Hari ini setelah seminggu Aira dirawat dirumah sakit, dokter sudah mengijinkan Aira pulang.
Dan sekarang Aira sedang berduaan dengan Alfa.
Alfa mencoba dekat dengan Aira, karena dia sangat ingin memiliki seorang adik tetapi mama dan papa nya tidak memberikannya adik. Dulu ia pernah merengek meminta adik dan papah nya dengan mudahnya menjawab " iya nanti kita beli di mall ya. Nanti kamu bebas mau pilih yang mana. " dan Alfa berpikir, apakah bisa dia mendapatkan adik di mall? Apa ada orang yang menjual anak untuk bisa ia jadikan adik? Dan sekarang dia tahu bahwa papah nya dulu berbohong padanya.Aira yang dia ceritakan pengalamannya meminta adik kepada kedua orang tuanya hanya bisa tertawa lepas.
Dia menertawai seberapa bodohnya Alfa dulu, bisa dengan mudahnya tertipu oleh omongan papanya.
" Kenapa mama dan papa nya kak Alfa gak mau ngasih adek ke kak Alfa? " tanya Aira
" Gak tau, mungkin karena mama sama papa saya gak mau repot ngurusin bayi. " ucap Alfa
Aira hanya tertawa mendengar pengakuan Alfa. Tanpa mereka ketahui dibelakang mereka ada seseorang yang sedari tadi menahan rasa cemburu yang membuncah ketika melihat orang yang dia sayangi tertawa bersama temannya sendiri.
Arkan tidak sengaja menyenggol vas bunga yang ada disampingnya. Aira dan Alfa pun refleks menengok ke belakang. Dan mereka melihat Arkan yang sedang memperhatikan mereka dari belakang.
" Kak Arkan ngapain disitu? Mending ke sini aja. " ucap Aira
" ehh sorry gua ganggu kalian. Tadi gua gak tau kalo ada vas disini. " ucap Arkan
" Halah, ngeles lu. Tenang Ar, gua ga bakal nikung lu. Gua anggep Aira sebagai adek gua doang kok ga lebih. " ucap Alfa
" Apaan si lu, ga jelas tau ga? "
" Lah bocah nya sewot. Dari pada sewot mending lu ke sini dan temenin Aira, gua mau ke depan dulu mau nyusulin anak-anak " ucap Alfa kemudian berlalu meninggalkan Arkan dan Aira.
Arkan pun berjalan menghampiri Aira yang sedang merendam kakinya di kolam renang sambil memainkan tangannya di dalam air.
Hening... mereka sibuk dengan pikiran mereka. Dan Aira sedang berusaha menetralkan degupan jantungnya yang berdegup lebih cepat seperti dia habis lari marathon.
Aira pikir penyakitnya kambuh, tapi dia tidak merasakan sakit tapi kenap jantungnya berdegup lebih cepat bila dia berdekatan dengan Arkan? Sungguh aneh menurut nya.
" Ga dingin itu kakinya kamu celupin mulu, hm? " ucap Arkan
" Aa~ah ngga kok kak. Malah enak kaya seger gitu. " jawab Aira.
" Ra, saya mau ngomong ke kamu sesuatu boleh? " ucap Arkan
" Emang dari tadi kakak ga ngomong? "
" Bukan itu maksud saya, Ra "
" Hahaha, iya iya Aira paham kak. Aira cuma bercanda aja. Yaudah kakak mau ngomong apa? "
Hening...
Arkan bingung mesti memulai dari mana ucapannya. Dia ingin mengatakan bahwa dia menyayangi Aira lebih dan mungkin sudah mencintai gadis itu sejak mereka pertama kali bertemu.Arkan sadar, bahwa dia mulai membuka diri semenjak kenal dengan Aira. Ya menurutnya Aira sosok gadis yang bisa ia percaya lebih dari teman-temannya.
" Gimana kalo saya sayang sama kamu lebih dari temen, adek, atau sahabat? " tanya Arkan
" Hah? Gimana maksudnya kak? Aira ga paham "
" Gimana kalo saya suka sama kamu? "
" Ya Aira senenglah, ada orang yang suka sama Aira. Tandanya Aira ga punya haters :v "
Diwaktu seperti ini saja, Aira masih mencoba melucu.
" Bukan itu maksud saya. " ucap Arkan
" Ra, would you be mine ? " lanjutnya.
Aira hampir saja tercebur mendengar ucapan Arkan barusan.
" Bercanda nya ga lucu kak. "
" Siapa yang bercanda? Saya serius Ra. Saya hitung sampai lima kalo kamu ga jawab tandanya kamu nolak saya.
" Satu "
" Dua "
" Tiga "
" Empat "
"Li..."" Iya, Aira mau. Aira juga sayang sama kak Arkan. " ucap Aira malu-malu.
Arkan kaget bahwa Aira menerima nya sebagai pacar. Dan sekarang Arkan dan Aira resmi berpacaran.
Arkan pun memeluk Aira saking bahagia nya. Dan Aira awalnya kaget karena dipeluk secara tiba-tiba oleh Arkan. Tetapi lama-lama Aira membalas pelukan kekasihnya itu.
~TBC
Maaf ya aku baru update lagi. Kemarin masih sibuk urusan sekolah ehehe. Dan sekarang aira dan arkan berpacaran wehh... bahagia author wkwk :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )
Teen FictionKetika rasa perduli itu hilang ntah kemana... Bukannya aku berhenti untuk perduli padamu sahabat tapi aku dan yang lain membutuhkan waktu untuk berfikir apa salah kita masing-masing dan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Maaf kalau sekarang aku cue...