Semuanya sedang berkumpul di kantin kampus kecuali Vano dan Ify.
"Tuh anak berdua kemana sih "ucap Gabriel. Sedangkan yang lainnya hanya diam saja. Toh buat apa harus menjawab karena mereka juga tidak tahu.
Sivia menatap Cakka, dia ingin sekali meminta maaf kepada Cakka tapi dia masih belum berani.Merasa di perhatikan Cakka menolehkan wajahnya ke arah Sivia. Sivia langsung mengalihkan pandangan nya karena merasa tertangkap basah.
Cakka hanya tersenyum melihat itu.
"Kenapa Vi ? Nggak usah kayak gitu juga kali "ucap Cakka yang membuat yang lainnya ikut menolehkan wajah mereka.
"Um..Cakka aku minta maaf soal waktu itu "ucap Sivia sambil menundukkan kepalanya.
"Nyantai aja kali Vi, gue udah nggak marah lagi kok "ucap Cakka yang membuat Sivia mendongakan kepalanya.
"Jadi kamu udah maafin aku dong kka ?"tanya Sivia, Cakka tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Melihat itu Sivia juga ikut mengembangkan senyum nya. Alvin dan Agni yang melihat itu merasa cemburu. Agni mencubit pinggang Cakka yang membuat Cakka terkejut sekaligus mengaduh kesakitan.
"Kenapa sih ?"tanya Cakka.
"Kamu rese ih "kesal Agni lalu dia pun beranjak meninggalkan semuanya dan Cakka yang masih terlihat kebingungan.
"Aku duluan yah Vi "Kini giliran Sivia yang kebingungan karena Alvin ikut beranjak pergi.
"Heh kalian berdua ini bego ya. Mereka berdua tuh cemburu tau, udah sana kejar "ucap Gabriel. Sivia dan Cakka saling berpandangan lalu segera mengejar Agni dan Alvin.
Kini tinggal Shilla dan Gabriel yang berada di sini. Gabriel berpura pura tidak melihat Shilla, dia malah asik meminum minuman nya. Shilla hanya dapat terus menatap Gabriel yang seolah tidak menganggapnya ada di sini.
Merasa di perhatikan Gabriel pun mendongakan kepalanya. Dia melihat Shilla yang sedang memperhatikan nya dengan air mata yang sudah membasahi pipi putih nya.
"Lo nangis Shill ?"tanya Gabriel .
Shilla menahan nafas nya saat Gabriel bertanya kepadanya dengan mengubah percakapan aku-kamu dan sekarang menjadi lo-gue. Apakah Gabriel benar benar ingin berpisah dengannya.
"Iel "lirih Shilla. Gabrie menatap Shilla bingung.
"Kenapa ? Ada yang salah ?"tanya Gabriel. Shilla menggelengkan kepalanya pelan.
"Nggak sama sekali nggak ada yang salah. Aku duluan ya iel "ucap Shilla sambil menghapus air matanya kasar lalu segera beranjak meninggalkan Gabriel yang saat ini sedang mengembangkan senyum nya.
"Hahaha emang enak aku kerjain "ucap Gabriel sambil tertawa.
Ya, Gabriel bersikap seperti tadi hanya untuk mengerjai Shilla dan sepertinya itu berhasil. Dia sebenarnya ingin memberikan kejutan kepada Shilla. Dan tujuan dia memberikan kejutan itu karena dia ingin Shilla kembali ke pelukannya. Dan dia berjanji tidak akan melepaskan nya lagi.
"Tunggu kejutan aku ya Shil "ucap Gabriel lalu dia pun beranjak menyusul Shilla. Dia berharap jika kejutan nya ini akan berhasil.
Aku sangat mencintai mu..
Aku berjanji tidak akan pernah melepaskan mu lagi..
Meskipun banyak sekali rintangan atau masalah aku berjanji tidak akan melepaskan mu lagi...
Maaf kan aku karena aku pernah membuat mu kecewa..Dan sekarang aku berjanji akan selalu berada di samping mu dan tidak akan pernah melepaskan mu lagi..
-Gabriel
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai 2
RomanceKetika cinta meninggalkan ku, aku merasa sendiri. Dan ketika cinta yang lain datang menghampiri ku dan membuat hatiku kembali berharap tapi cinta itu malah mengabaikan ku ?.. Haruskah aku kembali berharap pada kenyataan yang pahit ?