Nathan turun ke lantai satu, tepatnya ke bagian dapur. Nathan mencari-cari keberadaan pembantunya namun tak urung dia temukan.
Vanessa yang baru saja masuk ke dalam rumah dibuat bingung dengan sikap Nathan yang tidak setenang biasanya.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Vanessa mendekati Nathan.
"Mama udah pulang?"
"Iya barusan Mama pulang. Kamu kenapa sih? Kayak gelisah gitu."
"Lagi cari Bibi Ma."
"Bibi tadi telepon Mama, minta izin cuti tiga hari karena saudaranya ada yang mau menikah."
"Tadi pagi masih nyiapin sarapan."
"Bibi telepon Mama tadi siang Nathan sayang. Lagian kenapa sih? Tumben nyari Bibi."
"Eh... oh... nggak kok Ma. Ya udah Nathan balik ke atas deh."
"Nat, itu di depan mobil sama motor teman-teman kamu?" tanya Vanessa ketika Nathan sudah menaiki anak tangga kedua.
"Iya Ma kita latihan ngeband."
"Udah dibuatin minum belum?"
"Nggak usah nunggu dibuatin mereka udah buat sendiri."
"Oh ya udah."
Vanessa beranjak menuju kamar utama yang terletak di lantai satu. Namun baru beberapa langkah, suara Nathan membuat Vanessa menghentikan langkahnya.
"Ma," panggil Nathan mmbuat Vanessa menoleh kembali kearahnya.
"Kenapa sayang?"
"Itu...."
"Itu apa?"
"Mama pernah bilang ke Nathan kalau jangan bawa cewek ke kamar kan?"
"Iya... tunggu, jangan bilang kamu bawa cewek ke kamar?!"
"Nggak kok Ma! Enak aja main nuduh," keluh Nathan.
"Lagian kalau mau bawa cewek ke kamar ya bukan ke kamar gue lah mending ke kamar hotel," gumam Nathan tak terdengar oleh Vanessa.
"Terus kenapa kamu nanya ke Mama soal itu?"
"Nah Mama marah kan kalau Nathan bawa cewek ke kamar berdua doang. Tuh si kudanil berduaan doang sama cewek di kamarnya."
"NIL BERDUAAN SAMA CEWEK?! DI KAMAR?! SAMA SIAPA?!"
"Aduh kuping Nathan nyeri denger suara cempreng Mama."
"Mama nanya serius Nathan!"
"Iya iya, dia berduaan sama tuh cewek."
"Tuh cewek siapa maksud kamu?" tanya Vanessa bingung.
"Yang ketemu Mama di salon."
"Adisty maksud kamu?"
"Iya," jawab Nathan singkat.
"Oh ya nggak apa-apa," jawab Vanessa singkat lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Nathan membuntuti Vanessa dibelakangnya lalu ikut masuk ke dalam kamar.
"Mama kok gitu? Nggak konsekuen!"
"Kalau ceweknya kayak Adisty sih Mama nggak nggak masalah."
"What the f..." perkataan Nathan langsung disambar oleh Vanessa.
"Apa?! Mau ngomong kasar sama Mama?!"
"Nggak."
"Lagian kenapa sih? Nil nggak bakalan macem-macem Nat. Dia nggak nakal kayak..." kini balik Nathan yang menyambar ucapan Mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELNATHANIAL
Fiksi RemajaNathanial, ketua OSIS yang banyak disukai orang karena sikapnya yang baik. Namun sayangnya, Adisty yang dia cintai tidak menaruh hati padanya. Melainkan Adisty malah mencintai Elnathan, adiknya yang terkenal dengan segala kebiasaan buruknya. Elnatha...