Bab 15a

4.7K 260 17
                                    

Selamat Bermalam Minggu....

Typo? Sekarang saya itu males banget buat self-editing, jadi kalau ada huruf yang ketuker, ada susunan kata yang berantakan, ma'af, ya.....

Happy reading, enjoy this part....

Do'nt be silent readers, please..... J

===========================

Hans mendekap erat Noura tanpa berniat melepaskannya. Hari ini kesabarannya begitu diuji. Yasmin terus memonopoli Noura dan tidak memperbolehkan Hans untuk mengganggu mereka. Hans merasa kesal karena Yasmin membuatnya tidak bisa menghabiskan waktu bersama Noura disisa hari ini.

Setelah makan siang, Hans dan Noura sholat Dzuhur berjama'ah, sedangkan Yasmin dan Randi beristirahat. Hans mengira Yasmin tidak akan mengganggu lagi, tetapi ternyata adik sepupunya tersebut kembali mengambil Noura dan menarik Noura menuju gazebo taman. Sedangkan Hans terpaksa pasrah ditarik Randi yang mendapat ancaman dari Yasmin. Randi yang tidak ingin tidur tanpa memeluk Yasmin, dengan berat hati menarik Hans agar Yasmin dapat membawa Noura.

Setelah itu, Hans mengurung dirinya di ruang kerja dan berlaku uring-uringan yang membuat Randi menggeleng-gelengkan kepalanya. Randi merasa takjub saat melihat Hans yang biasa berwajah dingin tampak seperti anak kecil yang merajuk. Dan Randi merasa menikmati bagaimana kesalnya Hans saat Yasmin tidak memperbolehkan Hans mendekati Noura.

Saat menjelang petang, Hans tidak bisa lagi menahan kesalnya. Dengan sangat terpaksa ia mengusir Yasmin dan Randi tanpa memperdulikan wajah memelas Yasmin. Dengan keras Hans menyuruh Yasmin untuk pulang atau ia akan melarang Yasmin bertemu lagi dengan Noura. Akhirnya Noura menengahi Hans dan Yasmin dengan mengatakan kalau Yasmin bisa datang lagi besok. Yasmin menuruti perkataan Noura dan berjanji akan datang lagi besok.

Noura mengelus wajah Hans yang berada tepat didepan wajahnya. Noura merasa menemukan sisi lain dari Hans hari ini. Jujur saja ia merasa senang. Ia merasa senang akan perlakuan Hans pada dirinya yang seakan-akan begitu tidak ingin kehilangannya.

"Mas tidak boleh lagi seperti itu dengan Yasmin." Walaupun Noura senang dengan sikap Hans, ia tetap tidak suka saat Hans mengusir Yasmin untuk pulang.

"Biarkan saja. Lagipula ia benar-benar telah menggangguku hari ini." Hans memejamkan matanya menikmati elusan lembut tangan Noura diwajahnya. Tangan Hans menarik tubuh Noura untuk semakin dekat dengannya.

"Tetap saja, Mas. Tidak seharusnya Mas mengusirnya." Hans membuka matanya. Dengan cepat ia memindah posisinya menjadi diatas Noura. Hans menggunakan tangan kirinya untuk menopang tubuhnya agar tidak menindih Noura.

"Yasmin sudah mengganggu waktu kita hari ini. Dan aku tidak menyukainya." Hans mulai mengecup ujung hidung Noura yang membuat Noura memejamkan matanya sambil memekik. Saat ia membuka matanya, ia menemukan Hans sedang tersenyum yang tampak begitu indah dimata Noura.

"Kita masih punya banyak waktu, Mas." Hans menggeleng. Hans mengelus rambut hitam Noura sebelum akhirnya ia mengatakan hal yang selalu ingin ia lakukan dan mencumbu Noura.

"Aku selalu ingin bersamamu, Noura. Setiap waktunya.".

===ZZZ===

Hans kembali menggeram kesal saat menemukan Yasmin dan Randi telah lebh dulu ada diruang makan. Hans langsung mendekap Noura seakan-akan kehadiran Yasmin adalah untuk mengambil Noura darinya. Hari ini Hans berencana mengajak Noura ke kantor agar dapat menghindari Yasmin memonopoli Noura. Namun sepertinya Hans kalah cepat dari wanita berperut buncit yang sedang memasang wajah senyum sumringah padanya.

Anugerah Terindah Yang Pernah KumilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang