Berita hari ini, pesawat yang membawa Baron ke Indo sudah beroperasi kembali setelah tiga hari berhenti sementara. Aku senang karena selama tiga hari itu aku dan Baron tidak pernah putus menjalin komunikasi tapi perasaan itu masih menganjal dihatiku. Sebenarnya siapa yang benar - benar aku cintai aku tak tahu, yang aku tahu perasaanku seperti dipilah dua. Satu untuk Baron dan satu untuknya.
"sepertinya lusa aku akan pulang" kata Baron ditelpon.
"aku ga sabar ingin ketemu"
Kami terdiam. "sudah tiga bulan, Ta. Bagaimana pilihanmu?"
"belum, tepat kamu pulang baru tiga bulan"
"sepertinya aku yang ga sabaran.." katanya sambil tertawa. "aku rindu kamu"
"aku juga rindu kamu.. Baron.. Baron Alatas.. Aku rindu kamu"
Setelah menerima panggilan dari Baron tak lama kemudian Dennis menelponku, entah aku bingung harus mengangkatnya atau tidak tapi aku sudah berjanji pada Baron untuk tidak berhubungan lagi dengan Dennis, sekarang aku tahu diri aku ini milik Baron dan hanya Baron dihatiku.
Seminggu lagi Alex dan Karin akan menikah, mereka sudah 90% mempersiapkan semuanya tinggal dilaksanakannya saja. Aku lega, akhirnya mereka berpacaran tidak hanya untuk memuaskan nafsu setan mereka tapi atas dasar perasaan mereka. Kehidupan cinta Karin memang penuh lika - liku dan tersembunyi dia sekalipun ga pernah bercerita tentang kehidupan asmaranya padaku maupun Karis. Yang aku tahu dia hanya berpacaran dengan Damas setelah itu Alex selebihnya aku tidak tahu lagi berapa banyak pria yang pernah mengisi hatinya.
Yang jelas Karin sangat bahagia saat ini, wajahnya yang feminim terpancar begitu mempesona. Aku sangat bersyukur dan berdoa agar wajah seperti itu selalu menghiasi hari - hari Karin selamanya. Aku senang melihatnya bahagia.
Malam ini aku dan Karis menginap di apartmen Karin, aku bilang pada mereka kalau lusa Baron pulang mereka senang mendengarnya lalu Karin menelpon Baron dan terhubung rupanya.
Loudspeaker diaktifkan.
"kapan nyampe, Ron?" tanya Karin.
"lusa mungkin, ini lagi transit di Amsterdam"
"oleh - oleh gue ga lupa kan lo?" tanya Karis ikutan nimbrung.
"engga, oleh - oleh buat Nam sama Shone juga ada"
"wah, thank you ya.."
"oya Ron, minggu depan lo dateng ya sama Alista"
"pasti.."
"jadi kapan nyusul, Ron?" tanya Karis sambil cekikikan.
"kok diem?"
"gue sih maunya secepatnya, ga tau kalo Alista"
"Ta.." kata Karin menunggu jawabanku.
"hmm, gue sih ikut supir aja mau ngegasnya kapan"
"hahahaha"
**
Sore ini Baron akan sampai di Jakarta. Aku sudah siap untuk menemuinya dan hari ini tepat setelah dia tiga bulan pergi ke Paris. Tapi, aku masih ngantor karena ada beberapa meeting yang harus kupimpin.
"Bu, ada yang ingin bertemu.." kata Anita ketika aku akan pergi ke ruang meeting.
"sudah bikin janji sama saya?"
"belum, tapi katanya penting Bu"
"siapa?"
"Bapak Dennis Mahendra"
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Lady
Novela JuvenilSebuah kisah cinta yang tak pernah usai dialami oleh seorang wanita karir yang sibuk bekerja dan menyesampingkan urusan cintanya. Namun, ketika teman - temannya sudah menikah Alista mulai kewalahan mencari cinta sejatinya. Dia terjebak dalam perang...