Bab 30. Menua Bersamamu

10.6K 341 33
                                    

Kadang aku merasa bingung harus sedih, tertawa atau biasa saja mengingat betapa dulu aku begitu jual mahal untuk dapat mengakuinya. Semua terjadi begitu lambat namun pasti, berjalan apa adanya tanpa harus dibuat - buat. Butuh belasan tahun, sebelum aku dan Baron sepakat untuk jadian hingga akhirnya bertunangan.

Baron adalah tipe pria yang setia dan pengertian, dia bilang tak masalah kalau aku tak bisa memasak dan menggosok pakaian, jelas aku senang melihatnya begitu menerima tapi aku sebagai calon istri untuknya, aku ingin belajar. Meski tak rapi, celana dan kemejanya akan ku gosok sepenuh hati. Aku pun berjanji akan membuatkannya kopi dan sebuah ciuman mesra tiap pagi.

Alasan aku mau menerimanya adalah sederhana, aku terharu saat dia mengatakan ingin menua bersamaku. Apalah aku seorang wanita berumur matang yang tak kunjung menikah dan sangat ambisius dalam bekerja.

Saat kelak Baron menua lebih dulu, aku akan jadi orang paling teliti yang memprediksi berapa banyak rambut warna putih dikepalanya. Waktu nanti perutku mulai tak rata lagi dia berjanji akan tetap jadi pengecup seluruh inci kulitku dengan kenikmatan yang sama.

Itu mengapa aku memilihnya untuk menjadi cinta sejatiku, aku juga ingin menua bersamamu Baron Alatas.

**

Seminggu kemudian,

"pagi Bu" sapa karyawan - karyawan kantorku, aku tersenyum dan berjalan ke ruanganku.

Seperti biasa, aku masih sibuk dengan tugas kantor yang semakin menggila. Maklum si Lisbon di depak karena ketahuan keliling dunia pake duit kantor jadinya aku digadang - gadang akan menjadi direktur utama di perusahaan.

Sepi juga ya? gada Karin dikantor biasanya tiap pagi sudah ada yang cerewet minta libur atau bonus tapi tetap saja selalu ku tolak. Karin dan Alex cuti dua minggu, mereka sedang berbulan madu ke Taiwan oya, Alex sudah tidak bekerja dikantorku lagi karena sudah menjadi aturan kantor pasangan suami istri dilarang bekerja di dalam satu atap.

Ponselku bergetar, pesan dari mba Dina rupanya.

To: Alista
Ta, pulang kantor beliin sate padang depan warung bude wijah, bawang gorengnya banyakin terus lontongnya dipotong jadi 5, gue tunggu!!!!!

Kalo bukan karena dia sedang hamil sudah ku marahi kelakuannya yang ngebossy itu. Iya, dia sekarang hamil anak kedua usianya baru dua bulanan, ga sia - sia pergi ke Korea buat bulan madu tokcer juga mas Juna.. Aku penasaran bagaimana mukanya nanti apa benar akan mirip dengan Song Joong Ki? Kita tunggu saja..

Omong - omong Ayah sekarang sering bolak - balik ke Thailand berbisnis dengan keluarganya Thorn yang jelas aku sudah tak khawatir lagi karena Ayah sangat menikmati kegiatan di masa tuanya itu.

Memang benar sesuatu yang indah layak untuk ditunggu, dan ini semua adalah sesuatu yang diberi Tuhan di waktu yang benar - benar tepat. Rasanya ucapan terima kasih kepada-Nya masih tidak cukup.

Ponselku bergetar lagi, aku kira itu dari mba Dina yang protes minta ini itu lagi tapi dari Baron rupanya.

To: Alista
sayaaang, hari ini jangan lupa fitting baju ya? pulang kantor aku jemput kamu..

Kemudian aku membalas pesannya sambil menikmati cahaya yang terpancar di jendela ruanganku dengan secangkir kopi buatan Edi. Ah, senangnya!

To: Baron
iya, aku ga akan lupa, terimakasih sudah diingatkan mas :)

Send..

S E K I A N

Single LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang