Tanpa sepengetahuan mereka sedari tadi, Raffa, Vero, Alfa, dan Dino sedang menguping pembicaraannya tadi.
Tanpa sengaja Raffa menginjak kaki Dino dan Dino pun menjerit kesakitan. Secara refleks Arkan dan Aira menengok ke arah belakang. Alfa pun langsung membekap mulut Dino.
" Ketauan kan tuh, bego si lu. " ucap Alfa
" Yah ketauan deh heheh " ucap Raffa
" Cie, udah resmi nih. Traktirannya boleh kali. " ucap Dino
" Berisik. " ucap Arkan
" Sayangin adek gua ya, gua percaya dia bakal bahagia sama lu. " ucap Raffa
Vero hanya diam tak berbicara apapun, buka karena dia tidak senang kini Aira dan Arkan sudah resmi berpacaran, tetapi dia hanya ingin berbicara berdua kepada Arkan.
" Ar, gua bisa ngomong berdua aja sama lu? " ucap Vero
Semua orang menatap ke arah Vero.
" Gak bakal gua apa-apain Arkan. Jadi, gak usah natap gua kaya gitu. " ucap Vero lagi
" Bisa kak. " ucap Arkan
Kemudian Arkan dan Vero berlalu pergi menuju perkarangan belakang rumah Vero.
Aira penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan oleh Vero kepada Arkan. Raffa yang melihat Aira yang sedang melamun, dia seperti mengerti apa yang Aira pikirkan.
" Kak Vero gak bakal apa-apain cowok kamu, udah yuk keluar. Baju kamu basah tuh, udah ganti baju dulu sana. " ucap Raffa sambil mengacak-acak rambut Aira
" Iya udah kalau gitu, Aira naik dulu ya kak. "
Kemudian Aira berlalu pergi menuju kamarnya dilantai dua.
Disisi lain, Arkan sedang bingung, apa yang sebenarnya ingin Vero katakan kepadanya.
" Disini aja ya ngobrolnya? " ucap Vero
Arkan hanya mengangguk
" Arkan, gua mau tanya sesuatu dan gua juga bakal ngejelasin sesuatu mengenai Aira yang selama ini kenapa gua, Raffa selalu over protektif dalam menjaga Aira. " ucap Vero
" Apa hal itu? " ucap Arkan
" Lu beneran sayang sama Aira kan? "
" Iya, setiap gua deket sama Aira perasaan gua beda. Rasa sayang gua ke dia juga beda dari perempuan-perempuan yang pernah menjalin hubungan sama gua. Dia beda. Dan gua selalu pengen jaga Aira kak, selalu pengen deket sama dia. Lu ga perlu khawatir gua bakal nyakitin Aira, gua sayang sama Aira lebih dari gua sayang sama diri gua sendiri. "
" Gua lega dengernya kalo gitu. "
" Aira punya penyakit dari kecil, dia kena penyakit lemah jantung. Itu yang menyebabkan dia kemarin koma. Dan itu juga yang ngebuat gua sama Raffa mati-matian jaga dia, buat dia seneng. Udah terlalu banyak rasa sedih di hidup dia, Ar. "
" Selama ini dia hanya bersembunyi dibalik topeng bahagianya dia, bersembunyi dibalik kata gapapa. Dari dulu, Aira gak pernah ngerasain rasanya kasih sayang dari mamah papah. Kamu liat kan kemarin, disaat Aira koma aja papah gak dateng buat ngejenguk sebentar aja. Papah terlalu sibuk sama urusan perusahaan. Dan mamah, disaat Aira sadar dari koma, mamah bukannya stay disini buat nemenin Aira. Tapi ini ngga, mamah dapet telpon dari kantornya dia langsung pergi ke luar negeri buat ngecek proyek kantornya disana. "
" Kadang gua mikir Ar, apa gak cukup kalau papah gua aja yang kerja. Sedangkan mamah biarin aja jadi ibu rumah tangga? Toh gaji papah cukup buat memenuhi kebutuhan kita semua. Lebih dari cukup bahkan. Tapi kenapa mamah juga ikutan kerja? "
