Kasih Tak Sampai 2 part 21

740 32 0
                                    

Hem...i don't know ..

Vano sedang termenung di kamarnya, dia masih memikirkan tentang perkataan Alvin.
"Alvin tadi kenapa sih "ucap Vano bingung sendiri. Vano terdiam sebentar lalu menghela nafas bosan.
"Gue keluar sebentar nggak apa apa kali ya "gumam Vano, lalu dia pun mengambil handphone nya dan berjalan keluar.
"Mau kemana nak ?"tanya Papa Vano saat Vano sudah berada di bawah. Vano tersenyum sopan.
"Vano mau keluar sebentar boleh Pah ?"tanya Vano. Papa Vano tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Makasih Pa, Vano berangkat dulu ya "pamit Vano sambil mencium tangan Papa nya.
"Iya, jangan lama lama tapi "ucap Papa Vano. Vano hanya menganggukan kepalanya lalu pergi.
Papa Vano menghela nafas nya sambil terus melihat punggung Vano yang akhirnya menghilang di balik pintu.
"Maaf kan Papa Vano, tapi saat ini Papa hanya memberikan kasih sayang kepada kamu dengan alasan karena kamu sangat mirip dengan Rio. Sekali lagi maafkan Papa " lirih Papa Vano. Tiba tiba ada yang memegang pundaknya yang membuatnya menolehkan wajahnya.
"Aku mengerti mas, tapi bagaimana pun juga dia adalah anak kita. Anak kita yang nggak pernah merasakan kasih sayang dari kita ketika dia kecil. Kita harus membayar semua itu mas "ucap Mama Vano. Papa Vano tersenyum.
"Papa akan mencoba ma "ucap Papa Vano yang membuat senyum di wajah istrinya itu mengembang.
********
Cakka dan Agni sudah sampai dirumah Alvin. Cakka mematikan mesih motornya terlebih dahulu lalu mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Alvin.
"Alvin ..Alvin "panggil Cakka saat sudah sampai di ruang tamu. Agni mencubit lengan Cakka yang membuat Cakka meringis.
"Kamu nggak sopan banget sih, main masuk rumah orang terus teriak seenaknya aja "ucap Agni kesal, Cakka nyengir.
"Udah kebiasaan sih Ag "ucap Cakka.
Tak lama Alvin pun datang. Dia tersenyum ke arah Agni.
"Eh udah dateng kalian. Apa kabar Ag ? Udah lama nggak ketemu "ucap Alvin sambil tersenyum. Cakka menatap sebal Alvin.
"Jangan genit lo, gue laporin Sivia baru tau rasa lo "ucap Cakka yang terbakar api cemburu. Agni terkekeh melihat Cakka yang sedang cemburu itu.
"Iya iya, gitu aja ngambek lo. Lagian Agni bukan tipe cewek gue kali "ucap Alvin yang membuat senyum Cakka mengembang.
"Nah gitu dong " ucap Cakka.
"Ya udah kita duduk aja dulu sambik nunggu iel "ucap Alvin sedangkan Cakka dan Agni hanya menganggukan kepalanya.
"Emangnya penting ya Vin yang mau lo bicarain sama gue sama iel ?"tanya Cakka. Alvin menggelengkan kepalanya.
"Menurut gue penting tapi nggak tau menurut kalian penting atau nggak "jawab Alvin.
Akhirnya iel pun datang dengan kantong keresek yang berisi makanan sesuai perintah Alvin tadi.
"Wah bawa juga lo "ucap Alvin. Gabriel yang baru saja duduk langsung mendelik sebal kearah Alvin.
"Ini bukan buat lo, ini buat gue sama Agni sama Cakka "jawab Gabriel.
"Lah jatah gue mana ?"tanya Alvin.
"Beli aja sendiri "jawab Gabriel yang membuat Alvin manyun.
"Eh ada Agni, apa kabar Ag ?"tanya Gabriel. Agni tersenyum.
"Baik iel "jawab Agni.
"Jadi apa yang mau lo bicarain sama gue sama iel, Vin ?"tanya Cakka. Alvin menganggukan kepalanya.
"Ok mungkin apa yang gue bicarain sama kalian menurut lo berdua pasti nggak penting tapi ini penting menurut gue. Gue mau ngajak kalian kerja sama buat ...."ucap Alvin gantung.
"Buat apa Vin ?"tanya Cakka dan Gabriel bersamaan.
"Buat....

Bersambung.....

*Hei udah lama nggak update..apa kabar nih ? Kira kira Alvin ngajak kerja sama apa ya ? Yang penasaran tunggu lanjutnya ya *

Kasih Tak Sampai 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang