Arkan kebingungan bagaimana mungkin sang adik mengetahui mengenai Aira? Tapi itu semua bisa ia tau penyebabnya karena mama dan abangnya nyengir kuda.
Arkan POV'S
Duh gimana ya caranya supaya Aira dateng kesini? Sudah pasti Aira menolak jika ingin dibawa kesini. Karena bukan apa-apa dia dan Aira bahkan baru saja saling mengenal dan secepat itu kah dia harus membawa Aira kerumah nya? Batin Arkan .
" Dek Aira yang ini ya? " ucapan bang Adit mengagetkan lamunanku.
Gua melihat dia merogoh kantong saku celananya dan mengambil kertas dan itu adalah.... foto Aira. Ntah bagaimana bisa abang nya mendapatkan foto Aira?" Hehh? Lah kok abang bisa dapet foto itu darimana? " tanyaku.
" Oh jadi bener ini yang namanya Aira? Hemm cantik, memakai hijab, manis lagi. Wahh kurang cocok sama lu cocokan sama gua ya gak? " ledek bang Adit.
" Iya itu Aira, sekarang pertanyaan gua itu lu dapet foto itu darimana? " tanyaku geram.
" Ehm dari Fauzan. " ucapnya enteng.
" Abang.... " teriak Fauzan dari tangga.
Gua dan bang Adit pun menoleh kearah sumber suara tadi.
" Bang Arkan besok bawa kak Aira kesini ya? " rengek Fauzan.
" Ehm nanti dulu ya Zan. Abang belum bilang ke kak Aira nya dia bisa nggak kalo kakak ajak besok kesini? " ucapku.
" Yahhh abang. " lirih Fauzan dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
" Eh ehh jangan nangis dong. Besok abang tanya ya. Kalo gak bisa maklumin aja ya. Soalnya kan kak Aira nya lagi sibuk sayang. " ucapku sambil mengelus kepala Fauzan yang sudah duduk dipangkuanku.
" Iya. Tapi usahain supaya bisa. " ucapnya.
" Iya iya. Yaudah sekarang Fauzan tidur aja udah malem. " ucapku.
" Iya. Tapi anterin Fauzan kekamar yak bang? Terus tungguin sampe Fauzan tidur ya? " rengeknya.
" Iya iya. Yaudah yuk. " ucapku sambil menggendong nya dan melangkah naik ke lantai 2 kamar Fauzan.
Arkan POV'S End.
*****Aira POV'S
Gua terbangun dari tidur gua. Dan gua sudah berada dikamar. Ntah siapa yang membawa dan menidurkan ku dikasur ku. Ehm paling kak Vero. Batinku.
" AIRAAAAAA. " pekik kak Vero dari balik pintu.
" Hmm? " gumamku yang belum sepenuhnya tersadar dari tidurku.
" Udah bangun dek? " tanyanya.
Gua pun menganggukkan kepala pelan.
" Ya udah sana mandi terus shalat Maghrib dulu. " ucap kak Vero dan aku mengangguk sebagai jawaban.
Gua pun melangkah pergi kedalam kamar mandi untuk mandi dan kemudian berwudhu.
15 menit kemudian.
Gua pun selesai mandi dan shalat maghrib. Gua pun duduk dikursi depan cermin untuk menyisir rambut ku yang berantakan.
Tokkk...Tokkk...Tokkk
" Iya masuk gak dikunci. " ucapku.
" Udah selesai dek mandinya? " ucap kak Vero.
Ya yang tadi masuk dan mengetuk pintu adalah kak Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita ( Cinta Dan Persahabatan )
Teen FictionKetika rasa perduli itu hilang ntah kemana... Bukannya aku berhenti untuk perduli padamu sahabat tapi aku dan yang lain membutuhkan waktu untuk berfikir apa salah kita masing-masing dan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Maaf kalau sekarang aku cue...