Tak lupa Nathan merogoh sebuah bungkus rokok dari dalam tasnya. Dengan spontan Adisty menutup hidungnya. Hal itu membuat Nathan tertawa dalam hati.
Mampus lo!
Sebuah seringaian tercetak manis dibibir Nathan yang mampu membuat Adisty terpukau menatapnya. Namun dia segera tersadar dari godaan pesona Nathan.
"Lo ngapain nyeret gue kesini?"
Tak ada respon apapun dari Nathan kecuali dia terus dan terus mengepulkan asap rokok di hadapan Adisty.
Nakal, menyebalkan dan tak taat aturan, tapi kenapa gue bisa suka? Benar kali ya apa yang dikatakan Cindy, yang nakal lebih dapat gregetnya.
"Kalau lo udah nggak ada perlu lagi sama gue, gue balik ke lapangan sekarang."
Seperti sebuah sengatan listrik dirasakan oleh Adisty ketika tangan dingin Nathan menahan atau lebih tepatnya mencengkeram lengan kanannya menghentikan langkah gadis itu untuk kembali le lapangan.
"Lo udah bikin gue benjol!"
"Oke gue minta maaf."
"Lo pikir minta maaf aja cukup?"
"Ya udah lo mau apa?"
"Lo jadi jongos gue!"
"Sebulan aja, gimana?"
Ini cewek ketularan gila si kudanil kali ya? Maksud gue cuma jadi jongos gue sehari ini doang tapi dia malah ngajuin diri sebulan.
"Oke sebulan."
"Ya udah gue balik ke lapangan."
"Enak aja lo! Beliin gue soto!"
Adisty menghela napas panjang lalu mengangguk pelan. Sedikit berlari, Adisty menuju stand soto paling ujung favorite hampir seluruh siswa di sana.
"Bu soto satu ya."
"Soto sapi atau ayam neng?"
Apaan ya kesukaan Nathan? Mungkin sama kali ah kayak gue.
"Sapi aja Bu."
Tak perlu menunggu lama, Adisty sudah mendapatkan soto yang diinginkan Nathan.
"Nih sotonya, gue balik ya."
"Soto apa nih?!"
"Soto sapi."
"Gue sukanya soto ayam!"
Adisty memutar matanya jengah.
"Ya udah lo tangkap aja tuh ayam Pak Min terus lo masukin sini!"
"Ngajak ribut lo?!"
Adisty membuang napas kesal lalu menarik mangkuk soto di hadapan Nathan dengan kasar.
Adisty berjalan menuju stand soto ayam pesanan Nathan lalu kembali ke hadapan cowok tersebut.
"Nih soto ayam lo."
Nathan melirik mangkuk sotonya sekilas dan mencium aroma sotonya lalu kembali menggeser mangkuk tersebut dengan kasar.
"Gue nggak suka soto dikasih jeruk nipis!"
Adisty menggeram pelan lalu kembali memesankan soto ayam sesuai keinginan Nathan.
"Nih! Soto ayam nggak pakai jeruk nipis!"
"Ngapain lo ngotot sama gue?!"
"Oke maaf!"
"Nada bicara lo bisa diubah?!"
"Maaf Elnathan Lazuardi, puas?"
Nathan hanya mengangkat sebelah alisnya lalu berdiri ketika bel pergantian jam mata pelajaran berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELNATHANIAL
Teen FictionNathanial, ketua OSIS yang banyak disukai orang karena sikapnya yang baik. Namun sayangnya, Adisty yang dia cintai tidak menaruh hati padanya. Melainkan Adisty malah mencintai Elnathan, adiknya yang terkenal dengan segala kebiasaan buruknya. Elnatha...