Berakhir ?......
Sivia mengejar Cakka sedangkan Shilla mengejar Gabriel.
"Cak cak tunggu dulu cak "teriak Sivia. Kali ini Cakka mengalah, menghentikan langkah nya lalu menunggu Sivia menghampiri nya.
"Kamu kenapa sih ?"tanya Sivia saat sudah berdiri di hadapan Cakka.
Cakka tersenyum sinis menatap Sivia.
"Kenapa lo bilang ? Kenapa ? Tanya aja sama diri lo sendiri " bentak Cakka yang membuat Sivia terperanjat kaget. Cakka kembali melanjutkan langkahnya.
Sivia mengejar dan mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Cakka.
"Maksud kamu apa sih Cak ? Apa gara gara aku godain Ify tentang Vano kamu sama Gabriel jadi marah kayak gini ? Emang kenapa sih ada yang salah ?"tanya Sivia. Cakka kembali menghentikan langkah nya . Dia menatap Sivia tajam.
"Kalian berdua itu terlalu kekanak kanakan tau nggak "bentak Sivia. Cakka mengepalkan tangannya. Jika saja Sivia itu bukan perempuan mungkin Cakka sudah melayangkan pukulan nya.
"Yah gue nggak suka ! Mungkin lo bener gue sama Gabriel atau Alvin itu emang kekanak kanakan. Lo emang benar Sivia, selamanya akan selalu benar "bentak Cakka. Sivia juga menatap Cakka tajam.
"Emangnya apa salahnya kalau aku sama Shilla jodohin Ify sama Vano. Justru dengan cara itu kita bisa ngebuat Ify jadi bahagia lagi Cak "bentak Sivia. Cakka tersenyum sinis.
"Yah mungkin menurut lo cara ini akan ngebuat Ify bahagia tapi dengan cara ini juga Ify malah akan mudah ngelupain Rio "bentak Cakka. Kali ini Sivia lah yang tersenyum sinis.
"Hahaha...jadi cuma gara gara itu kamu nggak suka kalau Ify sama Vano. Cak coba kamu fikir, udah 2 tahun ify menderita karena kehilangan Rio dan sekarang dia udah mau membuka hatinya lagi untuk orang lain. Apa kamu nggak seneng liat ify bahagia ?"tanya Sivia.
"Gue senang bahkan sangat senang Sivia. Tapi kenapa harus Vano "teriak Cakka.
"Emangnya kenapa kalah Vano ?"tanya Sivia. Cakka menggelengkan kepalanya .
"Lo nggak akan ngetuk Vi sama sekali nggak akan ngerti "ucap Cakka. Lalu dia pun kembali beranjak meninggalkan Sivia .
"Aku lebih senang jika Ify dengan Vano Cak. Justru aku lebih sedih jika Ify harus dengan Rio "teriak Sivia yang membuat Cakka menghentikan langkahnya. Lalu membalikkan badannya.
"Oh jadi gitu, ok Vi terserah lo. Gue nggak nyangka Vi sama sekali nggak nyangka. Lo nggak pernah tau Vi gimana perjuangan Rio selama ini buat dapetin Ify. Dan barusan lo bilang kalau lo lebih suka kalau Ify sama Vano. Ok terserah lo "bentak Cakka.
"Bukan Rio aja yang berjuang Cak, Ify juga. 2 tahun Ify menanti Rio,2 tahun Ify menderita karena cinta Rio. Kamu nggak tau kan Cak ?"bentak Sivia. Cakka menatap Sivia tajam lalu berjalan mendekati Sivia.
"Yah Ify memang juga ikut berjuang. Tapi Rio lah yang lebih banyak berjuang Vi "bentak Cakka.
"2 tahun juga Rio nunggu Ify, 2 tahun juga dia menderita karena perasaan dia sendiri. Dan saat dia tau kalau ify juga suka sama dia, Ify malah udah jadi milik iel. Lo nggak pernah tau Vi seberapa sebar Rio berjuang buat Ify. Di saat dia sakit, lo tau yang dia takut kan apa ? Lo tau Vi ?" bentak Cakka sedangkan Sivia hanya dapat terdiam.
"Rio takut sendiri Vi, dia takut kalau Ify ninggalin dia dan malah nggak bisa nerima keadaan dia saat dia sakit. Makanya rio nggak berani buat nyatain perasaan dia yang sebenarnya sama Ify. Dia cuma nggak mau kalau Ify terlalu berharap sama cowok kayak dia. Dia cuma nggak mau Ify lebih menderita lagi Vi "bentak Cakka. Matanya mulai memerah dan Sivia dapat melihat itu.
"Rio udah terlalu lelah Vi, dia capek. Dan karena itu dia rela mengorbankan segalanya buat ify. Dan sekarang lo dengan mudahnya bilang kayak gitu "bentak Cakka sambil tersenyum sinis.
"GUE KECEWA SAMA LO SIVIA "bentak Cakka penuh penekanan lalu dia pun pergi meninggalkan Sivia yang masih terdiam .
Akhirnya bulir bulir air mata itu menetes juga dan malah semakin deras membasahi kedua pipi putihnya itu. Ya, Sivia menangis. Dia tidak menyangka jika Cakka akan semarah ini. Sivia melakukan ini semua karena dia ingin melihat Ify bahagia, dia tidak ingin Ify terus bersedih. Tapi dia tidak menyangka jika cara nya ini malah akan membuat semuanya menjadi berantakan. Sivia tidak menyangka.Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai 2
RomanceKetika cinta meninggalkan ku, aku merasa sendiri. Dan ketika cinta yang lain datang menghampiri ku dan membuat hatiku kembali berharap tapi cinta itu malah mengabaikan ku ?.. Haruskah aku kembali berharap pada kenyataan yang pahit ?