Semuanya hampir selesai...
Vano dan Ify kini sedang berada di kantin, mereka tampak sedang meminum minuman mereka.
"Ini semua hhh..gara gara kamu "ucap Ify dengan nafas yang masih ngos-ngos an. Vano menggelengkan kepalanya.
"Nggak kok gue sih, gara gara lo lah "ucap Vano tak terima.
"Kamu"
"Lo ipy "
"Kamu pano "
"Eh enak aja lo ngatain gue pano emangnya gue pak tarno "ucap Vano kesal.
"Aku nggak bilang loh "ucap Ify sambil tersenyum jail sedangkan Vano hanya melengos.
"Ify "panggil seseorang. Ify melambaikan tangannya sambil tersenyum.
"Cakka Alvin Gabriel sini "terisak Ify. Vano menyeritkan keningnya lalu membalikkan badannya. Alvin,Cakka dan Gabriel menghentikan langkah mereka saat melihat Vano. Nafas mereka tercekat.
"Rio "teriak mereka bertiga sambil berlari lalu memeluk Rio. Vano kebingungan melihat tingkah mereka bertiga.
"Sorry sorry gue bukan Rio "ucap Vano yang membuat mereka bertiga melepaskan pelukannya lalu menatap Rio bingung.
"Nggak lo Rio kan ?"tanya Alvin.
"Gue bukan Rio, gue Vano "ucap Vano sambil menggelengkan kepalanya.
"Yang di ucapin sama Vano bener Vin, dia bukan Rio. Tapi dia saudara kembar nya Rio "ucap Ify yang membuat Alvin,Cakka dan Gabriel membelalakan matanya.
"Hah ? Lo jangan ngaco fy, Rio mana mungkin punya kembaran "ucap Gabriel tak percaya.
"Kalian bertiga duduk dulu deh, biar aku jelasin "ucap Ify sedangkan mereka hanya menurut.
"Awalnya aku emang nggak percaya kalau dia itu adalah kembaran nya Rio. Tapi kemarin dia cerita sama aku kalau dia benar benar kembaran nya Rio "ucap ify
"Tunggu tunggu , kalau lo bener kembaran nya Rio. Kenapa lo nggak tinggal sama Rio ?"tanya Cakka.
"Gue sama Rio terpisah dari bayi. Saat gue dan Rio dilahirkan, gue sama dia udah berbeda tempat. Ibu angkat gue pun menceritakan semuanya sama gue. Kalau saat gue baru dilahirkan, dia mendengar kabar kalau gue sama Rio itu akan di culik. Ibu angkat gue berusaha buat nolongin gue sama Rio, namun sayang yang berhasil dia tolong cuma gue sedangkan Rio ibu angkat gue nggak tau gimana keadaan nya "cerita Vano.
"2 bulan kemudian,ibu angkat gue mencoba untuk mengembalikan gue kepada orangtua tua gue. Tapi sayang, mereka lagi nggak ada dirumah. Dan yang ada dirumah hanya ada Rio dan beberapa pelayan. Ibu gue selalu berusaha agar gue sama Rio selalu bertemu setiap hari. Sampai saat orang tua gue udah kembali, ibu gue mencoba untuk menjelaskan kalau gue ini adalah kembaran Rio. Namun sayang mama nggak percaya dengan semua itu dan malah mengusir gue dan ibu gue. Tapi ibu gue nggak menyerah untuk tetap mengembalikan gue kepada orang tua gue, ibu gue mencoba kembali. Namun sayang saat itu orang tua gue dan Rio udah pindah ketempat yang gue dan ibu nggak tau. Selama ini gue selalu berusaha buat nyari Rio. Gue udah nyari kemana mana tapi gue nggak pernah ketemu sama dia. Gue pengen banget ketemu sama dia. Gue mau lihat dia sekali aja, namun sayang semuanya nggak akan pernah terwujud "cerita Vano dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Sabar ya bro "ucap Gabriel sambil menepuk pundak Vano.
"Jadi apa kalian percaya kalau gue kembaran nya Rio ?"tanya Vano ragu ragu .
"Kita percaya "ucap mereka kompak.
"Tapi masalahnya kita nggak tau cara ngasih tahu orang tua lo. Gue takut kalau mereka nggak akan percaya "ucap Cakka.
"Tenang aja aku tau kok caranya. Van, jangan lupa ya bawa ibu kamu "ucap ify sedangkan Vano hanya menganggukan kepalanya.
"Kalian juga harus bantu "ucap Ify.
"Iya iya tenang aja "ucap Gabriel. Alvin hanya diam sambil terus melihat wajah Vano.
"Rio "batin Alvin pilu.
Cakka dan Gabriel melihat Alvin yang sedari tadi hanya diam saja. Cakka menyenggol lengan Alvin pelan membuat Alvin tersadar.
"Lo kenapa sih Vin ?"tanya Cakka. Vano dan Ify juga ikut melihat ke arah Alvin.
Alvin menggelengkan kepalanya.
"Nggak apa apa. Em sorry ya gue nggak bisa ikut bantu kalian soalnya gue ada urusan penting hari ini "ucap Alvin.
"Oh gitu..em ya udah nggak apa apa kok. Makasih ya "ucap Vano sambil tersenyum. Nafas Alvin tercekat melihat senyum Vano. Gambaran gambaran wajah Rio yang sedang tersenyum dan juga kenangan kenangan nya bersama Rio kembali berputar di kepalanya.
"Ah iya..kalau gitu gue pamit ya "ucap Alvin lalu bergegas pergi.
"Alvin kenapa ya kok aneh gitu "ucap Ify bingung.
"Nggak tau "jawab Cakka dan Gabriel.
"Hai "sapa Sivia dan Shilla yang baru datang membuat semuanya menolehkan wajahnya. Sivia dan Shilla terlihat terkejut setelah melihat Vano.
"Dia bukan Rio, dia Vano. Kembaran nya Rio "ucap Gabriel yang membuat Sivia dan Shilla terkejut.
"Hah ? Kok..kok "ucap Sivia tak percaya.
"Nanti kita jelasin, udah kalian duduk aja dulu "ucap Cakka. Sivia dan Shilla hanya menurut walupun pandangan mereka masih menatap Vano. Vano yang di tatap seperti itu jadi risih sendiri.
"Em jangan liatin gue kayak gitu "ucap Vano yang membuat Sivia dan Shilla langsung mengalihkan pandangan mereka.
"Oh iya Alvin mana ?"tanya Sivia.
"Dia baru aja pergi, katanya ada urusan penting "jawab ify. Sivia hanya menganggukan kepalanya.
Mereka pun mengobrol sambil menjelaskan kepada Sivia dan Shilla tentang Vano.Seseorang yang sangat berarti walaupun dia sudah tiada pasti akan selalu di kenang oleh seseorang yang mengenalnya....
Bersambung....
*Hai berhubung kendala nya udah selesai jadi aku lanjutin lagi ya *
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai 2
RomanceKetika cinta meninggalkan ku, aku merasa sendiri. Dan ketika cinta yang lain datang menghampiri ku dan membuat hatiku kembali berharap tapi cinta itu malah mengabaikan ku ?.. Haruskah aku kembali berharap pada kenyataan yang pahit ?