Ya...aku memang Vano....
Vano dan juga yang lainnya sudah berada di rumah Vano.
"Ibu ..ibu.."panggil Vano. Tak lama datang wanita paruh baya mungkin umurnya sama dengan Mama Vano. Dia terkejut melihat Vano yang membawa banyak orang .
"Vano kamu sudah pulang, mereka ini siapa ?"tanya ibu Vano.
"Ini teman teman Vano, bu "jawab Vano. Ibu nya hanya menganggukan kepalanya.
"Oh, mari silakan duduk "ucap ibu Vano. Yang lainnya hanya tersenyum lalu duduk.
"Sebenarnya ada apa ini ?"tanya ibu Vano.
"Sebelum itu Vano ingin memberitahu ibu sesuatu "ucap Vano. Ibu Vano mengerutkan keningnya.
"Apa nak ?"tanya ibu Vano. Vano menghela nafasnya.
"Vano sudah menemukan kembaran Vano bu, Vano sudah menemukan Rio "ucap Vano. Ibu membelalakan matanya.
"Benarkah ? Lantas dimana dia sekarang ? Dia baik baik saja kan ?"tanya ibu beruntun . Vano menggelengkan kepalanya sambil menunduk.
"Ada apa Vano ? Adik kembar mu baik baik saja kan ?"tanya ibu Vano.
"Rio sudah meninggal bu "ucap Vano yang membuat ibu kaget.
"Apa ? Meninggal ?"tanya ibu kaget. Vano menganggukan kepalanya.
"Iya "jawab Vano. Ibu Vano langsung memeluk tubuh anak angkatnya itu. Dia mengerti bagaimana perasaan Vano saat ini.
"Sudah mungkin ini memang sudah takdir yang tuhan berikan kepada adik mu "ucap ibu sambil menepuk punggung Vano pelan. Sedangkan Vano hanya menganggukan kepalanya.
"Jadi apa yang harus ibu bantu ?"tanya ibu. Vano melepaskan pelukannya.
"Ibu apakah ibu rela jika Vano kembali ke orang tua kandung Vano ?"tanya Vano. Ibu terdiam tapi dia menganggukan kepalanya.
"Ibu rela nak asalkan kamu bahagia. Yang penting kamu jangan lupakan ibu ya "jawab ibu.
"Makasih ya bu "ucap Vano sambil memeluk ibu nya. Sementara yang lain hanya tersenyum melihat itu.
"Ya udah kita langsung pergi aja sekarang yuk "ucap Gabriel. Yang lainnya menganggukan kepalanya.
"Ayo bu "ucap Vano sedangkan ibu hanya menganggukan kepalanya. Mereka pun pergi menuju Rumah kedua orang tua kandung Vano.
Sementara Alvin, dia masih berada di makam Rio. Entah mengapa dia tidak ingin meninggalkan makam sahabatnya ini. Dia tidak ingin Rio merasa sendiri di sini.
"Rio gue pamit ya. Lo nggak marah kan kalau gue tingal sendiri ?"ucap Alvin. Alvin terdiam sebentar lalu berdiri.
"Gue pamit ya yo "ucap Alvin lalu dengan berat hati dia meninggalkan makam Rio. Membiarkan sang sahabat sendiri di tempat yang baru.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai 2
Storie d'amoreKetika cinta meninggalkan ku, aku merasa sendiri. Dan ketika cinta yang lain datang menghampiri ku dan membuat hatiku kembali berharap tapi cinta itu malah mengabaikan ku ?.. Haruskah aku kembali berharap pada kenyataan yang pahit ?