Beberapa tahun akhir-akhir ini gua sudah tidak pernah melihat senyum dia itu. Yeah dia itu adalah Aira. Ketika gua tersenyum kearahnya dia hanya membalas nya dengan membuang muka ke arah lain. Sakit dan aneh rasanya. Ya itu yang gua rasakan. Gua ini adalah Dimas. Teman sd nya atau mungkin gua dulu pernah disukai oleh nya. Tetapi sejak kejadian beberapa tahun lalu mungkin semua ny berubah. Yeah gua berubah menjadi seorang laki-laki yang tidak peduli lagi padanya lebih terlihat cuek. Dan dia pun lebih terlihat jutek, dingin, dan cuek sama gua. Tapi pernah sekali gua melihat dia tersenyum bahagia karena seorang laki-laki. Mungkin bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Senyum yang dulu saling kita lempar satu sama lain kini hilang.
Dia sangat terlihat bahagia bersama laki-laki lain selain gua. Ketika kita saling bertemu dia lebih memilih menghindari gua. Tetapi sampai kapan kita mau saling menghindar? Kalo nyata nya kita masih dipertemukan kembali di sebuah Sekolah SMA yang sama. Setiap gua memperhatikan dia yang sedang tertawa dan menoleh kearah ku sengaja atau tidak senyum dan tawa itu seketika hilang dari bibir nya. Dan dia lebih memilih membuang muka. Mungkin ini memang takdir buat gua dan dia. Walaupun mungkin sakit rasanya tidak pernah lagi mendapatkan senyum nya lagi. Tapi ini lah takdir yang berkata lain. Semoga dia bisa bahagia lagi dengan orang yang tepat. Walau disisi lain melihat dia dengan orang lain rasanya seperti mendapatkan tusukan jarum tepat dihati ini tapi tak apa melihatnya bahagia dengan orang lain sudah membuat gua bahagia...Toh banyak yang bilang " Biarkan kita sakit demi melihat seseorang yang kita cintai bahagia . Toh nyatanya dia lebih bahagia bersama orang lain dari pada dengan kita. Jika memang kita dapat dipersatukan takdir dan waktu itulah sebabnya. Jika kita tidak dipersatukan berarti kita dipertemukan hanya untuk saling mempelajari apa itu artinya perasaan. Dan supaya saling menghargai cint sejati yang sedang menuju kita. Hargai seseorang yang menyayangi kita selagi dia masih ada kita tidak pernah tau kapan dia pergi tanpa mengucapkan kata pamit pada kita. Dan ketika dia pergi disitulah kita baru mengerti apa artinya menyesal. Tapi toh menyesal itu tidak akan mengembalikan seseorang itu kembali pada kita. "
Bahagia selalu ya Ra. Gua bahagia kalo lihat lu bahagia walau kebahagiaan lu bukan sama gua.
( NB: Sorry ya kalo ada yang tersinggung sama kata-kata diatas. Maaf banget sebenarnya gak maksud biar lebih berwarna aja cerita ini. Maaf banget ).
Author POV'S
Ketika pertemuan antara Aira dan Dimas tadi Aira lebih memilih untuk menghindari Dimas dan tidak pernah ingin dipertemukan lagi tapi kenyataan mereka masih harus saling bertemu.
" Woi Mas lu kenapa sejak tadi gua liat lu hampir mau tabrakan sama Aira lu kok kayak bengong gitu sih? " ucap Alfin.
(NB: ALFIN ITU TEMEN TK NYA AIRA JADI WAJAR JIKA ALFIN MENGENAL AIRA. DAN ALFIN JUGA TEMAN MOS NYA DIMAS. ) OKE BACK KE TOPIC." Lu kenal Fin sama Aira? " ucap Dimas kaget.
" Ya jelas gua kenal lah Aira itu temen tk gua kali Mas. Tapi Aira yang sekarang beda banget sama Aira yang dulu yang periang, ceria, sekarang malah jadi Aira yang jutek, judes, cuek, dingin malah. Oh iya lu kenal juga sama Aira? Ucap Alfin.
" Kenal dia temen sd gua dari kls 1-5 kita sekelas. Terus kelas 6 nya pisah tapi kelas gua sama dia samping-sampingan. " ucap Dimas.
" Oh gitu. Terus tadi lu kenapa pas ketemu dia kalian sama-sama diem kayak beku gitu? Kenapa gak saling sapa kayak yang lain ketemu temen kan saling sapa ini nggak. " ucap Alfin menyelidiki.
DEGGG !!! Hati Dimas mencelos mendengar perkataan Alfin barusan. Apa yang harus dia katakan pada Alfin?
" Em ga...pa...pa mungkin tadi kita kaget terus refleks kayak gitu deh. " ucap Dimas terbata-bata.
" oh gitu ya udah gak usah gugup ya udah yuk balik ke kelas lagi. " ucap Alfin.
Ketika Dimas dan Alfin keluar dari warung tadi bersamaan dengan keluar nya Aira bersama Salsa, Zahra, dan Ziva dari tempat jajan Zahra dan Ziva tadi.
" Airaaaaaaa....." Panggil Alfin.
Kok gua ngerasa ada yang manggil ya? Siapa ya? Batin Aira.
Degg.
Alfin yang memanggil. Bukan karena apa yang membuat Aira kaget karena disamping Alfin adalah Dimas." Hay Ra. " ucap Alfin.
Aira pun hanya membalas sapaan Alfin dengan senyum getir.
Akhirnya dengan satu tarikan nafas dia pun siap untuk membalas sapaan Alfin." Eh hay juga Fin. " ucap Aira.
" Oh iya Ra, nanti pulang bareng gak? " ucap Alfin.
Deg... Hati Dimas lagi-lagi mencelos serasa ada ribuan jarum menghantam hatinya.
" Em gak dulu fin soalnya gua dijemput kak Vero. " ucap Aira.
" Oh ya udah. Soalnya mama lu kan bilang nanti kalo pulang sendiri ku disuruh bareng gua. " ucap Alfin.
" Iya mungkin lain kali ya Fin. Ya udah ya gua duluan. " ucap Aira seraya pamit pada Alfin . Disisi lain ada yang menatap Aira rindu yeah orang itu Dimas. Tapi Aira tak melirik sedikit pun ke arah Dimas. Yang dia fokus kan hanya pada Alfin teman tk nya itu.
" Oke Ra. Bye. " ucap Alfin.
Aira pun hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia tak menghiraukan perkataan temannya. Aira hanya sibuk dengan pikiran nya tentang kejadian tadi.
Sampe akhirnya Salsa, Zahra, dan Ziva mengagetkan nya dari pikiran nya itu." Ra itu tadi siapa deh? Kayaknya kamu sama dia deket banget. " ucap Salsa menyelidik.
" Temen tk Sal. " ucap Aira singkat.
" Oh terus yang samping nya siapa ya? Soalnya aku perhatiin dia ngeliatin kamu dengan tatapan sulit diartiin gitu loh Ra. " ucap Zahra.
DEG!!! Aira tau siapa orang yang dimaksud oleh Zahra. Dia itu Dimas.
" Oh itu dia Dimas temen sd. " ucap Aira sekenanya.
" Oalah. Tapi kalian gak ada hubungan apa-apa kan? Soalnya tatapan Dimas itu gitu banget Ra ke kamu. " Ucap Zahra.
" Gak kok. Kita cuma temen. " ucap Aira.
Salsa yang mengetahui bahwa teman nya ini sedang melawan rasa sakit hati nya ini mencoba menenangkan hati Aira dengan mengelus punggung Aira dan seketika Aira menengok ke arah Salsa dan Aira tersenyum tenang. Salsa pun mengerti bahwa saat ini Aira sudah sedikit tenang daripada tadi.
Ketika Aira, Salsa, Zahra, dan Ziva memasuki ruang kelas nya sudah terdapat Kak Arkan, kak Mutiara, Kak Dino, kak Rafa, dan kak Nadine.
Kami yang kaget melihat nya karena takut kita telat masuk. Kak Arkan menoleh kearah ku dan dia berbicara " Masuk aja belum masuk kok. " ucapnya.
Dan Zahra menjawab " Oh iya makasih kak kirain udah masuk. "
Kak Arkan pun hanya mengangguk.
Ntah mengapa sejak kejadian tadi Aira hanya diam , tak berbicara sedikit pun. Salsa dan yang lain bercanda tapi tidak dengan Aira dia sedang asik dengan pikiran nya." Ra kamu gapapa kan? Sejak ketemu Dimas tadi kamu diem aja gak ngomong. " ucap Salsa.
Aku yang kaget pun menjawab " Ahh nggak kok sal. Aku gapapa. Makasih udah khawatir. " ucapku tersenyum simpul.
Salsa pun hanya mengangguk dan membalas senyum Aira dengan senyum tulus...
Semoga kamu bisa lupain masa lalu kamu yang pait ya Ra. Walaupun aku gak tau sepait apa masa lalu kamu. Tapi aku yakin pasti orang itu udah menorehkan luka yang cukup dalam ke kamu. Semoga kamu gk terpuruk karena keadaan. Semoga kita bisa selalu jadi teman ya? Bahkan sahabat dalam suka dan duka. Batin Salsa.Author POV'S End.
Bersambung...
Tunggu part selanjutnya jangan lupa vomment nya.
Makasih. ^_^...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )
Teen FictionKetika rasa perduli itu hilang ntah kemana... Bukannya aku berhenti untuk perduli padamu sahabat tapi aku dan yang lain membutuhkan waktu untuk berfikir apa salah kita masing-masing dan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Maaf kalau sekarang aku cue...