"pagi, bu!" sapa Aida sambil membawa beberapa berkas di tangannya.
"ada apa? tumben kamu keruangan saya"
"saya mau minta tanda tangan Ibu, syukurlah Ibu belum pergi"
"lho memangnya kamu kira saya pergi kemana?"
"bukannya Karin sebagai sekretaris sudah memberi tahu Ibu?" tanya Aida sambil melirik Karin yang sibuk dengan gadgetnya. Gila! Ini anak kalo dibiarin makin ngelunjak aja, untung temen lo, Rin.
"astaga! maaf Bu, ya ampun saya minta maaf, Bu, saya lupa ngasih tau Ibu, saya minta maaf" kata Karin setelah mendengar ucapan Aida, ia bangkit dan melempar gadgetnya ke atas meja.
"maaf kenapa sih? ada apa?"
"hari ini Ibu dijadwalkan untuk terbang ke Singapore bertemu client jam 12 nanti"
"apa?! bisa kerja ga sih lo? itu client penting tau ga?! keterlaluan banget sih, Rin!" emosiku memuncak melihat jam di tanganku sudah pukul 10 lewat 45 menit. Segera aku memanggil Sarto, supir kantor untuk mengantarku ke bandara.
"maaf, Ta, demi Tuhan gue lupa, Ta jangan marah dong"
"udah lo diem, bikin pusing tau ga kalo lo ngomong, sekarang lo siapin berkas - berkas apa aja yang harus gue bawa" kataku panik. "berapa hari gue disana?"
"lima hari, Bu"
"partner saya ke Singapur siapa?"
"Alex.. dan Chiko"
Ponselku berdering dan itu dari Chiko. Sambil berjalan menuju pintu keluar kantor aku mengangkat panggilannya.
"saya udah di Singapur, Bos"
"sepertinya saya akan terlambat, tolong kamu handle sampai saya datang, ini perintah"
"siap, Bos"
Segera aku pergi menuju Bandara, gila! meeting jam 12 dan ini sudah jam 11 lewat tiga aku masih dalam perjalanan menuju Bandara, kira - kira keburu ga ya?
Aku telat 20 menit, semua clientku menatapku ketika aku masuk kedalam ruang meeting, ini semua gara - gara Karin, awas aja kalo ketemu! Dengan tetap menjaga wibawaku sebagai wakil dari perusahaan maju yang saat ini aku jalani aku duduk dengan manis di tempat yang sudah disediakan. Aku mencoba bersikap tenang karena aku percaya dua karyawan terbaikku ini mampu menghandle semuanya.
Dan, untungnya clientku memahami keterlambatanku, terima kasih Tuhan, kau beri hujan siang ini jadi mereka menganggap pesawatku delay karena cuaca buruk padahal sih akunya yang telat.
Setelah meeting selesai, aku pergi menuju whale and cloud untuk menyegarkan pikiranku kembali. Rencananya aku akan disini sampai sore tiba. Aku buru - buru mencari tempat yang nyaman untukku, sudah lama ga kesini, terakhir saat kampusku mengadakan reservasi ke berbagai negara di Asia dan aku magang di perusahaan swasta Singapur.
Tiba - tiba seorang pria berkaos putih polos datang dengan cup coffee di kedua tangannya. Alex. Ngapain kesini sih?
"thanks" kataku datar dan mengambil coffee dari salah satu tangannya.
"kamu hebat, Ta" katanya, dia mendekat dan duduk disampingku.
"Alex, saya ini atasan kamu, tolong jaga sikap kamu"
"maaf, Bu. Saya hanya ingin mendekatkan diri pada atasan saya"
"ga perlu"
"kamu masih marah dengan kejadian di bar?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Single Lady
Genç KurguSebuah kisah cinta yang tak pernah usai dialami oleh seorang wanita karir yang sibuk bekerja dan menyesampingkan urusan cintanya. Namun, ketika teman - temannya sudah menikah Alista mulai kewalahan mencari cinta sejatinya. Dia terjebak dalam perang...