Sesampainya disekolah Aira pun berjalan menuju mading untuk melihat dia berada dikelas apa? Tak jauh dari mading dia bisa melihat sosok kakak kelas yang mendapat julukan most wanted dan beberapa diantaranya ia mengenalnya orang itu adalah Dino, Alfa, Arkan, Raihan, serta sang kakak ( Rafa ).
" Woy Aira. " ucap Salsa mengagetkan.
" Duh apaan sih Sal? Ngagetin tau gak? " ucap Aira kesal.
" Hehehe, maaf deh. Oh iya udah tau kamu kelas apa? " tanya Salsa.
Aira hanya mengangkat bahu sebagai tanda ' tidak tau '.
Satu persatu lembar kertas diliat dan diperhatikan.
" Nah ini dia". Ucap Aira girang.
" Yah, aku mana ya? " ucap Salsa.
" Ehmm, nah nih Sal. Yey kita sekelas. " ucap Aira.
" Serius? Yeyy. " pekik Salsa.
Aira dan Salsa pun bertos-ria dan berjoget-joget tidak jelas. Selesai itu mereka pun tertawa. Tak jauh dari sana ada seseorang memperhatikan tingkah laku mereka dan tertawa kecil. 'Seperti anak kecil ' batinnya." Ehm MTK-4 dimana ya? " ucap Salsa.
" Ya udah kita cari dulu yuk. " ucap Aira.
" Yuk. " ucap Salsa.
Disaat mereka ingin melangkah pergi untuk mencari kelas tangan Aira dicekal oleh Zahra.
" Hay Ra. Hay Sal. Kalian kelas apa? " ucap Zahra.
" Hai Zahra. " ucap Aira dan Salsa kompak.
" Kita kelas MTK-4 " ucap Salsa yang dibalas anggukan oleh Aira.
" Oh gitu. " ucap Salsa.
" Iya. Kamu kelas apa? " tanya Salsa.
" IPA - 11. Yah kita beda kelas dong? Ahhh gak seru ah. " ucap Zahra.
" Selow kali Zah. Kita masih bisa main bareng kok. Aira kok kamu dari tadi diem aja? Kenapa? " tanya Salsa.
Aira sedari tadi diam karena merasakan rasa sakit dan sesak di dada nya. Dia pun mengepalkan tangannya dan jari-jarinya pun memutih. ' plish jangan sekarang. Jangan kambuh sekarang plish. Ya Allah semoga aku kuat. Bismillah. ' batin Aira sambil menahan rasa sakit nya.
" Ahh gapapa kok Sal. " ucap Aira sambil menahan rasa sakit nya.
" Serius Ra? Muka kamu pucet loh. " ucap Zahra.
" Iya gapapa kok Zah. Selow aja. Ehm aku ijin ke toilet sebentar ya. " ucap Aira seraya pergi sebelum Salsa dan Zahra menjawab pertanyaan nya.
" Aira kenapa deh? Kok tiba-tiba pucet gitu? " ucap Zahra.
" Gatau juga deh Zah. Nanti coba aku tanya dia ya. Ya udah aku mau nyusulin Aira ke kamar mandi dulu. " ucap Salsa.
" Oh ya udah deh. Ya udah ya aku mau cari yang lain dulu. Dadah Salsa. " ucap Zahra seraya pergi.
Salsa pun melambaikan tangan dan tersenyum.
Mereka tak menyadari bahwa sedari tadi mereka diperhatikan oleh Arkan dan Rafa. Rafa yang mengetahui perubahan kondisi sang adik pun terlihat sangat khawatir dan sangat panik. Arkan hanya bingung dan khawatir ada apa sebenarnya dengan Aira? Batin Arkan." Ehm Ar gua ke toilet dulu ya. " Ucap Rafa langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Arkan.
Ditoilet Aira menahan rasa sakit yang ada didada nya itu. Dia pun mencari-cari obat yang tadi dia masukan kedalam tas nya.
" Duh plish jangan kambuh sekarang. Gua gak mau semuanya tau soal penyakit ini. " lirih Aira.
Tokk...Tokk...Tokk
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )
Roman pour AdolescentsKetika rasa perduli itu hilang ntah kemana... Bukannya aku berhenti untuk perduli padamu sahabat tapi aku dan yang lain membutuhkan waktu untuk berfikir apa salah kita masing-masing dan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Maaf kalau sekarang aku cue...