Ch. 58 # it's my fault.. #

2.2K 12 0
                                    

Tapi jujur, jujur aku ga tenang!

Nanti klo tante keceplosan gmn?

Bisa berabe..!

Ckck

Pko'e slama bbrp lama ini, aku msti extra hati2, ngawasin tante waktu dket ma tu bocah!

Lalu kulihat tante lagi.

Terlihat sekali ia lelah, dan lg, bsk dia masih harus krja..

Lalu kulirik anak itu, matanya sayu menatap tantenya.

"ta..nte, ehrm, aku ga ap..a.. Ehrm, tante istirahat aja.." dia brkata sambil mengernyit.

"ngomong apa kamu..demammu belum turun!" blas tante smbil mengecek keningnya.

Ugh!

Ini semua salahku..

Seandainya tadi aku ga paksa dia nemenin aku, pasti dia ga bakal tenggelam dan sakit..

Lalu mata kami beradu..

Entah sperti apa ekspresiku saat ini..

"bodoh! Ya, ini salahmu! Ehrm, tante, biarkan saja dia yg merawatku. Tante tidur saja.." stelah memakiku, dia kembali menatap tantenya.

Aish!

Apa aku menampilkan ekspresi brsalah barusan?knp dia bisa tau?.?

Tante menguap, dia makin kecapean, akhirnya dia menyerah.

"jun, tante titip putri ya. Bsk klo bisa, tante akan suruh Yudi ambil cuti buat jagain dia.. Cih! Anak itu! Jam segini blum pulang! Telponnya ga aktif lg! Auh! Dosa apa punya anak kaya gitu?!" oceh tantenya.

"iya tante, oh ya, bsok jun aja yg jaga.." kataku.

"eh, ga bisa! Kamukan skolah! Biar Yudi aja yg urus.."

"ga apa tan, bsok aku ga ada ulangan. Lagipula, klo kak Yudi ga pulang dan lgsg kerja gmn? Nanti ni bocah ga ada yg melihara lg.."kataku

"aih.. Dikira anak kucing apa dipelihara? Dasar kamu, haha..hoahm" tante tambah ngantuk.

"ok deh. Nanti tante minta izin ma papa mu dulu. Papamu dimana?"lanjut tante.

"ga usa tante. Papa uda terbang ke Kalimantan. Dia ada bisnis disana.." jelasku.

"oh ya? Hmm, tp biar gimanapun, kamu harus izin jun!"ujar tante.

"ahaha! Orang papa jg kok yg suruh jun jagain putri.. Jadi ga apa tan, kan..ini salah..jun.."kataku trbata.

"hoahm.. Ok deh. Tlong ya jun.." tante menepuk pudakku, mencium pipi putri, dan berlalu.

Kreek

Cklek

Pintu kamar kututup.

"hei bocah! Tidurlah!"printahku.

".."

Hening..

Tak ada suara balasan sdikitpun.

Lalu kutengok ia yg tengah membenamkan wajahnya di beruang teddynya.

Apa dia tidur?

Fuuh, kompresnya trlepas lg..

Kasian dia..

Masih kecil, tapi harus terpisah dgn orangtuanya.

Tapi aku salut!

Dia ga pernah nangis sekalipun orangtuanya hanya mengunjunginya sekali saja dalam setahun.

Kenapa orangtua skrg pada ga tanggung jawab ya?

Memikirkan egonya masing2..

Ckck!

Bukan saatnya bermellow melow!

Segera kubalik badannya menjadi lurus ke depan.

TBC

Can't u trust me to loving u?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang