Hello good and awesome students. Wanna be more? Come and join us on:
"Nusantara High School Fair"
The biggest event of the year.July, 16th and 17th
At Nusantara High SchoolFREE for public, let's check for more information about us on,
Instagram: @nusantaraOSIS
Website: OSISNusantara.infoSee you there,
OSIS NusantaraBaru saja Adisty dan Nial selesai menempelkan pamflet tersebut di dinding mading dan papan informasi.
Kurang lebih dua minggu lagi acara tahunan SMA Nusantara tersebut akan diselenggarakan.
Bukan saja anak OSIS yang akan disibukkan dengan rapat dan segala macam persiapannya.
Namun juga para pengisi acara, termasuk diantaranya perwakilan setiap kelas untuk unjuk bakat.
Sejak pamflet itu dipasang hingga jam istirahat, hampir seisi sekolah memperbincangkan mengenai acara tersebut.
Adisty kembali ke ruang OSIS setelah makan batagor kesukaannya di kantin.
"Dis," panggil Randi pada Adisty yang baru saja memasuki ruang OSIS.
"Kenapa Ran?"
"Lo tahu nggak?"
"Nggak!"
"Jutek amat neng, anjrit lo!" jawab Randi tak kalah ketus.
"Apaan sih Ran? Heboh banget ekspresi lo."
"Ini soal Nathan Dis!"
Adisty segera berlari menghampiri tempat duduk Randi, menatapnya lekat-lekat.
"Apa Ran? Nathan kenapa?"
"Anjir kalau udah masalah Nathan aja baru lo semangat," kesal Randi pada Adisty.
"Maaf deh tadi gue bercanda doang kali Ran. Jangan diambil hati dong!"
"Hemm," jawab Randi singkat.
"Ada apa Ran sama Nathan?"
Randi menunjuk ke arah berkas formulir di depannya, "lihat aja itu formulir."
Adisty segera membaca satu per satu formulir yang ada di depannya dan matanya membesar ketika menemukan 'seven nights' tertera sebagai salah satu pengisi acara.
"Kok bisa?!" teriak Adisty dengan volume yang cukup bisa memekakkan telinga.
"Santai bisa nggak ngomongnya? Telinga gue butuh ke dokter THT nih kayaknya dekat sama lo terus."
"Hehe, maaf deh Ran. Thanks ya infonya."
Adisty segera membuka applikasi LINE untuk menanyakan hal tersebut pada kedua sahabatnya.
Namun belum selesai dia mengetik, anak OSIS lain berdatangan dan memenuhi ruangan.
"Oke kita mulai rapat hari ini," suara Nial jelas terdengar oleh Adisty yang dengan segera memasukkan kembali handphone ke sakunya.
"Udah ada berapa pengisi acara Ran?" tanya Nial pada Randi.
"Totalnya ada lima belas."
"Lumayanlah," Nial menghela napas sejenak, "berarti ada berapa kelas yang harus bayar denda karena nggak ikut tampil?"
Randi menatap ke langit-langit ruangan sambil menghitung-hitung dengan jarinya, "sekitar 9 Nil."
"Oke pemasukan tambah!" seru Hasna sang bendahara OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELNATHANIAL
Teen FictionNathanial, ketua OSIS yang banyak disukai orang karena sikapnya yang baik. Namun sayangnya, Adisty yang dia cintai tidak menaruh hati padanya. Melainkan Adisty malah mencintai Elnathan, adiknya yang terkenal dengan segala kebiasaan buruknya. Elnatha...