Kemarin malam adalah malam terindah untukku juga Dennis. Kami tidur seranjang. Ini bukan apa yang kalian pikirkan, aku hanya tertidur di dadanya yang lumayan empuk itu kemudian dia memegang tanganku dan menaruhnya di dada sebelah kirinya. Aku merasakan nafasnya menyentuh ubun - ubunku kami begitu dekat, dekat sekali.
Namun, aku terbangun mendapati Dennis sudah tidak ada di sampingku, kemana dia? jam sudah menunjukkan pukul 9 pasti dia ke rumah sakit untuk bekerja. Aku bersusah payah bangkit dari kasurnya menuju toilet dan melihat tulisan yang di tulis menggunakan lipstick kesayanganku di kaca wastafel.
look at the table, princess
yours❤️
Pertanyaannya, aku harus marah atau senang?
Lalu aku mencari meja yang Dennis maksud, sebuah pancake madu, sticky note juga foto Dennis di sampingnya. Untuk apa fotonya ini? Dia menuliskan sarapan ini untukmu, maaf kalo pait karena gosong. Lihat saja wajahku agar menetralisir pahitnya :)❤️
Aku tersenyum, Dennis.. sejak kapan kamu segombal ini?
Tiba - tiba ponselku bergetar, Baron mengirimiku pesan dan beberapa menit kemudian dia menelponku.
"bonjour, honey!"
"bonjour" kataku sambil memakan pancake buatan Dennis.
"pesanku sudah dibaca?"
"baru kubaca"
"suka engga?"
"lumayan, kamu copas dimana? sms-in link blognya dong"
"haha itusih kamu kayaknya suka banget"
katanya sok tahu. "nanti ya kalo aku pulang ke Indo""lama dong.."
"bukannya sesuatu yang indah emang layak ditunggu?" katanya buatku terdiam.
"btw. Kamu ga ngantor?"
"ngantor, ini mau berangkat"
"oya, kemarin aku telpon kamu tapi ga kamu angkat, kemana? is everything alright?"
"yeah.." jawabku singkat, ga tau kenapa aku ingin cepat - cepat mengakhiri panggilannya.
"Ron sudah dulu ya, aku buru - buru nanti kutelpon lagi, bye sayang" kataku bohong, lalu aku lekas mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor untung saja aku selalu siap sedia bawa baju ganti di situasi apapun.
"semalem lo tidur dimana? Baron, mba Dina, Ayah pada khawatir lo ga ada kabar" kata Karin ketika aku baru duduk di kursiku.
"Alex khawatir juga ga?" tanyaku menggodanya. Karin cembetut. "becanda, makan siang nanti gue traktir, mau ga?"
"sumpeh lo?"
"kenapa sih? kayaknya gue mau berbuat baik malah dicurigain"
"engga, terakhir lo traktir gue kan pas lo ketemu sama Riza, dan jangan bilang semalem lo ketemu sama Dennis terus.."
"kan.. kan.. selalu negative thinking"

KAMU SEDANG MEMBACA
Single Lady
Ficção AdolescenteSebuah kisah cinta yang tak pernah usai dialami oleh seorang wanita karir yang sibuk bekerja dan menyesampingkan urusan cintanya. Namun, ketika teman - temannya sudah menikah Alista mulai kewalahan mencari cinta sejatinya. Dia terjebak dalam perang...