" Gua dan Raffa adalah saksi bahwa dulu, mamah ga mau punya anak lagi selain gua dan Raffa. Makanya dulu mamah sempet ngelakuin aborsi. Tapi Allah ga ngijinin hal itu terjadi, dan lahir lah Aira. Dari kecil Aira gak pernah dapet sedikit perhatian dari mamah papah. Kalau waktu itu Mamah sempet telpon gua, dan mau ngomong sama Aira katanya kangen itu semua bohong. Mamah telpon kita itu paling dua minggu sekali, itupun kalau dia lagi ga sibuk. Kalo sibuk ya paling sebulan sekali. "
" Kalo lu tanya dimana papah gua? Papah gua ada diluar negeri, lagi ngerjain proyek besar nya di Jerman. Pulang paling dua bulan sekali, itupun paling cuma seminggu di sini. Dan dia ngabisin waktu disini juga buat kerja, gak pernah ngeluangin waktunya buat keluarga. "
" Kadang gua kasian liat Aira, setiap hari harus pura-pura bahagia. Setiap malam dia nangis dikamar, belum lagi dia harus nahan setiap penyakitnya itu kambuh. Rasanya gua pengen minta sama Allah supaya penyakit Aira dipindahin aja ke gua. Kenapa harus selalu Aira yang ngerasain semua ini? Aira terlalu rapuh buat ngadepin semua ini. "
Tanpa terasa Vero sudah menetaskan air mata, sedih rasanya harus melihat adik bungsunya itu menahan semua kesakitan ini.
" Kak, gua mau tanya satu hal sama lu. " ucap Arkan
Vero pun mengusap air matanya itu,
" Apa? "
" Kenapa dulu setiap gua dateng kesini buat main sama Raffa, gua gak pernah ngeliat Aira? "
" Selama ini Aira tinggal sama oma dan opah gua di Aussie. Dari Aira lahir sampai umur 15 tahun Aira dirawat sama oma sma opah gua. Dan kenapa dia bisa disini sekarang? Karna gua minta sama oma sama opah gua, karna gua mau ngerawat Aira. Gua mau deket sama Aira, gua mau jagain dia. Dan oma sama opah ngijin gua buat ngejaga Aira. "
" Dan gimana soal penyakitnya Aira kak? "
" Penyakit itu masih bisa disembuhkan dengan cara transplantasi jantung. Jantung gua sama Aira beda, Raffa pun juga begitu. Sampai saat ini gua masih cari pendonor jantung yang cocok untung Aira. "
" Gimana sama Mamah sama papah kalian? Apa jantung mereka berbeda juga? "
" Gua gak tau kalo itu, karna mamah sama papah ga pernah mau melakukan pengecekan jantung mereka apakah sama atau berbeda dari Aira. "
Sekarang Arkan paham, bahwa perempuan yang dia sayangi itu sedang mempunyai beban berat, bahkan beban itu sudah dia rasakan dari kecil.
Tapi dia masih bisa tersenyum, dan berkata bahwa dia baik-baik saja.
Padahal jauh didalam hatinya, dia adalah sosok perempuan yang rapuh. Yang sedang mencoba menguatkan dirinya sendiri." Gua bakal jaga Aira kak. Jaga dia dengan semaksimal mungkin, lu ga perlu khawatir. "
Vero tersenyum mendengar ucapan Arkan barusan, dia percaya bahwa Arkan tidak akan menyakiti hati adik tersayangnya itu. Setidaknya untuk saat ini Vero senang, bahwa Aira tidak hanya memiliki dia dan Raffa, tapi Aira juga memiliki laki-laki yang sangat menyayanginya, dan akan selalu melindunginya dari apapun juga.
' Semoga ini menjadi awal yang baik ya, Ra, buat kamu ' ucap Vero dalam hati
- To Be Continue
Halo, ada yang kangen ga sama cerita ini? Ehehehe.
Btw, ini Aira sma Arkan udah jadian lohh. Asik asik :v 😌😌😌
Maap ya aku baru update skrng ya.
Semoga suka yaa sama part ini ehehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )
Teen FictionKetika rasa perduli itu hilang ntah kemana... Bukannya aku berhenti untuk perduli padamu sahabat tapi aku dan yang lain membutuhkan waktu untuk berfikir apa salah kita masing-masing dan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Maaf kalau sekarang aku cue...