Jadwalku hari ini kosong kata Karin, jadi santai. Dan katanya juga Karis, Thorn serta kedua anaknya, Nam dan Shone akan berlibur ke Indonesia wah, kebetulan! udah lama ga ketemu Karis ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padanya.
Aku dan Karin menunggu di bandara untuk menjemput keluarga bahagia ini.
Sekitar 30 menit menunggu akhirnya datang juga, ya ampun Karis beda banget, badannya agak berisi sekarang padahal waktu SMU dialah diantara kami bertiga yang sangat menjunjung tinggi untuk memiliki tubuh yang ideal. Rambutnya yang panjang bergelombang dibiarkan terurai, serta kulit putih ditambah red lipstick yang ia pakai membuatnya semakin bersinar dan cantik.
Apalagi Thorn, dia ga berubah sama sekali, seperti empat belas tahun yang lalu saat Karis memperkenalkanya pada kami, gagah, tinggi dan tambah kaya pastinya. Gila! Nasib Karis begitu beruntung punya suami dan anak - anak yang super ganteng dan cantik. Aku dan Karin berjalan untuk memeluknya. Kangen sekali rasanya sama si cewek ambisius ini.
"makin cantik aja lo, Ris!" pujiku sambil merangkulnya.
"ngeledek ya? badan gue tambah lebar tau"
"kalo udah laku mah gpp, emangnya dia?" kata Karin mengejekku, sialan!
"eh gua ga lebar ya"
"terus apa? panjang?" kata Karis mulai membuat leluconnya.
"huh. Karis suka yang panjang - panjang, Thorn panjang ga?" tanyaku menggodanya.
"hahahahaha"
Untung suaminya udah di mobil bersama kedua anaknya jadi tidak mendengar percakapan kami. Karis masuk kedalam mobilku mereka terpisah tapi kita bertemu dengan Thorn di sebuah café dekat bandara. Dia maklum apa yang istrinya lakukan, wajarlah ya kita bertiga udah ga ketemu hampir lima tahun dan baru bertemu hari ini.
Sesampainya disana kita memilih tempat di lantai 2 karena bisa melihat Thorn dibawah yang sedang mengajak kedua anaknya bermain di taman dekat café itu.
"si Thorn idaman deh, Ris!" pujiku lagi, aku memang tak henti - hentinya memuji keluarga ini, ya bagaimana tidak? dia seorang chef di hotel berbintang di Thailand serta punya beberapa restoran milik kakeknya sebagai warisan. Karis, you're the lucky one!
"udah ah, jangan bahas gue terus, bahas si Karin aja yang masih sibuk ngejomblo"
"sialan lo, Alista juga masih konsisten kali sama statusnya"
"lah bukannya lo dijodohin sama Ayah?"
"emangnya gua ikan cupang apa dijodoh - jodohin" kataku kesal ga mau bahas Yusuf si pria sombong brengsek itu.
"padahal dari kita bertiga, gue yang mau nikah muda tapi malah elo duluan" kata Karin kesal.
"jangan salahin gue dong, Rin, lagi lo gue suruh nikah sama Alex aja bilang butuh waktu, mau sampe kapan?"
"tunggu, kok gue ga tau lo pacaran sama Alex?"
"lagian kalo lo tau gue pacaran sama Alex yang ada gue diminta surat pengunduran diri, lagi mana ada sih perusahaan yang boleh karyawannya pacaran satu kantor? apalagi bosnya jomblo kayak lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Lady
Fiksi RemajaSebuah kisah cinta yang tak pernah usai dialami oleh seorang wanita karir yang sibuk bekerja dan menyesampingkan urusan cintanya. Namun, ketika teman - temannya sudah menikah Alista mulai kewalahan mencari cinta sejatinya. Dia terjebak dalam perang...