Selamat malam minggu....
Udah nyari pojokan? Nyari dulu sana biar bisa #BaperBerjamaahDiPojokan bareng....
Typo and wrong description? Sorry...
Happy reading and enjoy this part.
Don't be silent reader, please.....
Buat Adek-Adek yang lucu dan imut, adegan dewasanya jangan ditiru ya, Dek. Nunggu halal dulu, oke?
============================
Hans memutar gagang pintu kemudian menutupnya dengan pelan. Tatapannya tertuju pada Noura yang sedang duduk disofa sambil mengelus perutnya. Hans melihat Noura sedang menatap lurus kedepan tanpa menyadari kedatangannya. Dengan langkah pelan, Hans menghampiri Noura, lalu ia duduk disamping Noura yang membuat istrinya tersebut terkejut. Tanpa basa-basi Hans langsung mendekap tubuh Noura. Ia mengecup kepala Noura yang masih tertutup khimar berwarna abu-abu. Pelukan Hans semakin erat, namun ia merasa ada yang kurang karena Noura tidak membalas pelukannya.
Noura yang kaget dengan kedatangan Hans hanya diam dan membiarkan Hans memeluknya. Noura memejamkan matanya meresapi hangatnya pelukan Hans yang selalu membuatnya merasa sempurna. Jika saja emosinya dalam keadaan yang baik, ia akan merasa sangat senang dan akan bermanja-manja pada Hans. Namun kali ini, Noura ingin menuruti egonya untuk membiarkan pelukan Hans memberinya rasa hangat, nyaman dan bahagia tanpa balasan.
"Ma'af Mas, aku mau istirahat dulu." Hans menatap Noura yang beranjak meninggalkannya menuju ruang tidur yang diberi sekat berupa gorden berwarna putih tipis. Hans bertanya-tanya dalam hatinya. Ia menebak sikap Noura yang dingin kepadanya adalah buah dari kesalahfahaman mereka.
Hans melempar punggungnya pada sandaran sofa dan mendongakkan kepalanya keatas. Sambil menatap langit-langit kamarnya, Hans memikirkan kembali pertengkarannya dengan Noura. Hans dapat merasakan dengan jelas betapa gusarnya ia saat Noura bersikap acuh padanya. Perhatian yang selama ini diberikan Noura telah menjadi candu baginya. Hans merasakan kebahagian yang tak pernah ia rasakan sebelumnya saat Noura disampingnya. Hans merasa ia adalah lelaki paling beruntung saat Noura begitu memperdulikannya. Noura selalu bisa memahami perasaannya bahkan melebihi dirinya sendiri.
Semua rasa nyaman yang diberikan oleh Noura membuat Hans ketakutan dengan pemikiran bahwa Noura akan meninggakannya. Ia tidak mau kehilangan Noura. Tidak. Hans tidak mau lagi kehilangan untuk ketiga kalinya. Ia tidak mau lagi terpuruk sendirian. Kali ini Hans akan melakukan apapun agar Noura selalu disisinya. Tidak akan ada yang bisa merebut Noura dari dirinya.
Noura berusaha memejamkan matanya. Ia memang merasa mengantuk namun ia tidak kunjung terlelap. Ia merasa lelah karena aktivitas bermainnya hari ini ditambah dengan beban pikiran tentang suaminya, Hans. Walaupun ia mencoba untuk tidak memikirkan pembicaraan yang ia dengar siang tadi, Noura tidak bisa menghilangkannya begitu saja. Noura merasa Hans begitu sulit dimengerti. Ditambah lagi rasa ingin tahu tentang masa lalu Hans mulai menyerangnya. Namun tekadnya untuk mempertahankan Hans tetap ia pegang. Ia akan tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya, demi anak yang sekarang ia kandung dan juga demi hatinya.
Noura mengernyit saat ia merasakan sakit diperutnya. Tangan Noura mengelus perut bagian bawahnya yang mendadak terasa sakit. Ringisan menghiasi wajah Noura saat ia merasa sakit diperutnya semakin terasa. Tidak tahan dengan rasa sakit yang menyerangnya, Noura memanggil Hans dengan suara yang bergetar.
"M-mas.... Mas, Hans!" Noura berusaha memanggil Hans dengan sisa tenaga yang ada. Ia merasa lega saat telinganya mendengar suara langkah kaki menuju tempatnya berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/70346435-288-k825365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki
General FictionSetelah berganti keyakinan dan menikah, Hans menjalani kehidupan barunya bersama Noura. Hans mencoba dan berusaha menjadi seorang suami serta muslim yang baik. Namun, cobaan datang dan berusaha menghancurkan keyakinan serta rumah tangganya yang baru...