Part 5.

627 44 0
                                    

Author POV'S

Setelah cukup lama menunggu pak Heri untuk menjemput Aira dan kak Rafa, pak Heri pun menghampiri Aira, Rafa, Raihan, Arkan, Alfa, dan Dino.

" Maaf nona dan tuan muda saya menjemput nya telat, karena tadi saya mengantar tuan dan nyonya terlebih dahulu ke Bandara dan dalam perjalanan kesini dijalan sangat macet sehingga saya telat menjemput nona dan tuan muda. " ucap pak Heri pada Aira dan Rafa.

" Iya, tidak apa-apa kok pak. Tenang aja Aira kan ada kak Rafa yang jagain jadi bapak tenang aja. Sekarang bapak istirahat aja dulu pasti bapak kan capek banget. Apa perlu Aira beliin minum? Aira beli minum ya pak buat pak Heri. " ucap Aira sopan.

" Tidak usah nona. Dimobil ada minum tadi saya sudah membeli nya. Lebih baik sekarang kita pulang nona, tuan muda. Soalnya tadi tuan berpesan jika sudah sampe disekolah nona dan tuan muda langsung pulang saja supaya tidak kesorean." Ucap pak Heri.

" Oh begitu ya pak? Ya sudah kita pulang sekarang saja. " ucap Rafa.

Aira pun hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
Diperjalanan terjadi keheningan. Akhirnya Rafa pun menghancurkan keheningan itu " Em Ra kakak boleh nanya gak? " ucap Rafa pada Aira.

" Boleh kak. Nanya aja. " ucap Aira pada Rafa. Dengan wajah datarnya.

" Emm kamu tau Dimas masuk mana? " ucap Rafa.

" Tau" ucap Aira singkat, padat, dan jelas.

" Masuk SMA mana? " ucap Rafa.

Aira menghirup napas panjang dan membuangnya perlahan lahan. " Masuk SMA yang sama kayak Aira. " ucap Aira datar.

" Hah? Dia masuk SMA kita? Kok bisa? " ucap Rafa yang kaget dan sedikit takut jika nanti Aira gagal move on tapi Rafa juga tau rasa itu sudah lama hilang bahkan sudah sejak sd.

" Ya kenapa? Emang ada larangan ya kak kalo Dimas gak boleh masuk SMP kita? " ucap Aira menggunakan wajah polos nya.

" Ya nggak sih. " ucap Rafa.

" Udah lah kak gak usah bahas dia lagi Aira udah capek. Gak mau ngungkit-ngungkit yang dulu lagi. " ucap Aira menggunakan nada jutek dan tampang juteknya.

Akan obrolan yang tak begitu panjang tak terasa sekarang Aira dan Rafa sudah sampai di rumah mereka. Aira pun langsung keluar dari mobil dan memasuki rumahnya dengan wajah emosi nya.
Ya Aira memang seperti itu dia tidak mau ada orang lain atau pun keluarga nya sendiri yang ingin mengungkit-ungkit masa lalu Aira. Kedua kakak Aira yaitu Vero dan Rafa lah yang tau bahwa selama ini Aira menyukai Dimas.

" Assalamualaikum wr wb " ucap Aira jutek.

" Wa'alaikum salam wr wb udah pulang dek? " ucap vero.

Aira tak menggubris pertanyaan kakak pertama nya itu dia langsung menaiki tangga dan masuk kedalam kamar tidur nya.
Vero pun merasa aneh dengan tingkah sang adik kesayangannya barusan. " Ada apa ini?" Batin vero.

" Asslamualaikum kak. " ucap Rafa.

" wa'alaikum salam Raf kamu tau gak kenapa Aira begitu? Gak biasa-biasanya dia begitu? Masuk rumah jutek malah kayak orang marah gitu. " ucap vero kepada Rafa.

Rafa menarik nafas panjang dan mulai menceritakan kejadian tadi dimobil. Vero pun mendengar kan cerita Rafa.

" Jadi gini kak, tadi rafa nanya sama Aira si dimas sekolah dimana? Dia bilang disekolah kita. Kan Rafa kaget terus lama-lama Aira bilang gini udah lah kak gak usah bahas dia lagi Aira udah capek. Gak mau ngungkit-ngungkit yang dulu lagi gitu kak. Rafa salah ya? Rafa tau rafa salah tapi sampe kapan dia mau kayak gini? Ngilangin semua senyum dia digantikan dengan Aira yang dingin ke cowok? Rafa mau Aira lupain dimas ya walaupun Rafa tau Aira emang udah move on tapi Rafa juga mau Aira lupain luka itu kak. Lirih Rafa.

" Kamu gak salah Raf. Cuma waktu nya gak tepat. Kamu kan tau gimana Aira dia itu keras kepala dan gak mau ada seseorang pun yang ngungkit masalah ini. " ucap vero.

" Terus sekarang Rafa harus gimana kak? " ucap Rafa.

" Biarkan Aira menenangkan diri dia dulu untuk sejenak. Nanti malam kamu baru minta maaf ya. " ucap veo yang dibalas anggukan oleh Rafa.

Author POV'S End.







Aira POV'S.

Kenapa sih kak Rafa harus nanya soal Dimas? Kenapa? Lirih Aira.
Aku tau aku salah udah kayak gini. Tapi kenapa dia gak mau ngerti bahwa aku punya luka dihati ini yg gak gampang buat di sembuhkan? Luka yang dalam. Yang sekarang mulai tertutup.
Maafin Aira kak, Aira udah egois sama kak Rafa. Maafin Aira kak. Batin Aira.
Lebih baik sekarang aku nenangin pikiran dan hati deh. Batin Aira.
Setelah mandi, ganti Baju dan Shalat Ashar Aira pun langsung merebahkan diri sejenak dikasur yang berukuran king size miliknya.
"Huft capek juga ya MOS nya?" Ucap Aira.

" Besok masih MOS terus lusa penentuan kelas. " ucap Aira lagi.

Tok...Tok...Tok

" Iya masuk aja gak dikunci kok! " ucap Aira.

" Dek?" Ucap Rafa.

" Iya kenapa kak Rafa? Masuk sini duduk samping Aira. " ucapku sambil mengetuk sofa dikamar ku yang dekat kasur tempat aku duduk sekarang.

Rafa pun masuk dan duduk tepat disamping Aira.
" Maafin kakak ya dek udah ngungkit masalalu kamu lagi. " lirih Rafa.

Aira pun tersenyum manis " Gak papa kok kak. Aira nya aja yang egois seharusnya kan Aira gak kayak tadi. Maafin adek kakak yang satu ini ya? Kalo Aira egois." Ucap Aira sambil tersenyum.

Rafa pun tersenyum juga " jadi kita baikan nih? " ucap Rafa semangat.

Aira berfikir sejenak sambil mengetuk dagu nya dengan jari. " em iya deh baikan. " ucap Aira dengan wajah polos nya.

" Ya udah yuk kita makan malam sekarang bibi udah nyiapin makan tuh. Kita ke kamar kak Vero yuk nyamperin dia sekaligus berantakin kamarnya. " ucap kak Rafa.

Aira pun mengangguk semangat.

Sampai dikamar kak Vero aku langsung membuka pintunya pelan pelan terlihat kak Vero sedang tidur. Aku pun langsung loncat dikasur nya yang berukuran king size nya. Setelah dikasur nya aku dan kak Rafa langsung loncat-loncat sambil teriak-teriakan. Kak Vero pun terjatuh dari kasur nya karena loncatan aku dan kak Rafa.

" Aduhhh Aira, Rafa kalian ngapain sih disini? Gangguin orang tidur aja sih. Pake loncat-loncat sama teriak-teriak segala kakak kan kaget sampe jatoh kayak gini. Aduh mana sakit lagi. " Rintih kak Vero.

Kami pun tertawa terbahak-bahak melihat kak Vero yang merintih kesakitan. Kak Vero dan kak Rafa melirik ku yang sedang tertawa lepas. Kak Vero pun memberikan kode ke kak Rafa supaya mengelitiku bersamaan.

" 1...2....3" ucap kak Vero aku pun langsung kebingungan.

Tak butuh waktu lama mereka segera mengelitiki ku. Aku pun tertawa kegelian.

" Ahhh kak Vero, kak Rafa udah dong Aira gak kuat kalo ketawa mulu. " kak Vero dan kak Rafa pun berhenti mengelitiki ku.

" Huhhh Huhh huhhh udah yuk makan malam. " ucapku ngos ngosan.

Aira POV'S End.


Bersambung~~~~
Tunggu part selanjutnya. Maaf kalo dipart ini gak ada cerita Arkan dan Aira. Malah adanya Dimas dan Aira.
Maaf kalo ada yang salah dicerita ini. Makasih. Jangn lupa vote ya?

Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang