Sivia dan juga yang lainnya terkejut setelah mendengar cerita dari Ify.
"Ah nggak mungkin fy, Rio nggak mungkin kembali. Dia kan udah meninggal fy "ucap Alvin tak percaya. Ify menggelengkan kepalanya.
"Tapi dia benar benar mirip sama Rio, Vin. Bahkan sangat mirip "ucap Ify.
"Apa Rio punya saudara kembar ?"tanya Sivia. Cakka menggelengkan kepalanya.
"Nggak tau, selama bersahabat sama Rio. Dia nggak pernah cerita kalau dia punya saudara kembar. Tapi bisa jadi juga sih kalau si Vano Vano itu saudara kembar Rio "ucap Cakka. Semuanya terdiam.
"Bener juga ucapan Cakka, mungkin bisa jadi dia saudara kembar Rio "ucap Shilla.
"Tapi kita harus mastiin semua dulu "ucap Gabriel. Semuanya menganggukan kepalanya.
"Oh iya, kita udah lama nggak ziarah ke makam Rio. Kita kesana yuk "ajak Alvin. Semuanya menganggukan kepalanya lalu mereka pun memutuskan untuk pergi ke makam Rio.
Ternyata tanpa sepengetahuan mereka ternyata Vano mendengarkan semua ucapan mereka.
"Makam ? Rio ?"lirih Vano. Dia pun segera menyusul mereka.
*Makam Rio*
Mereka semua sudah sampai di makam Rio. Ify mengusap nisan yang bertuliskan Mario Haling itu. Ya, nama Rio memang sengaja disingkat karena tidak cukup jika ditulis semuanya.
"Hai yo, apa kabar kamu ? Maaf ya aku sekarang jarang nemuin kamu "ucap Ify. Sivia mengusap punggung Ify. Perlahan air mata Ify pun menetes.
"Rio aku kangen sama kamu. Aku mau ketemu kamu. Kenapa sulit banget buat melupakan kamu. Kenapa rasanya berat banget buat melupakan kamu. "ucap Ify sambil menangis. Semuanya menatap Ify iba.
"Hai yo. Lo tenang kan disana ? Disana tempat nya pasti indah banget ya yo ? Gue kangen banget sama lo. Kangen main sama lo, bercanda sama lo. Gue kangen semuanya yo "ucap Gabriel. Shilla memeluk Gabriel.
"Rio, tadi di kampus ada anak baru. Dia cowok yo dan dia mirip banget sama kamu. Kamu tau saat aku ngeliat dia, aku kayak ngeliat kamu. Wajah kalian mirip banget yo. Siapa dia yo ? "ucap Ify. Dia menangis di pelukan Sivia. Dadanya sangat sesak sekali saat ini.
"Yo, apa dia saudara kembar lo ? Atau dia adalah lo ?"ucap Alvin tapi kemudian dia tertawa sendiri karena merasa lucu dengan ucapan nya tadi. Cakka menepuk pundak Alvin. Alvin menundukkan kepalanya.
Rasa kerinduan, kehilangan semuanya bercampur menjadi satu. Dia masih tidak bisa menerima jika saat ini sahabat nya yang selalu ada untuk nya, menghibur nya kini sudah tiada. Tanah yang selalu di pijak oleh sahabat nya kini malah menjadi tempat tidur sahabatnya itu di bawah sana.
"Yo, lo nyaman nggak di sana ? Gue kangen sama lo "ucap Alvin sambil tersenyum miris.
"Kita pulang yuk,kita kan harus ke rumah Rio dulu buat nemuin orang tua Rio "ucap Sivia. Semuanya menganggukan kepalanya. Ify mencium nisan Rio dengan air mata yang kembali mengalir di pipinya.
"Aku cinta kamu Rio "lirih Ify. Mereka pun mulai beranjak meninggalkan makam Rio.
Vano yang sedari tadi bersembunyi akhirnya keluar dari persembunyian nya. Dia mendekati makam Rio.
Matanya menatap nanar nama yang tertulis di batu nisan itu. Dan akhirnya air mata nya tidak mampu lagi ia tahan. Dia jatuh terduduk, dia menangis.
"Rio...lo beneran Rio "lirih Vano. Air matanya semakin deras mengalir. Ternyata benar Rio adalah saudara kembarnya yang selama ini dia cari.
"Selama ini gue cari cari lo hanya untuk ketemu sama lo tapi lo malah pergi ninggalin gue "ucap Vano sambil mengusap nisan Rio.
"Rio gue kakak lo.."ucap Vano sambil menangis kembali. Dia tidak percaya jika adik kembar nya itu sudah tiada.
"Kakak "samar samar Vano mendengar suara Rio. Dia melihat kanan kiri untuk mencari sumber suara.
"Rio apa itu lo ? Rio rio "teriak Vano lalu dia pun kembali menangis sambil menggenggam tanah kuburan Rio.
"Gue bukan kakak yang baik buat lo. Maaf in kakak ya dek "lirih Vano sambil mengusap nisan Rio lagi.
Hanya air mata yang mengekpresikan perasaan Vano sekarang. Dia tidak menyangka, adik kembar yang selama ini dia cari cari kini telah meninggalkannya. Harapan Vano untuk melihat adik kembar nya itu kini hanya tinggal harapan dan harapan itu tidak akan terwujud.Aku kakak mu..aku benar benar adalah kakak mu...
Bersambung...
*Hai maaf jelek ya..baca terus ya maaf ngaret hehehe...*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai 2
RomanceKetika cinta meninggalkan ku, aku merasa sendiri. Dan ketika cinta yang lain datang menghampiri ku dan membuat hatiku kembali berharap tapi cinta itu malah mengabaikan ku ?.. Haruskah aku kembali berharap pada kenyataan yang pahit ?