memerah.
"Jadi maksudmu kau mencium ku diam-diam? Aku tidak mau bicara dengan mu" Ucap putri Courtney kesal dengan apa yang dilakukan pangeran Richard.
"Oh ayolah. Maafkan aku putri. Apa kau benar benar tidak mau bicara dengan ku lagi? Maaf ya" Pangeran Richard menyatukan kedua telapak tangannya untuk memohon maaf kepada putri Courtney. Perminta maafan yang tulus yang diucapkan pangeran Richard, tidak bisa membuat putri Courtney marah lagi kepada pangeran Richard.
"Baiklah akan aku maafkan"
"Terimakasih" Saat itu juga pangeran Richard memeluk erat tubuh putri Courtney. Pelukkan pangeran Richard dibalas dengan pelukkan balik dari putri Courtney. Saat itu tampak rasa cinta yang terlihat dari wajah pangeran Richard ataupun dari wajah putri Courtney.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom Of Heaven And Earth (Complete)
FantasyKerajaan yang berbeda, dapatkah menyatukan kita?