Nathan membanting tubuhnya di sofa salah satu pub ternama di kota tersebut. Teman-temannya yang sudah lebih dulu datang hanya menatap Nathan dengan kening berkerut.
Leon yang tengah asik duduk berdua dengan salah satu teman wanitanya bergeser mendekat ke arah Nathan.
"Kenapa muka lo kusut bos?" tanya Leon sambil menyerahkan segelas champagne kepada Nathan.
Dalam hitungan detik gelas tersebut kosong kembali, lalu Nathan mengusap wajahnya kasar.
"Anjing!"
Mendengar satu kata itu keluar dari bibir Nathan membuat salah satu gadis penghibur di pub tersebut mengurungkan niatnya mendekati Nathan.
"Santai bos... kayaknya lo butuh Shilla," ucap Leon lalu memanggil Ashilla, salah satu gadis penghibur yang terkenal paling mahal di sana.
"Kenapa Le?" tanya Shilla sambil memainkan tali hias pada dress merahnya dengan gaya sensual.
"Bukan gue yang butuh lo bego! Tuh bos gue," jawab Leon santai.
"Lagian gue juga nggak mau sama lo, anak kecil!" sindir Shilla sambil menendang salah satu kaki Leon untuk mendekat ke arah Nathan.
Shilla duduk menempel di lengan kanan Nathan. Gadis itu bergelayut manja lalu menaruh kaki kanannya di atas pangkuan cowok tersebut, seakan menggoda sang macan agar keluar dari kandangnya.
Namun usaha Shilla gagal karena yang Nathan lakukan hanya menenggak dan terus menenggak red wine di meja tersebut.
Shilla yang tak kalah akal mencoba memalingkan wajah Nathan agar menatapnya. Gadis itu mendekatkan bibirnya ke arah bibir Nathan.
Kali ini sang macan benar-benar terbangun dan keluar dari kandangnya untuk menerkam siapapun yang mengusiknya.
Nathan segera menyiram. wajah Shilla dengan red wine yang masih tersisa di gelasnya.
Ia segera berdiri, "bibir gue nggak murahan kayak lo! Cuma orang tertentu yang bisa mencicipi bibir gue, dasar cabe!!"
Tepat setelah itu Nathan keluar dari pub tersebut dan melajukan motornya dengan kecepatan maksimal seakan ingin bebannya ikut lenyap terbawa angin yang menerpanya.
Sesampainya dirumah, Nathan segera masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Sebuah notifikasi Line terdengar dari ponselnya yang berada di saku.
Sebuah pemberitahuan beberapa chat masuk ke grup Linenya membuat Nathan sedikit enggan namun tetap membukanya.
[LINE]
Leon: nyet si Sam invite kesini!
Bryan: pea lo njing! Sam gk ada akun line tolol!
Leon: tadi dia bbm gue bilang udah bikin akun line monyet!
Bryan: akun line monyet? Si Sam bikinin line buat monyetnya? Buat lo dong bhaks
Leon: anying!
Leon: najis!
Leon: ew!
Bryan: invite ya invite aja kali pakai bilang segala lo
Leon: gue gk ada id line dia pea
Bryan: invite pake no hp bego!
Nathan invited Sam to a group.
Leon: Nathan my big bos is the best
Nathan: Y
Sam joined the group.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELNATHANIAL
Teen FictionNathanial, ketua OSIS yang banyak disukai orang karena sikapnya yang baik. Namun sayangnya, Adisty yang dia cintai tidak menaruh hati padanya. Melainkan Adisty malah mencintai Elnathan, adiknya yang terkenal dengan segala kebiasaan buruknya. Elnatha...