Chapter 20

82.4K 5K 217
                                    

"Makanya jangan tidur kemaleman Dis! Untung kan tadi gue yang jaga di gerbang," ucap Nial sambil menyentil pelan hidung Adisty.

"Yee... namanya juga insom, susah Nil buat diilangin." Ekspresi Adisty yang seakan tanpa dosa disertai bibir yang sedikit manyun membuat Nial mengusap pelan kepala Adisty.

"Minum susu hangat kalau malem biar cepat tidur."

"Tetap susah Kudaniiiill, udah gue coba juga."

"Ya udah lo konsultasi ke dokter aja Dis."

"Makasih deh ya sarannya Pak Bos hehehe," gurau Adisty sambil tertawa renyah saat mereka menuju ruang auditorium untuk mempersiapkan acara ulang tahun sekolah mereka.

"Nil!" panggil salah satu anggota OSIS yang lain sambil berlari ke arah Nial dan Adisty.

"Kenapa Ndre?"

"Gawat Nil!"

Adisty dan Nial saling bertatap sejenak lalu kembali mengalihkan pandangan pada Andre.

"Gawat kenapa Ndre?" tanya Adisty bingung.

"The Rainbow batalin kontrak manggung di acara kita Dis!"

"Kok bisa?!"

"Kata manajernya, drummer The Rainbow barusan kecelakaan dan mengalami patah kaki. Dia harus bedrest total selama sebulan."

"Terus gimana dong? Acara tinggal beberapa hari lagi. Nggak mungkin bisa kalau kita nyari penggantinya."

"Iya sih Nil, terus gimana dong? Gue sama anak-anak juga bingung. Lo ada ide nggak Dis?"

"Harusnya berapa lama mereka perform?"

"Sekitar empat lagu Dis, sekitar enam belas menitan. Prepare sebelum perform sekitar delapan atau sembilan menitan jadi ya total dua puluh menitan gitu."

"Jangan lupa juga ada bincang-bincang sama personil mereka. Jadi total setengah jam lebih."

"Oh iya, bener tuh Nial."

"Gue ada ide sih, tapi nggak yakin juga."

"Ide apaan Dis?"

"Kita bikin aja acara lain buat gantiin waktu selama itu. Nggak perlu cari band pengganti. Lagipula kita udah ada Seven Nights yang nggak kalah terkenal dari mereka."

"Oke, terus acaranya apa? Bakalan banyak cewek yang kecewa karena nggak ada bincang sama gitaris yang terkenal ganteng di The Rainbow, Dis."

"Tenang aja Ndre, kita ubah aja setengah jam itu jadi acara 'setengah jam lebih dekat bersama Seven Nights'. Gue jamin itu bisa ngobatin kekecewaan cewek-cewek."

"Boleh juga ide lo. Berarti kita butuh bantuan anggota Seven Nights buat bantu promosiin acara baru itu."

"That's right! Gimana Nil menurut lo?" tanya Adisty sambil menatap Nial yang tengah berpikir keras.

"Oke, ide lo nggak jelek kok Dis. Siapin apa aja yang kita butuhin buat acara itu dan jangan lupa komunikasiin ke Seven Nights dulu baru ke anak OSIS lain ya Ndre."

"Got it! Oke gue cabut dulu ya, lo berdua ke auditorium duluan deh. Gue mau nemuin Seven Nights dulu."

"Oke Ndre," jawab Adisty sambil berlalu bersama Nial menuju ruang auditorium.

***

Hari ini menjadi hari yang paling menyibukkan bagi SMA Nusantara, terutama bagi segenap guru dan karyawan, para pengurus OSIS dan para pengisi acara ulang tahun sekolah tersebut.

ELNATHANIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang