"yaksok! Kalke.." sekali lagi jun mengecup pipi putri.
dan
plakkkk
"omo.. Yaa jun-ah! Jangan sembarangan mengecup seorang gadis disini!" ibu jun menggeplak kepalanya.
"wadaw! Sakit eomma-ya!" protes jun
"sakit ya?" putri berjinjit untuk mengelus kepala jun yang benjol.
"ah.. Uri gongju perhatian sekali"puji ibu jun.
Jun hanya tersenyum dibuatnya. Merekapun berpisah. Sepanjang jalan Jun terbayang wajah imut putri. Mata besarnya, bulu matanya yang panjang tapi tidak terlalu lentik, hidung dan telinganya yang mungil, dan bibir merah tipisnya yang juga mungil selalu terbayang dalam pikiran jun.
"eomma, dimana kartu nama geu ahjumma?"tanya jun
"ini.."ibunya mengeluarkan dari dompetnya. Merekapun pergi naik mobil dengan driver.
"awas jangan hilang! Nanti kamu nangis eomma tak mau tanggung jawab ya!"ibunya mengingatkan.
"ne eomma.."jun menggenggam erat kartu nama itu.
"ahh, es mu mencair jun! Buang sana!"pwrintah ibu jun.
Jun sedang menikmati es krimnya tadi, tapi gara-gara melamun dia jadi sedikit lupa sehingga eskrimnya mencair. Tapi, kartu nama itu..
Kartu nama itu menempel di plastik es krim yg lengket itu, Jun lengah dan dia membuang bungkus serta kartu nama itu ke jalan.
"ah! Eomma geuman!!!"teriak Jun panik saat dia melihat kartu nama itu ikut terbuang dan melayang pergi.
"wae?"ibunya kaget dengar jun yang tiba-tiba menjerit.
"kartu namanya eomma! Kartu namanya terbuang!!"jun panik dan hendak menghentikan driver.
"ah.. Geuman jun-ah!"ibu'y berbicara menenangkan.
Jun mulai menangis.
"ah.. Eomma.. Hick hick.. Nan baboya!!"rutuknya sambil terisak.
"gwenchanna jun-ah.. Jika dia jodohmu, nanti pasti ketemu lagi.."ibunya brusaha membujuk. Tapi Jun tetap menangis.
Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Dan putri sekarang sudah seperti jin penunggu telepon. Dia selalu menunggu telpon yang tak kunjung datang..
"oppa jun-ah..
Knp ga telpon aku? Padahal uda janji. Dasar penipu! "rutuknya sambil memeluk boneka teddy barunya.
"hmm.. Putri? Sedang apa? Ayo makan..
Besok kamu uda mulai sekolah lagi lho"ujar tantenya.
"iya tante" jawabnya lemas. Putri tinggal brsama tante serta anak tantenya yang sudah bekerja. Mereka tinggal di jakarta. Sebenarnya putri punya keluarga sendiri di tangerang. Dia punya ayah, ibu dan 4 orang kakak. Tapi karna kluarganya sedang punya masalah ekonomi, tantenya kemudian berinisiatif untuk menyekolahkan putri, dengan syarat, putri harus tinggal bersamanya.
Orang tuanya menerima ide itu dengan baik, karna mereka tahu tante Putri sangat sayang padanya. Dan lagi, Putri akan tak terurus jika tetap sama mereka. Dan jadilah putri tinggal bersama tantenya.
@Setahun berlalu sejak itu@
@putri pov@
Apa mataku tidak salah lihat?! Apa mataku sudah rusak?! Tapi ini benar-benar dia! Penipu yang dulu berjanji akan menelponku!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't u trust me to loving u?!
FanfictionBook 1 from "Jagiya, i give u my love.." ##dalam proses editing untuk menghilangkan Typonya yang buanyak.. :"D so please forgive me if you not comfort when you read this story.. (karna tadinya saya tak berniat untuk sejauh ini, tapi ternyata dunia o...