Kasih Tak Sampai 2 part 32.

1.5K 46 11
                                    

Oh tuhan, sangat sulit untuk menghilangkan perasaan ini...

Vano mengajak Ify makan sate yang tempatnya berada di dekat taman yang memang tidak jauh dari tempat bioskop tadi.
"Fy, nggak apa-apa kan kita makan disini ?"tanya Vano yang merasa tidak enak. Ify tersenyum.
"Nggak apa-apa kali Van, aku juga seneng kok yang penting gratis hehehe "ucap Ify sambil nyengir. Vano tersenyum lalu mengacak rambut Ify gemas. Tak lama pun sate pesanan mereka datang dan mereka pun langsung memakan sate itu dengan perasaan yang pasti berbunga-bunga.
*******
"Wah kayaknya enak tuh "ucap Alvin yang melihat Gabriel sedang makan. Merasa terancam Gabriel pun berlari sambil melindungi makanannya.
"Nggak boleh minta, ini cuma punya gue "ucap Gabriel sambil terus berlari menghindar dari kejaran Alvin.
"Cakka lo masih mau makan nggak ? Kalau mau bantuin gue tangkep Gabriel "teriak Alvin.
"Makan "ucap Cakka dengan mata yang berbinar-binar. Dia pun langsung berlari kedalam dan membantu Alvin menangkap Gabriel.
"Cakka lo jangan ikut-ikutan, pergi "teriak Gabriel. Sivia dan Agni menghampiri Shilla yang sedang tertawa.
"Berebut lagi mereka Shil ?"tanya Agni. Shilla menganggukan kepalanya sambil tertawa.
"Mereka kayak nggak makan berapa hari aja sampai berebut begitu "ucap Sivia sambil menggelengkan kepalanya.
"Nggak mau wleee...gue masih laper, gue mau makan lagi "ucap Cakka sambil mengejar Gabriel.
"Hayo mau kemana "ucap Alvin sambil mengepung Gabriel. Cakka juga mengepung dari belakang. Gabriel jadi panik sendiri, perutnya benar benar lapar. Dan dia baru memakan sedikit tadi. Lagian ini adalah masakan Shilla, dia juga ingin memakannya sendiri tanpa gangguan siapapun.
"Aha "ucap Gabriel yang mendapatkan ide.
"Lo berdua mau ini kan ?"tanya Gabriel, Alvin dan Cakka menganggukan kepalanya. Kompak !
"Yaudah kasih dulu jalan buat gue nanti gue kasih "ucap Gabriel, spontan Alvin dan Cakka pun langsung memberikan jalan. Gabriel mengambil ancang-ancang.
"Masak aja sendiri "teriak Gabriel lalu dia pun berlari dengan kencang menuju kamarnya dan mengunci kamarnya.
"Iel lo ngibul "teriak Alvin dan Cakka bersamaan lalu menyusul Gabriel yang kini sedang asik memakan makannya didalam kamarnya.
"Iel buka nggak pintunya, gue masih laper tau "ucap Alvin sambil menggedor pintu kamar Gabriel.
"BODO" balas Gabriel dari dalam kamar. Alvin dan Cakka merengut kesal. Lalu turun kembali ke bawah.
"Shil masak lagi dong, masih laper nih gue "ucap Alvin memelas.
"Aku aja Vin, aku bisa masak kok "ucap Sivia. Mata Alvin berbinar.
"Wah seriusan, yaudah masak cepetan Vi, aku laper banget "ucap Alvin. Sivia menganggukan kepalanya lalu menuju dapur bersama Alvin. Cakka menatap Agni.
"Maaf Kka, aku nggak bisa masak "ucap Agni sambil menundukkan kepalanya. Cakka tersenyum.
"Nggak apa-apa kok,kan ada Shilla yang masakin buat aku "ucap Cakka sambil tersenyum Shilla.
"Iya Ag, lagian kamu kan bisa belajar bareng sama aku. Yaudah yuk kita masak sekarang "ucap Shilla sambil menarik tangan Agni dan berjalan menuju dapur diikuti dengan Cakka.
*********
Vano tersenyum melihat Ify yang begitu lahap memakan sate nya.
"Ya ampun lo kayak anak kecil banget ya, padahal umur lo udah tua "ucap Vano.
"Enak aja kamu ngatain aku tua, aku masih muda kali "sewot Ify yang membuat Vano terkekeh. Vano mengambil tisu lalu membersihkan bumbu sate yang menempel di bibir Ify. Ify awalnya terkejut namun dia hanya bisa diam sambil terus memperhatikan wajah Vano yang begitu dekat dengannya saat ini. Jantungnya kembali berdegup dengan kencang.


Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kasih Tak Sampai 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang