Matahari telah menyembunyikan cahayanya. Digantikan dengan bulan untuk menerangi malam yang gelap. Tampak kegelisahan dari putri courtney. Malam ini putri courtney terlihat tidak bisa tidur.
"Aku kenapa sih? Kenapa aku kepikiran sama dia terus?" Putri courtney mencoba untuk memejamkan matanya. Tetapi saat itu dia tetap tidak bisa tertidur.
"Mungkin setelah menikmati udara malam aku bisa tidur. Iya, aku akan keluar sebentar" putri courtney keluar dari kamarnya saat itu. Tetapi saat diruang tamu, putri courtney sangat terkejut. Bukan terkejut melihat hantu atau semacamnya. Melainkan terkejut melihat kursi tempat pangeran richard tidur. karena saat itu pangeran richard tidak ada dikursi itu.
"Kemana dia? Apa dia pulang? Atau terjadi sesuatu?" Gumam putri courtney. Saat itu tampak kekhawatiran diwajah putri courtney. Dia terus mencari keberadaan pangeran richard. Disemua ruangan tidak ada. Putri courtney mencoba keluar kehalaman rumah tetapi pangeran richard juga tidak ada disana.
"Dia kemana sih? Kenapa pergi nggak bilang-bilang" ujar putri courtney. Saat itu tanpa disadari pangeran richard ada dibelakang putri courtney.
"Cari aku ya?" Tanya pangeran richard yang membuat kaget putri courtney.
"Kamu dari mana saja?" Tanya putri courtney tanpa sadar.
"Apa?"
"Ah maksudku. Maksudku" Putri courtney sangat gugup saat itu.
"Maksudmu apa?"
"Maksudku kamu jangan pergi." Ucap putri courtney pelan.
"Apa aku tidak dengar?" Tampak senyum dibibir pangeran richard.
"Aku bilang kamu jangan pergi. Kamu tidak boleh pergi tanpa bilang ke aku. Saat aku melihat kamu tidak ada tadi,aku jadi sangat takut. Aku takut kalau kamu juga meninggalkan aku sendirian. Jadi jangan pergi" putri courtney menundukkan kepalanya. Air mata telah menetes dipipinya.
"Dengar! Aku tidak akan pernah pergi meninggalkan kamu lagi. Jadi sekarang berhentilah menangis!" Pangeran richard memeluk putri courtney.
"Kamu janji?" Tanya putri courtney.
"Iya. Aku janji. Dan ngomong-ngomong kamu udah nggak marah sama aku lagi nih?" saat itu putri courtney langsung melepaskan pelukkannya.
"Aku?udah nggak marah? Ya masihlah"
"Beneran kamu masih marah?" Tanya pangeran richard lagi.
"Sekarang kamu yang dengeri aku! Aku nggak akan bisa marah dan diemi kamu lama-lama. Soal kemaren lupain aja! Yang jelas sekarang kamu harus janji ke aku kalau kamu nggak akan ingkar janji lagi!"
"Baiklah. Aku janji!" Putri courtney dan pangeran richard kembali berpelukan. Malam ini merupakan awal yang baru lagi buat hubungan pangeran richard dengan putri courtney.
....
Pagi ini putri courtney pergi diam-diam keistana langit. Dia ingin pergi menemui ibu dan juga kakaknya dipenjara bawah tanah. Putri courtney memilih jalan rahasia untuk pergi kepenjara bawah tanah. Jalan rahasia itu hanya diketahui oleh anggota kerajaan dan orang kepercayaan ayahnya saja. Setelah melewati jalan rahasia itu putri courtney sampai didalam lorong penjara bawah tanah. Tetapi dia harus berusaha menghadapi prajurit yang berjaga saat itu. Setelah semuanya telah aman, Putri courtney mencari keberadaan ibu dan juga kakaknya. Dan saat itu langkah putri courtney terhenti. Air matanya mulai menetes. Dihadapannya sekarang ada orang yang sangat dia sayangi. Dia melihat ibunya terduduk lemas dengan rambut dan baju yang berantakkan, wajah yang sangat pucat, dan Kesedihan menutupi wajah ibunya. Begitu juga dengan kakaknya yang seluruh tubuhnya hanya terlihat luka dan noda darah dibajunya. Tidak hanya itu, putri courtney juga melihat sahabatnya dikurung bersama dengan ibu dan kakaknya dengan penampilan yang sangat berantakan juga.
"Ibu. Kakak. Kathleen" ucap putri courtney. Dan saat itu dia tidak bisa lagi membendung air matanya.
"Putri ku. Ternyata kau masih hidup sayang. Kemana saja kau selama ini? Ibu sangat mencemaskan mu." Ratu calissa juga tidak bisa membendung air matanya.
"Ibu. Aku sangat merindukan ibu. Aku ingin sekali memeluk mu bu. Tapi jeruji besi ini menghalangi ku"
"Sayang, ibu juga sangat merindukanmu"
"Adikku. Apa kau baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkan mu" tampak ketegaran diwajah pangeran anthony. Walaupun begitu air mata pangeran anthony masih tetap menetes.
"Kakak. Aku baik-baik saja. Tidak usah mengkhawatirkan ku. Kakak,apa kakak bisa berjanji kepada ku?"
"Berjanji untuk apa putri?"
"Berjanjilah kalau kakak akan menjaga ibu dan juga sahabatku kathleen!"
"Iya itu pasti"
"Kakak juga jangan sampai sakit"
"Iya kakak tidak akan semudah itu untuk sakit" mendengar semua itu membuat putri courtney tersenyum lega.
"Dan ibu. Aku mohon ibu juga jangan sampai sakit. Ibu harus berjanji kepada ku kalau ibu akan menjaga kesehatan ibu"
"Iya sayang. Ibu akan menjaga kesehatan ibu"
"Kathleen. Aku mengenalmu sudah sangat lama. Tapi kenapa sekarang kau seperti orang yang berbeda"
"Maksud mu apa putri?" Tanya kathleen.
"Kathleen yang dulu begitu kuat dan tegar. Tapi sekarang kau tidak seperti itu"
"Maafkan aku. Aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku." Tangis kathleen pecah. Sebelumnya putri courtney tidak pernah melihat kathleen menangis seperti itu.
"Aku tau apa yang kau alami. Tapi aku mohon kau tidak boleh terpuruk dengan semua yang terjadi"
"Iya putri. Aku tidak akan seperti ini lagi"
"Aku berjanji, aku akan membebaskan ibu,kakak, dan juga kathleen. Tapi aku mohon bersabarlah. Kalian tidak boleh kenapa-kenapa sampai aku bisa membebaskan kalian. Sekarang aku harus pergi. Aku tidak mau wildark mengetahui kalau aku ada disini. Jaga diri kalian" putri courtney pergi dengan membawa kesedihan. Air matanya terus saja menetes. Melihat keadaan orang yang dia sayangi membuat luka dihatinya bertambah. Dan itu benar-benar sangat menyakiti hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom Of Heaven And Earth (Complete)
FantasyKerajaan yang berbeda, dapatkah menyatukan kita?