Setelah menyelesaikan hubunganku dengan Dennis aku langsung menancapkan gas secepat mungkin menuju bandara, semoga aku ga telat. Sebelumnya aku sudah membeli sebucket bunga untuknya. Habisnya aku bingung mau kasih apa setahuku dia suka bakpia tapi aku ga menemukan toko yang menjual makanan khas Jogja itu disini.
"hey!" sapaku pada Karis dan Karin yang sedang menunggu kedatangan Baron.
"kemana aja lo?" tanya Karin heran melihatku ada di samping keduanya.
"lah kan tadi bareng kalian"
"hah?"
"hehe becanda, tadi telat, telat.."
Beberapa menit kemudian tepat pukul 17.50, Baron keluar dengan seorang pria dan mendapati kami yang sedang menunggunya, dia melambaikan tangan kepada kami.
"Baron!" pekikku lalu memeluknya erat, dia mencium keningku.
"Ta, ini Ben, Ben ini Alista" katanya memperkenalkan temannya itu. Kami saling menjabat. Kemudian dia memperkenalkan Ben pada dua sahabat kembarku.
"ooh, ini Alista, cewek yang bikin galau Baron hehe"
"cerita apa aja kamu sama Ben?" tanyaku sambil mencubit kecil lengannya. Baron hanya tersenyum dan merangkulku lebih erat.
"eh iya, makan yuk? laper nih nungguin pak Baron kelamaan" ajak Karin mendahului jalan.
"bro, join ga?" tanya Baron pada Ben. "ga bisa, gua mau langsung ngantor, sorry ya"
"duluan ya guys" pamit pria yang menggeret kopernya dan berlalu meninggalkan kami. "bye Ben, hati - hati ya"
Kami mengunjungi Akira Back, restoran yang biasa aku, Karin dan Karis kunjungi. Karin dan aku memesan tuna pizza sementara Karis memilih cripsy kalbi roll untuk makan malamnya.
"kamu ga makan?" tanyaku pada Baron yang hanya meneguk anggur merah.
"udah kenyang liat kamu"
"duh, Baron mentang - mentang pulang dari Paris jadi kebawa romantisnya gini" goda Karis sambil cekikikan melihat Baron yang tampak salah tingkah.
"dia emang romantis tau!"
"Baron gue sebel sama lo, punya temen ganteng ga ngomong - ngomong" protes Karin masih mendahului jalan menuju parkiran, aku dan kedua sahabatku berbeda mobil karena Baron mau mengantarku pulang.
"terus kalo ngomong - ngomong mau lo apain si Ben?" tanyaku.
"kenalanlah siapa tahu cocok"
"inget, seminggu lagi Rin"
"hahaha"
Setelah mengisi perut kita yang lapar, Baron langsung mengantarku pulang kebetulan orang - orang rumah sedang bepergian ke rumah orang tuanya mas Juna di Bintaro.
Habis mandi, aku ditemani Baron mengerjakan tugas kantorku diruang keluarga, laptopku kuletakkan diatas pahaku juga sebelumnya aku sudah membeli beberapa snack untuk menemaniku bekerja. Sementara Baron kulihat dia membolak - balikkan halaman majalah otomotif punya mas Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Lady
Novela JuvenilSebuah kisah cinta yang tak pernah usai dialami oleh seorang wanita karir yang sibuk bekerja dan menyesampingkan urusan cintanya. Namun, ketika teman - temannya sudah menikah Alista mulai kewalahan mencari cinta sejatinya. Dia terjebak dalam perang...