Author POV'S
Skip>>
Keesokan harinya." Aira... " panggil kak Rafa dari bawah.
" Iya apa kak? " ucap Aira
" Cepetan turun kita sarapan dulu. " ucap kak Rafa.
" Iya tunggu. " ucap Aira.
Aira pun turun menuju ruang makan.
" Pagi kak Vero. Pagi kak Rafa. " ucap Aira.
" Pagi dek. Sini duduk. " ucap Vero sambil mencium kening Aira.
" Pagi Ra. Duduk yuk terus kita sarapan dulu. " ucap Rafa kemudian mencium pipi Aira.
Aira pun tersenyum kemudian mengangguk.
" Pagi non. Mau makan apa non? Roti atau nasi goreng? " ucap bi ina.
" Aira bisa kok bi siapin sarapan Aira sendiri. Bibi tenang aja. Hehe " ucap Aira.
" Gapapa non. Nyonya sama tuan bilang kalo bibi harus merhatiin enon. Terus nyuruh bibi buat siapin makanan enon. " ucap bi ina.
Seketika raut muka Aira pias menjadi sedih. Aira teringat dengan kedua orang tua nya yang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak bisa memberikan Kasih sayang mereka.
Kedua kakaknya menyadari perubahan raut wajah Aira, mereka tak bisa melakukan apapun kecuali menyemangati Aira. Vero mengelus lengan Aira sedangkan Rafa mengelus punggung adik kesayangannya itu. Aira pun tersenyum walaupun Vero dan Rafa mengetahui bahwa itu adalah senyum palsu dan penuh keterpaksaan." Non.. non kenapa kok jadi melamun gitu? Apa bibi salah ngomong? Maafin bibi ya non kalo bibi salah ngomong. " ucap bi ina.
" Gak kok bi. Gapapa, ya udah Aira mau makan pake roti terus selainya selai strawberry ya bi. " ucap Aira tersenyum kecil.
" Oke deh non. " ucap bi ina.
" Kalo den Vero dan den Rafa mau sarapan apa? " ucap bi ina.
" Kalo vero nasi goreng aja deh bi. " ucap Vero.
" Rafa juga bi. " ucap Rafa.
" Oke deh. " ucap bi ina.
" Nih den, non. Ya sudah bibi balik ke dapur dulu ya bi. " ucap bi ina.
Mereka bertiga pun hanya mengangguk sebagai jawaban. Ketika sarapan pagi terjadi keheningan. Aira larut dalam pikiran nya. Sedangkan kedua kakaknya hanya memperhatikan sikap Aira.
" Oh iya Ra, kamu mau ambil eskul apa? Atau gak mau ikut eskul? " ucap Rafa.
Namun Aira bergeming. Membuat kedua kakaknya merasa aneh dan heran melihat sikap Aira.
" Aira... " panggil Vero.
Namun yang dipanggil sama sekali bergeming tak menoleh sedikitpun." Sasha Aira Putri Maulidina Alexandra. " ucap Rafa.
" Eh iya kak? Kenapa? " ucap Aira.
" Kamu kenapa kok melamun gitu? " ucap Vero.
" Iya nih. Dari tadi kakak panggilin gak nyaut. Ngelirik juga nggak. " ucap Rafa.
" Heheh iya deh kak maaf. Tadi kakak nanya apa emang? " ucap Aira sambil nyengir.
" Itu loh kamu mau ngambil eskul apa? Atau gak mau ikut eskul disekolah? " ucap Rafa.
" Aira mau ngambil eskul Taekwondo sama Pramuka kak. " ucap Aira.
" Kamu mau ambil dua eskul? Gak! Gak! Ambil satu aja. Nanti kamu kecapean dek. Udah satu aja. Kamu kan tau fisik kamu gak kuat kalo kecapean. " ucap Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )
Novela JuvenilKetika rasa perduli itu hilang ntah kemana... Bukannya aku berhenti untuk perduli padamu sahabat tapi aku dan yang lain membutuhkan waktu untuk berfikir apa salah kita masing-masing dan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Maaf kalau sekarang aku cue...