Bab 12

5.2K 328 25
                                    

Typo? Sorry...

Happy reading and enjoy this chapter.

Don't be silent reader, please....

Mulmed: Janin Kembarnya Noura....

==========================

Hans menyandarkan tubuhnya pada dinding sambil memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya. Bibirnya mengukir senyum menatap pemandangan indah didepannya. Senyumnya mengembang hingga menjadi tawa saat ia menatap sesosok wanita sedang mengembungkan pipinya sambil mencubit kedua pipi tersebut. Hans melangkahkan kakinya berjalan mendekati sosok tersebut dengan senyum yang masih mengembang. Langkahnya terhenti dan tangannya langsung melingkar, melingkupi tubuh sesosok wanita cantik yang menjadi istrinya tersebut.

Noura tersentak kaget namun dengan cepat ia dapat menebak pemilik tangan yang kini mendekapnya dari belakang. Ia sedang mencoba long dress yang dulu dibelikan oleh Hans yang kini tampak kekecilan dibadannya. Long dress berukuran medium berwarna ungu muda tersebut tampak mengetat dibagian dada dan perutnya. Diusia kandungannya yang menginjak bulan ketiga, ia merasa perutnya lebih besar daripada wanita hamil yang usia kandungannya sama seperti dirinya. Hal tersebut membuat Noura sedikit khawatir jika terjadi hal yang buruk pada kandungannya. Namun selama ini, ia selalu menuruti perintah dan larangan dokter tentang makanan yang ia konsumsi dan hal-hal yang harus ia lakukan. Hal tersebut membuat kecemasannya muncul.

"Lepas, Mas." Noura berusaha melepaskan tangan Hans. Setelah terlepas, Noura kembali menatap dirinya didepan cermin berukuran besar yang bisa menampilkan seluruh tubuhnya.

"Ada apa?" Hans menyadari jika ada sesuatu yang terjadi pada istrinya tersebut. Ia ikut menatap cermin didepannya yang kembali menampakkan wajah istrinya yang cemberut. Rasa gemas Hans kembali muncul, bibirnya kembali melengkung menatap lekat istrinya yang tampak gusar dengan penampilannya.

"Ada apa, Noura?" tanya Hans untuk kedua kalinya. Dengan wajah yang masih cemberut, Noura memutar tubuhnya menghadap Hans.

"Kenapa rasanya aku jadi sangat gemuk ya, Mas? Perutku juga kelihatannya lebih besar dari Ibu hamil lainnya yang usia kandungannya juga 3 bulan." Hans merespon pertanyaan Noura dengan posisi tangan kanan mengusap dagunya dan tangan kirinya menopang tangan kanan seperti posisi orang yang sedang berpikir dengan keras. Entah mengapa Hans dengan posisi tersebut tampak begitu menawan dimata Noura yang tepat berada didepan Hans. Namun kegusarannya mengalihkan perasaannya yang ingin menerkam Hans saat itu juga.

Hans menatap Noura dari atas sampai bawah. Ia memang merasakan kalau istri cantiknya tersebut memang tampak lebih gemuk. Dan ia tahu bahwa kegemukan istrinya tersebut karena kehamilannya, ditambah akhir-akhir ini Noura memang senang sekali mencoba berbagai masakan karena fase mengidamnya. Ia juga merasakan kalau perut Noura memang lebih besar dari wanita hamil yang usia kandungannya sama dengan Noura. Tetapi dimata Hans, Noura tetap wanita tercantiknya. Tubuh berisi Noura terihat semakin memancarkan aura yang dimiliki istrinya tersebut. Tidak sedikitpun Noura terlihat jelek dimata Hans. Yang ada, Hans merasa sekarang Noura begitu menggairahkan.

Noura kembali cemberut saat Hans begitu lama menjawab pertanyaannya. Ia semakin gusar menunggu reaksi Hans. Ia tidak mau Hans menganggapnya wanita yang tidak cantik karena tubuhnya yang menggemuk. Noura menarik tangan Hans sambil memekik kecil menyebutkan nama Hans.

"Mas, Hans!" pekikan Noura tersebut membuat Hans kembali tertawa. Alih-alih menjawab pertanyaan Noura, Hans lebih memilih memeluk Noura.

Hans diam sambil memeluk tubuh hangat Noura. Setiap harinya, Hans merasa kalau memeluk Noura adalah suatu keharusan baginya. Tubuh Noura yang dapat memberikan rasa hangat membuat Hans tidak bisa lepas. Bahkan ia ingin setiap saat mendekap tubuh hangat tersebut atau bahkan tak pernah melepaskannya dari dekapannya.

Anugerah Terindah Yang Pernah KumilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang